50. Fucking b*tch

1.6K 28 5
                                    

1 minggu kemudian.

Anya melihat bayangan dirinya sendiri di cermin, dia berjingkrak kesana dan kemari karena proses penyembuhannya lebih cepat dari yang di perkirakan. Gadis itu sangat senang sampai dia ingin meneriakan pada dunia bahwa dia sudah sembuh.
Anya melihat ke layar ponselnya namun tak ada satupun notifikasi dari agas yang masuk membuatnya mengerutkan keningnya heran. Yah agas benar-benar agak sensitif akhir-akhir ini. Dia mudah cemburu dan marah pada hal-hal kecil membuat mereka hampir terlibat pertikaian setiap saat.

Terlebih ketika anya memberitahu bahwa dia akan kembali ke sydney dalam waktu dekat, agas benar-benar badmood dan menolak berbicara dengannya.

Dan disinilah dia sekarang, dia berinisiatif untuk membuat agas kembali ceria untuk menikmati sisa waktu mereka bersama sebelum anya kembali ke sydney. Kini dia berada di depan gedung khusus karate tempat agas biasanya latihan.

Di kedua tangannya berisi banyak bingkisan makanan untuk menghilangkan bosan ketika menunggu agas selesai latihan nanti. Sebuah senyuman lebar terpatri dengan indah di wajah gadis itu membuat semua orang yang melihatnya seolah tau bahwa gadis itu tengah bahagia.

Anya menoleh ke kanan dan ke kiri ketika sampai di sebuah lorong yang tak asing lagi baginya. Biasanya lorong ini selalu ramai namun saat ini terasa benar-benar sepi, anya melangkahkan kakinya dengan canggung untuk mencai titik tujuannya.

Di luar sebuah pintu suara pukulan demi pukulan terdengar sampai telinga anya sehingga gadis itu tersenyum lebar mengingat tak lama lagi dia akan berjumpa dengan agasnya.

"Terus kenapa? Gue sama dandi berbeda! Gue gak kayak dandi yang senang merebut milik orang lain"

Tangan anya berhenti membuka pintu ketika mendengar teriakan frustasi dari dalam sana, suaranya dekat dengan pintu. Gadis itu memejamkan matanya dan berusaha mengontrol perasaannya ketika seorang gadis berteriak kepada kekasihnya dan merendahkan temannya.

"Gue gak bisa kayak gini agas"

Anya marah bukan main mendengar isakan buaya dari dalam sana, gadis itu lalu membuka pintu hendak menyelamatkan agas dari tipu daya wanita jahat itu.

Namun

Sebuah pemandangan tak mengenakan memanjakan matanya. Saat ini tunangannya berpelukan dengan seorang gadis dan mereka tak menyadari kehadirannya. Pegangan tangannya terasa melemah dan akhirnya gadis itu menjatuhkan bawaannya.

Dan agas sama sekali tak menolak pelukan wanita itu.

Anya mersakan butiran panas di matanya dan jantungnya berdegup sangat kencang. Gadis itu memegang dadanya dan berusaha mengontrol perasaannya, namun kemarahan bukanlah hal yang mudah untuk di tenangkan dalam situasi serba mendadak seperti ini.

Gadis itu lalu mengambil botol air mineral yang terjatuh dari tas belanjanya dan

"Byurrrrr"

Dengan di penuhi kemarahan anya menyiramkan seluruh isi botol membuat agas dan candra sontak menyadari kehadirannya. Bukan hanya mereka namun semua orang disana segera menghentikan aktivitasnya ketika melihat anya yang sedang diliputi kemarahan seperti ini.

"Bitch!!" teriak anya segera menyerang candra dengan menabrakan tubuhnya sehingga posisi candra goyah dan mereka pun terjatuh bersama dengan posisi anya berada di atasnya. Anya segera menampar, menjambak, dan meluapkan kemarahannya pada candra yang sibuk mengelak dan meringgis karena pergerakannya di kunci oleh anya.

"Ay jangan gini ay" teriak agas berusaha melerai namun anya malah semakin beringas dan menepis kasar tangan agas yang berusaha menggapai dirinya. Beberapa anak lain juga berusaha melerai mereka namun anya seolah dibutakan oleh amarah nya.

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang