28. Bully (?)

1.2K 44 5
                                    

Setelah kejadian dimana agas dan anya mengungkapkan perasaan mereka masing-masing, hari demi hari berjalan lancar tanpa hambatan, rasanya sama seperti dulu. Agas dan anya sama-sama memperlakukan diri mereka satu sama lain seolah tiada ikatan apapun diantara mereka. Dan itu cukup membuat mereka merasa nyaman, anya dan agas sendiri cukup geli ketika mereka mengetikan nama pasangan mereka di layar status media sosial mereka. Terasa seperti mimpi namun terlalu indah dan nyata untuk dikatakan seperti itu.

"Hai gas, gue denger udah baikan sama anya ya?" tanya vania tersenyum senang yang dibalas gumaman kecil oleh agas. Dan kini kembalilah agas seperti dulu, setelah anya kembali rasanya seperti tak pantas dia bersikap baik dan ramah dengan wanita lain selain anya dan wanita di keluarganya tentunya.

Anya juga sudah meminta maaf dengan tulus di hadapan vania dan dengan tangan terbuka vania memeluk dan memaafkan anya karena dia juga mengerti akan kekacaukan fikiran anya pada saat itu. Sungguh meminta maaf bukanlah jati diri seorang VanyaOlivia

Anya berjalan melewati aula depan yang selalu ramai bersama beberapa kawannya, memang aula depan selalu menjadi incaran para murid yang ingin sekedar duduk atau mengobrol bersama teman-temannya, dan juga menjadi tempat berdesak-desak an saat jam istirahat dan jam masuk kelas yang berbeda di setiap angkatan, biasanya anya jarang terkena situasi seperti itu karena dia senang melewati lorong kecil yang akan membawanya menuju pintu samping kantin, tapi karena lorong itu sedang mati lampu dan cukup gelap walau saat siang hari membuat anya bergidik ngeri ketika melihatnya dan jadilah kini mereka berdesakan diantara kerumunan orang

Anya berusaha menjaga diri nya dari desakan orang yang berlalu lalang namun saat dia berpapasan dengan seseorang yang mengenakan jaket berwarna abu gelap, sebuah cairan dingin terasa menyentuh kulit dada dan perutnya. Anya sontak berteriak diantara kerumunan meski suaranya tak terlalu di dengar, anya segera berlalik lalu menerobos kerumunan dan berusaha mengejar murid yang telah sengaja menyiramkan Es coklat di seragamnya.

Namun sialnya saat anya sudah keluar dari kerumunan, orang itu telah menghilang membuat anya menghela nafas kasar. Dia tak sempat mengenali wajah orang tersebut karena orang tersebut menyembunyikan wajahnya dibalik topi jaket abu tua yang di kenakannya. Dan kini beberapa orang yang lewat memperhatikan seragamnya yang terkena tumpahan es coklat itu. Mereka ingin bertanya namun melihat raut kesal sang primadona, membuat mereka mengurungkan niat mereka.

Anya berjalan dengan sedikit menutupi bajunya yang basah. Malu? Tentu saja, es coklat itu membuat tank top nya tercetak jelas di seragamnya. Dari kejauhan anya melihat agas berlari ke arahnya dengan tatapan was-was dan khawatir

Rahangnya mengeras melihat pakaian anya dalam kondisi seperti itu "Siapa yang ngelakuin ini?" tanya agas membuat anya memutar bola matanya malas "Kalo gue tau, pasti tu orang udah ada di bawah kaki gue sekarang" ujar anya sedikit kesal, sungguh siraman es coklat itu mampu membuat Mood nya benar-benar berantakan

"Kita ke toilet, bersihin baju lo" ujar agas menarik pergelangan tangannya membuat anya mau tak mau segera menuruti langkah agas. Sontak saja mereka jadi bahan tontonan siswa siswi yang kebetulan berada di lorong, agas memberikan tatapan tajamnya pada siapapun yang berani menatap anya membuat yang ditatap hanya bisa menunduk.

"Gue ada jam kelas sekarang, lo gak apa gue tinggal?" tanya agas ketika mereka sudah sampai di depan toilet

"Gue cukup bisa jaga diri, dan lo tau itu" balas anya cepat membuat agas terkekeh pelan lalu mengacak puncak kepala gadis itu

"Iyaa tau, gue tinggal sekarang dan kalau ada apa-apa hubungin gue" ujar agas tersenyum manis ke arah anya lalu meninggalkan gadis itu. Anya segera masuk ke dalam toilet dan menemukan beberapa gadis yang tengah bergosip ria disana.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang