7. Anniversary

1.5K 48 9
                                    

I hate you, I love you
I hate that i want you
You want her, you need her
And i'll never be her

Setelah tawa mereka benar-benar berhenti, agas mengajak anya mampir ke sebuah cafe hanya untuk sekedar membeli minuman dan duduk santai sambil saling melepas rindu.

Anya sudah memberontak dari tadi, dia tidak ingin kemana-mana dia hanya ingin langsung pulang dan beristirahat dengan indah di kamar tercintanya. Namun agas tetap berkeras hati, anya harus menemaninya hari ini karena telah menyembunyikan kepulangannya. Mau tak mau anya mengalah daripada dia harus mengulur waktu untuk berdebat dengan agas.

Dan disinilah mereka saat ini, di sebuah cafe dengan nuansa wood-vintage, ada cukup banyak pengunjung disini yang rata-rata datang membawa pasangannya.

Beberapa orang melihat ke arah agas dan anya yang baru masuk untuk sesaat, kemudian kembali melanjutkan aktifitas mereka.
Seperti biasa mungkin mereka dikira pasangan oleh orang yang tidak mengenal mereka. Agas memilih tempat duduk di paling belakang, agar anya tidak terlalu suntuk.

Setelah memesan pesanan mereka, agas menatap anya yang menyenderkan dirinya di bangku cafe sambil memejamkan matanya. Bulu mata lentiknya terlihat sangat indah ketika dia terpejam seperti itu.

"Tau deh gue cantik, jangan diliatin gitu juga" anya mengatakannya sambil tetap terpejam, sementara agas agak salting di buatnya

Dengan memikirkan seribu alasan agar harga dirinya tak jatuh begitu saja, agas lalu berucap "Habisnya lo merem-merem gitu, gue takutnya lo jatuh. Lo ga mau lepas kangen nih sama gue?" agas langsung berusaha mengalihkan alasan nya tadi

Anya hanya terkekeh geli mendengarnya lalu suara pelayan terdengar dan dua gelas kopi cappuchino panas sudah di hidangkan di depan mereka, anya kemudian membuka matanya dan menegakan duduk nya, "iya deh iya, eh btw kok lo bisa bareng sama sopir gue?" anya mengkerutkan keningnya

Agas lalu tersadar akan hal itu, agas menatap tajam anya seolah mengintrogasi "gue ga mau jawab dulu sebelum lo ngasih tau kenapa lo ga ngabarin gue kalau lo mau balik" agas bersidekap di depan anya, dengan gaya angkuh yang dibuat-buat.

Anya mengehela nafas melihat kelakuan sahabat di depannya ini, lalu diapun memilih menceritakan terlebih dulu alasannya "Gini agas sayang, gue itu mau buat surprise buat lo, gue bakal buat kejutan dan liat ekspresi lo pas tau gue udah di indonesia, tapi lo malah rusak rencana gue dengan jemput gue di bandara" agas manggut-manggut mendengar penuturan anya tadi, anya kemudian berdecak sebal

"Iiii agass.. Sekarang jelasin kenapa lo bisa tau gue balik?" agas tersenyum licik ke arah anya dan mulai menceritakannya dengan lambat selambat siput dan seolah-olah misterius. Membuat anya jengah karenanya

*flashback*

Siang itu saat agas baru saja memarkirkan motor sportnya di pekarangan rumahnya, dia melihat Pak Hari supir pribadi anya sudah bersiap-siap dengan mobil sport merah anya, yang agas tau jika anya sama sekali tidak suka jika mobilnya di kendarai oleh orang lain kecuali dirinya tentunya.

Agas menghampiri pak hari disana. Pak hari tersenyum hangat padanya, mungkin sopir anya ini tidak tau perihal rencana anya.

"Mau dibawa kemana mobil anya pak?" agas langsung to the point karena rasa penasaran sudah menguasai dirinya lebih dulu

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang