☀️39

1.2K 81 4
                                    

Sambil bergandengan tangan Nadyra dan Darel menikmati indahnya panorama alam di pantai Mutiara, Pluit. Siluet keduanya terlihat mesra di senja yang keemasan.

Dyra terlihat sangat bahagia, senyum lebar mengembang di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dyra terlihat sangat bahagia, senyum lebar mengembang di wajahnya.

"I LOVE YOU DAREL!" teriaknya tiba-tiba. Tangannya masih bergandengan dengan Darel, ia menatap Darel mesra kemudian menariknya untuk berlari kecil di atas pasir pantai.

"Tuhan!" ucapnya dengan napas terengah-engah, masih tetap berlari. "Terimakasih udah balikin Darel ke dalam hidupku."

Darel cuma bisa diam, matanya menatap Dyra yang kegirangan. Ia tidak memberontak dan membiarkan Dyra membawanya berlari mengitari pantai.

Keduanya sudah cukup jauh berlari, Dyra pun menghentikan langkahnya. Kedua tangannya bertumpu di atas lutut, kemudian menengadahkan kepala ke arah Darel.

"Indah," tuturnya.

Ia memperbaiki posisi berdirinya, menghadap lautan. Keduanya mematung. Tidak ada yang bicara. Selama dua menit, masih bisu dengan mata menatap pemandangan yang sangat indah di depan sana.

Matahari perlahan menghilang, dan pergi meninggalkan bumi.

"Indah banget ya," puji Darel memecah keheningan. Dyra cuma mengangguk karena dia setuju dengannya.

"Aku bahagia banget Rel, bisa nikmatin pemandangan seindah ini sama kamu."

Darel tersenyum simpul.

"Iya sayang, aku juga bahagia kok."

"Senja kita," ungkap Dyra menunjuk ke arah matahari yang perlahan tenggelam itu.

"Senja kita?" tanya Darel.

"Iya, matahari yang perlahan tenggelam di depan sana. Aku kasih nama senja kita," Dyra menatap Darel bahagia. "Senja Dyra dan Darel.

***

Di dalam mobil Xpander hitam, mata Dyra tidak bisa berpaling. Ia terus-terusan menatap Darel. Darel yang sadar diperhatikan pun melirik sebentar hanya untuk melempar senyum. Dia merasa Dyra berlebihan tapi ia tidak ambil pusing.

"Kenapa sayang?" tutur Darel sambil fokus berkendara. "Emang belum puas natap aku seharian ini?"

Seharian ini memang Dyra selalu memandang wajah Darel, bukan tanpa alasan. Dyra melakukan hal itu karena ia masih tidak menyangka jika lelaki yang begitu ia rindukan itu, sekarang bersamanya dan menghabiskan hari dengannya.

"Coba panggil aku sayang sekali lagi," pinta Dyra malu-malu dengan wajah merona.

Darel mengangguk pelan, lalu menyunggingkan senyuman manis di bibirnya. "Sayang," sambungnya.

Dyra menatap lembut mata Darel dengan senyum bahagia.

"Kenapa sih?" tanya Darel. "Kok kamu girang banget dipanggil sayang?"

Wachten / Menunggu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang