30. Rencana

979 37 8
                                    

****

Sekali ku dapatkan dirimu
Tak akan pernah ku lepaskan lagi
-VanyaOlivia-

Seorang gadis dan seorang pemuda berjalan beriringan di koridor mengabaikan tatapan bingung dan kagum yang mereka dapatkan. Gadis itu mengeratkan jaket biru yang menempel pada tubuhnya tanpa alasan.

Dan yaa, mereka tak lain adalah anya dan dandi yang berjalan beriringan menuju satu tempat yang sama dan kini disinilah mereka, mereka berada di depan pintu loker jurusan 11 MIPA dan 11 IPS putri yang di jadikan satu.

"Gue tungguin diluar" ujar dandi yang di balas anggukan kepala oleh gadis itu.

Dandi menghela nafas pelan setelah melihat anya masuk ke dalam lalu menyandarkan dirinya di tembok sambil menunggu gadis itu. Dia tak bisa meninggalkan gadis itu setelah sebuah kenyataan yang telah dia ketahui, terlalu banyak musuh dalam selimut yang ada di dekatnya membuat dandi benar-benar was-was karenanya. Terutama dia sudah terlanjur berjanji pada agas untuk menjaga gadis itu selama dia pergi.

Awalnya dandi tak paham tapi setelah itu akhirnya dia mengerti akan perasaan buruk yang agas alami. Ikatan mereka memang sangat kuat seolah mereka adalah sepasangan jiwa yang sudah terhubung satu sama lain.

Suara deritan pintu yang terbuka menginstrupsi perhatian dandi, lalu tak lama kemudian pintu loker terbuka dan memperlihatkan wajah anya disana. Dadi mengernyit heran melihat anya yang keluar lebih cepat dari perkiraannya.

Namun yang lebih membuatnya bingung adalah anya yang masih mengenakan jaketnya dan belum berganti pakaian. Seolah mengerti akan tatapan dandi anya mendengus pelan seolah ada masalah yang kembali mengganggunya

"Seragam gue" cicit anya kecil menunjukan seragam sekolahnya pada dandi.

Dandi mengambil seragam itu dan terhenyak ketika menyadari seragam itu rusak parah, lubang dan bekas guntingan yang compang-camping sangat jelas terlihat. "Lo gak kunci loker lo?" tanya dandi heran

"Pastinya gue selalu kunci loker gue. Dan yang buat gue curiga disini adalah gak ada yang tau kalau gue punya kunci cadangan loker, kecuali tiga orang" Ujar anya ambigu

"Siapa?" tanya dandi tak sabar

"Cuma agas, yara, dan mirah"

Dandi sedikit terkaget akan pernyataan anya, lalu ponselnya berdenting pertanda ada seseorang yang mengiriminya pesan. Seolaj tak perduli dengan kehadiran anya, dandi membaca pesan itu lalu menghela nafas pelan

"Siapa?" tanya anya

"Elina" jawah dandi sekedarnya "Jadi lo mencurigai salah satu dari dua orang yang lo bilang gak berkhianat sama lo itu?" tanya dandi kemudian

"Kita gak pernah tau pengkhianat datengnya darimana, kadang inilah yang gue benci tentang pengkhianat. Mereka selalu datang dari orang yang paling kita percaya" ujar anya menatap kosong ke udara

Dandi hanya menghela nafas pelan mendengarnya. Dia mengerti bagaimana perasaan gadis itu setelah mengetahui orang yang dia anggap teman hanyalah sebuah replika penipu pengkhianat "Lalu rencana lo apa sekarang?"

"Diantara yara dan mirah. Salah satu dari mereka yang menjadi dalang dari ini semua ditemani oleh beberapa sosok luar. Karena orang dalem punya pengaruh besar dalam rencana ini, dia yang lebih mengenal gue, sementara orang luar, mereka cenderung akan melakukan sesuatu yang pastinya gak akan mencurigai orang dalam dan mereka akan lebih mudah menyebarkan fitnah."

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang