☀Cemburu, Wajar.

1.7K 135 22
                                    

Setelah lima menit berkutat dengan tugas dan selama lima menit itu pula mata Dyra tidak berhenti memperhatikan Darel.

Darel tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya.

"Aku ke kantin bentar ya," katanya.

Dyra mendongak lalu ikut berdiri.

"Aku ikut."

"Gak usah, kamu di sini aja."

"Loh? Kenapa?"

"Biar aku punya alasan buat balik ke sini," bisiknya.

Dyra senyum lalu menatap punggung Darel yang sedang berlari ke arah kantin, ia duduk kembali saat matanya sudah tidak bisa melihat keberadaan Darel lagi.

"Gatel banget sih mata lu. Biasa aja dong natap Darelnya," ucap Erin sinis.

Karena Dyra malas meladeninya ia memutar tubuh dan membelakangi Erin.

"Lu gak usah keganjenan deh ngejer-ngejer Darel. Murahan banget jadi cewek!"

Tidak terima dengan ucapan Erin, Dyra memperbaiki posisi duduknya dan sekarang mereka berdua saling berhadapan.

"Lu lagi ngomong sama gue?" ucap Dyra sembari menunjuk diri sendiri.

"Iya lah gue lagi ngomong sama lo," kata Erin sembari menunjuk Dyra. "Dasar cabe-cabean!" ketusnya.

"Suka gak ngaca ya lo," cibir Dyra.

Erin yang kesal berdiri dan berkacak pinggang.

"Denger ya Nadyra, Darel itu gak suka sama lo! Dia cuma mainin lu makanya sampe sekarang dia gak nembak lu," katanya berapi-api.

Dyra yang terpancing emosi ikut berdiri.

"Darel punya caranya sendiri buat nunjukin perasaannya. Meskipun dia belum nembak gue sampe detik ini. Tapi gue tau kalo dia juga suka sama gue," serunya dengan percaya diri.

Erin tersenyum sinis ditatapnya tajam kedua mata Dyra. "Suka, kata lu? Selama Darel gak masuk dua hari dia ngabarin lu gak?!" tanyanya.

Dyra terdiam.

"Enggak, kan?! Itu udah cukup buktiin kalo Darel gak suka sama lu dan gak nganggep lu penting," serunya seraya mendorong bahu Dyra.

Erin mendorong tubuh Dyra ke belakang. Dyra langsung membalas dan mendorong tubuh Erin sekuat tenaga.

"Gak usah dorong-dorong! Emang lu siapanya? Bisa dengan sok taunya bilang Darel gak suka gue?!" teriak Dyra berang.

"Lu mau tau gue siapa? Gue itu temen deketnya Darel dan sebelum lu masuk sini Darel itu deket banget sama gue!"

Dyra menahan tawa. "Cuma temen kan?"

"Iya untuk sekarang kita cuma temenan. Tapi seenggaknya status gue ada di atas lu." Kening Dyra mengkerut.

"Lu gak percaya? Dyra! Asal lu tau ya, kemaren waktu Darel gak masuk dia nge-chat gue kayaknya dia takut deh gue bakal khawatir kalo dia gak ngabarin," ucap Erin yang berhasil membuat Dyra seketika mematung.

Merasa sakit hati mendengar ucapan Erin, Dyra cuma ketawa dan geleng-geleng di sela-sela tawanya.

Erin merasa geram melihat reaksi Dyra langsung memukul kepala gadis itu dan kontan itu membuat kesabaran Dyra habis.

"Mau lu apa sih!" pekiknya sembari mencengkram erat tangan Erin.

Tidak lama kemudian Darel datang, "loh, ada apa nih?" lerai Darel yang kebingungan.

Wachten / Menunggu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang