I never knew you were the someone waitting for me
-AgasPradipta-****
"ShutUp your fucking mounth!" teriak anya menghentikan desy, anya mengerti akan arah pembicaraan desy kali ini dan dia tidak mau agas tau semuanya saat ini. Agas masih hancur untuk di kejutkan dengan hal semacam ini. Dia tidak ingin perasaannya suatu saat akan membebani agas. Tidak lagi.
Desy tersenyum miring menanggapi respon anya, Kini di pikirannya hanya untuk membalas perbuatan anya padanya, pikirannya sudah terlalu gelap untuk melihat cerahnya kebenaran dan dia hanya ingin mengungkapkan yang sesunggugnya pada agas tanpa memikirkan hati agas yang akan sangat hancur ketika mengetahui ini semua
"Agas pradipta..Apa lo fikir hubungan persahabatan antara wanita dan lelaki itu wajar?" tanya desy ambigu
"Lo udah lihat kan gimana persahabatan gue sama anya? Menurut gue itu wajar-wajar aja sih"
"Lalu anya, apa menurut lo itu wajar?" pertanyaan desy beralih ke anya yang hanya mampu membisu menatap tajam penuh kebencian pada mantan temannya itu, desy tersenyum mengejek merasa bahwa dirinya telah menang
"Agas coba lihat ke dalam hati lo, nama siapa yang masih tertera disana?, apa ada hati lain yang lo inginkan menetap disana?" ujar desy tak jelas menurut agas
"Pelase des! Gue gak ngerti apa yang lo omongin, anya gak punya rahasia apa-apa sama gue. Dan berhenti bicara omong kosong apalagi berbelit-belit kayak gitu" hentak agas dengan keras karena geram dengan perbuatan desy
"Ayolah gas, coba tanya sama anya rahasia apa yang dia sembunyiin dari lo" ujar desy, antara percaya atau tidak lebih baik agas memastikannya sendiri, diapun berjalan perlahan mendekati anya dan berdiri di depan anya, agas mengangkat wajah anya dengan menaikan dagu gadis itu dengan telunjuknya
"Apa bener yang dikatakan desy? Jika benar rahasia apa yang ada diantara kita?" tanya agas lembut, seketika air mata anya ingin melesak untuk turun lalu dia menggeleng mantap
"Gak ada rahasia diantara kita gas, semua yang desy katakan itu bohong"
Deg
Kecewa, marah, sedih seolah bercampur aduk di hatinya, Itulah yang agas rasakan kini ketika menyadari orang yang bahkan dia percaya lebih dari dirinya sendiri berbohong padanya.. Agas menggeleng kuat menjauhi anya dengan matanya yang tengah berair menahan sakit di hatinya.
"Rahasia apa an?" tanya agas membuat desy maupun anya terhenyak ketika agas mampu membaca kebohongan di wajah anya, anya hanya dapat menghela nafas pelan ketika ingat akan syndrom di tubuhnya yang akan menunjukan tanda jika dirinya mengatakan hal yang tidak sesuai dengan hatinya. Pasti hidungnya tengah memerah kini sehingga agas tau dirinya berbohong atau tidak. Mungkinkah ini saatnya? Saat dimana semuanya akan terungkap? Saat dimana kepercayaan agas akan hilang padanya?. Memikirkannya pun anya tidak akan sanggup
"Sekuat itukah ikatan kalian? Sampai-sampai ketika anya bohong pun lo sadar akan hal itu" desy tersenyum miring menahan perih yang kembali menusuk di hatinya. "Perlu gue yang katakan atau lo sendiri an?" tanya desy memberi pilihan yang bahkan keduanya tak dapat anya pilih
Agas tak memperdulikan desy yang mengoceh disana, matanya kembali terfokus pada gadis di depannya ini, semburat kekecewaan kentara sekali di wajahnya. Agas memegang kedua bahu anya membuat gadis itu akhirnya menangis dengan lirihnya, suara tangisnya seakan menyayat hati agas lebih dalam dari sebelumnya, tak terasa air matanya akhirnya meleleh turun membasahi pipinya lalu agas memeluk anya erat menenangkan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYGAS (END✔️)
Teen FictionBxG Kamu membenciku untuk kesalahan yang tidak aku lakukan, dan di matamu kesalahanku adalah "Mencintaimu" Sangat menyakitkan ketika yang kamu inginkan dan butuhkan adalah dia, dan aku hanya sebuah persinggahan di istana hatimu. Aku akan bertahan un...