☀️Kamu Kemana?

1.7K 116 23
                                    

Celine memberikan sebungkus es krim saat Dyra sedang asik memperhatikan gladi resik untuk acara pentas seni yang akan dilakukan pada hari Sabtu nanti.

"Inih buat lu," katanya.

Dyra menoleh dan mengambil es krim itu. "Buat gue?"

"Iya, gratis lo."

"Wah, makasih Celine."

Setelah hubungannya dengan Kalvin membaik, Celine juga mulai baik pada Darel. Dia tidak lagi kesal saat melihatnya mungkin karena Darel dan sudah ikut membantunya untuk baikan dengan Kalvin.

"Gue kok udah dua hari ini gak liat Darel ya Dyr," kata Celine sembari mengunyah es krim cokelatnya.

Gadis yang duduk di sebelahnya itu menunduk, lalu menggeleng.
"Gak tau Cel."

"Lu udah coba telpon?"

"Udah, kalo gue itung-itung sampe hari ini ada kalik lima kalian gue telpon dia."

Celine menepuk jidat. Dan berpikir betapa bodohnya temannya ini. Gimana mungkin dia baru lima kali menelpon Darel, padahal lelaki yang lagi dekat dengannya itu sudah dua hari tidak masuk sekolah. Tanpa kabar.

"Ya ampun Dyra cuma lima kali? Emang lu gak khawatir Darel kenapa-kenapa?"

"Khawatir Cel. Khawatir banget, tapi gue gak mau ah terlalu berlebihan. Gue kan bukan pacarnya Darel," jelas Dyra lirih.

"Ish, ini ni bodohnya lu sama Darel. Lu berdua itu saling suka, udah deket banget malah udah saling panggil--pacar-- tapi masih aja gak ngeresmiin hubungan kalian," oceh Celine.

Di tengah-tengah pembicaraan Yuga dan Kalvin memghampiri keduanya.

"Lu berdua ada di sini ternyata, gue cariin kemana-mana juga," ucap Yuga.

Dyra mengadahkan kepala setelah sekian lama menunduk, lalu melirik ke sumber suara yang sudah ia kenal.

"Nah, kebetulan banget lu berdua ke sini," ucap Celine.

"Kenapa emangnya?" tanya Kalvin dan Yuga kompak.

"Panutan kalian mana?" tanya Celine lagi.

"Darel maksudnya?" jawab Kalvin.

"Kita juga gak tau dia ke mana udah dua hari ini ngilang tanpa kabar." Yuga menimpali.

Mata Dyra membulat ia kaget bagaimana mungkin dua sahabat Darel ini tidak tahu keberadaan temannya itu.

"Kok bisa sih lu berdua gak tau Darel ada di mana? Kalian udah nyamperin ke rumah Darel belum?"

Orang yang ditanya mengangguk kompak. "Udah Dyr. Kemaren waktu pulang sekolah kita ke rumahnya, tapi nihil. Rumahnya kosong," jawab Yuga.

Dyra menggigit bibir dan bertanya-tanya dalam hati.

Darel lagi ada masalah apa sih? Kok tiba-tiba ngilang tanpa ngabarin gue dan temen-temenya yang lain, batinku.

Celine memperhatikan Dyra. Dia tahu betul sahabatnya itu pasti sangat khawatir, terlebih lagi waktu ia mendengar teman dekat Darel pun tidak tahu di mana dia.

"Gak usah khawatir, mungkin Darel lagi ada acara keluarga di luar kota dan gak sempet ngabarin kita semua," ucap Celine berusaha menenangkan.

Dyra mengangguk sembari tersenyum hampa.

"Iya Cel."

***

Bel pulang sekolah. Dyra berjalan keluar seorang diri, karena sahabatnya Celine sudah pulang lebih dulu bersama Kalvin.

Wachten / Menunggu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang