51. I love you bestie (END)

3.2K 42 11
                                    


Aku pernah berfikir tentang hidupku tanpa ada dirimu. Dapatkah lebih indah dari yang ku jalani sampai kini.
-Virgoun-

"Anya mau kemana?" tanya fania melihat putrinya sudah bergegas pergi pagi-pagi.

"Palingan mau ketemu sama agas" celetuk yuda membuat anya terkekeh geli lalu segera berhambur dan duduk di antara mama dan papanya.

"Lusa anya udah balik ke sydney, gak mau ngabisin waktu sama mama papa?" tanya fania.

"Anya cuma pergi bentar ketemu temen, ada masalah yang harus anya selesaikan sama dia" sahut anya membuat kedua orang tuanya mengangguk paham tak ingin mencampuri lebih dalam urusan putrinya.

"Oh iya besok malem gimana kalau kita adain acara kumpul-kumpul gitu? Undang temen-temen SMA kamu ay" usul papa yang langsung disambut fania dan anya dengan tatapan berbinar.

"SETUJU!!"

****

Anya duduk sendirian di sebuah cafe menunggu seseorang dengan suasana hujan di luar sana. Keadaan seperti ini membuatnya seperti De Ja Vu ke masa hubungannya dengan desy merenggang. Dan di cafe ini jugalah dia mengutarakan perasaannya tentang agas dulu.

Semua yang candra lakukan tidaklah benar mengingat dia juga pernah ada di posisi sulit seperti itu. Namun jika di lihat dari sudut pandang candra hal itu juga tidak sepenuhnya salah. Siapa yang dapat menentukan pilihan hatinya? Jika perasaan dapat di kendalikan maka tidak akan pernah ada perpisahan karena pengkhianatan.

Anya melihat ke arah lonceng pintu berbunyi dimana orang yang dia tunggu akhirnya datang.

Candra Tania

Gadis itu segera duduk dengan enggan di depan anya dan memesan minuman hangat tanpa sedikitpun menoleh ke arah anya yang ada di depannya.

"Kenapa lo ngajak ketemu?" tanya candra dengan cepat membuat anya tersenyum tipis menanggapinya.

"Lo belum puas lihat betapa malu dan menderitanya gue karna di tolak di depan semua orang kayak kemarin? Sekarang lo puas ngetawain gue" ujarnya lagi.

"Gue gak ada maksud mau ngetawain lo dan gue juga gak bisa maksa lo berhenti suka sama cowok gue" sahut anya. "Gue disini cuma mau ngebenerin kesalah pahaman diantara kita sebelum gue balik ke sydney"

"Sydney? Lo mau ninggalin agas lagi?" candra sungguh tak menyangka jika anya akan meninggalkan agas.

"Kenapa? Gue gak harus tetep diem disini cuma buat jagain cowok gue kan? Gue juga yakin lo gak bakal ngedeketin agas lagi" sahutnya enteng.

"Kenapa lo bisa seyakin itu? Gue bisa aja ngambil agas dari lo"

"Gue yakin lo masih punya harga diri untuk dijaga" jawabnya tenang "Dan agas, gue percaya sepenuhnya sama dia. Dia bukan tipikal cowok yang akan berpaling karena jarak"

Candra terdiam. Anya lalu menggenggam jemari candra membuat gadis itu mendongkak menatap anya. "Gue ngerti posisi lo, gue paham apa yang lo rasain. Lo gak sepenuhnya salah dan juga gak sepenuhnya benar. Tapi cara lo untuk mendapatkan agas yang salah"

"Lo paham apa? Lo mendapatkan segalanya dengan mudah. Popularitas, cinta, dan kasih sayang, semuanya lo dapetin dengan cuma-cuma"

AYGAS (END✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang