19. Murid Baru

1.1K 31 6
                                    

Agas menatap raut sendu wajah anya pagi ini, gadis yang selalu ceria itu kini terlihat murung, tentunya dia kelelahan setelah mengurus berbagai persiapan pertunangannya nanti. Apalagi saat ini, mereka harus bersiap ke sekolah dan menghadapi banyak pertanyaan teman-teman nantinya.

Dua hari lagi mereka akan bertunangan dan sekarang mereka akan membagikan undangan ulangan tahun juga pesta pertunangan itu. Bukan hanya masalah isi dan makna dari undangan itu tapi ini juga masalah dari cover foto yang ada di bagian depan undangan tersebut. Mungkin bagi sebagian orang itu adalah pose yang romantis tapi bagi anya dan agas yang melakukannya itu jauh dari kesan romantis karena mereka tau sendiri bagaimana proses terjadinya foto tersebut. Proses yang tak disengaja.

Terlihat anya mengenakan dress rajut berwarna biru senada dengan kemeja biru agas. Mereka duduk diatas kop mobil antik sambil tertawa dengan anya yang berpose membawa setangkai bunga mawar dan agas yang mencubit pipi anya. Terlihat tawa kebahagiaan dari keduanya.

Sungguh diantara semua pose mesra yang diabadikan tidak ada pose yang bagus, fania dan indah yang paling rewel karena pose mereka terkesan terpaksa, padahal memang itu kenyataannya.

Sampai akhirnya agas dan anya bertengkar ketika akan menaiki kop mobil hingga keduanya di lerai oleh indah dan fania.

#Flasback
"Gas pengen mie oyeng" rengek anya ketika sudah duduk di kop, agas menatapnya heran. Mungkin karena tadi anya tak sengaja mencium aroma mie goreng dari beberapa warung yang ada disana. Sungguh gadis ini memang cepat lapar mata.

"Sabar entar kita makan yang banyak"  ujar agas

"beneran yak" ujar anya girang

"Iya bawel" ujar agas mencubit pipi anya membuat anya meringgis kesakitan

"iii agas sakit tau" omel anya  yang dibalas juluran lidah oleh agas membuat anya memukulnya pelan

"Agas, gue mirip sama bunga mawar ini kan?" tanya anya mengambil setangkai bunga mawar yang ada di keranjang bunga untuk keperluan artistik background saja yang ada di kop mobil.

"Iya mirip" ujar agas mengiyakan

"Yang bener dong jawabnya" sunggut anya

"Etdah bawel amat si lo" kesal agas

"Dasar ngeselin" ujar anya ikut kesal, sementara agas mengehela nafas kasar. Matanya berkeliling melihat pemandangan bukit disini yang membuat pandangannya terasa segar, terlihat juga sang fotografer sedang berdiskusi dengan indah dan fania dengan kamera yang sudah siap untuk melakukan sesi fotografi

Agas melihat kesamping dan mendapati anya sedang menatapnya dengan tatapan siap membunuh membuat agas nyengir tanpa dosa "Anya cantik kayak bunga mawar yang harum memenuhi jagat raya" rayu-rayu agas mendengar rayuan agas membuat tersirat sebuah ide di kepala anya

"Cobak lo rayu gue" agas sedikit tersentak mendengar perintah anya, diapun mulai berfikir rayuan apa yang tepat untuk anya lalu pandangannya pun teralihkan dan melihat setangaki bunga mawar yang anya pegang tadi

"Lo tau gak bunga mawar itu keliatan gimana?" tanya agas

"Cantik? Ber..." ucapan anya terputus

"Iya cantik kayak kamu" ujar agas cepat membuat anya tersenyum

"Kalau lo jadi bunga mawar gue yang akan jadi tanahnya. Gue akan selalu membantu dan menemani lo meski gue tau suatu saat lo akan dicabut dari gue, tapi seenggaknya gue pernah menjaga dan pernah menjadi bagian dari lo" anya menatap agas seolah terkesima oleh rayuan pemuda itu

"pfffttt" anya menahan tawa membuat agas mengerutkan keningnya "Saaae lu kutil badak, gue merinding dengernya" ujar anya tertawa bahagia, melihat tawa anya membuat agas tersenyum simpul lalu mengacak puncak rambut gadis di depannya tersebut.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang