☀️ Ruang BK

2K 217 133
                                    


Peraturan di SMA Laderick setiap hari Rabu semua siswa maupun guru diwajibkan memakai seragam batik. Sedangkan Dyra? Gadis berambut panjang itu memakai seragam putih abu-abu.

Sebenarnya tadi malam, Dyra hanya tidur dua jam. Dia tidak bisa memejamkan matanya karena pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan tentang sikap Darel saat di halte.

Dan sialnya ketika tiba di kelas, gadis itu langsung tertidur pulas dengan posisi kedua tangan terlipat di atas meja.

Selang sepuluh menit kemudian, Celine yang baru datang, terkejut mendapati Dyra yang tertidur dengan baju yang berbeda sendiri.

"Dyr. Dyra. Bangun Dyr."

Celine berusaha membangunkan teman sebangkunya itu dan menggoyang-goyang tubuhnya.

Dyra tidak menggubris, tapi Celine tetap berusaha membangunkannya.

"Dyr. Dyra!" ucap Celine sedikit berteriak, di depan telinga Dyra.

Rupanya teriakan Celine berhasil membangun Dyra. Dia mengangkat kepalanya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kenapa Cel? gue masih ngantuk, nanti aja ya ngobrolnya."

Dyra yang masih ngantuk perlahan tapi pasti kembali menutup matanya.

"Dyr. Dyra, mending lu bangun sekarang deh. Lu gak sadar emang kalo udah salah kostum? Liat deh baju yang lu pake sekarang tuh beda sama yang gue dan anak-anak lain pakek."

"Apanya yang beda sih Cel?" tanya Dyra ogah-ogahan, tapi matanya langsung seketika terbuka lebar begitu sadar.

"Ini tuh hari Rabu seharusnya lu pake baju batik Dyr," celoteh Celine.

Dyra langsung berdiri dan panik. "Mampus gue. Gimana nih Cel, gue bakal dihukum lagi dong?"

Dyra menggigit bibir sambil sedikit melompat-lompat di tempat. "Haduh gimana dong."

"Lu gimana sih Dyr. Kok bisa salah kostum begini? Emang nyokap lu gak sadar juga kalo lu salah kostum?"

"Tadi waktu gue berangkat, nyokap lagi ke pasar. Terus gimana nih cel nasib gue? Pasti Pak Robi marah banget nih."

Belum sempat Dyra dan Celine mencari solusi, bel masuk berbunyi dan Pak Robi yang merupakan guru geografi masuk ke dalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak," sapanya dengan suara lantang.

Dyra menatap Pak Robi ngeri, tangannya seketika dingin.

Dia pasrah dan sudah siap diusir dari kelas, karena Pak Robi adalah salah satu guru di Laderick yang sangat taat peraturan dan pasti ia akan marah jika tahu ada muridnya yang salah memakai seragam.

"Kamu. Siswi yang pake seragam putih abu-abu. Sini, maju ke depan." Benar saja, Pak Robi memanggil Dyra.

Tatapan matanya menyiratkan jika ia kesal melihat Dyra.

"Kamu anak baru kan di sini?" tanyanya, ketika Dyra sudah berdiri di hadapannya.

"Iya. Pak," jawab Dyra ngeri.

"Memangnya kamu belum tau peraturan di sekolah ini?"

Dyra mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

"Maaf, pak. Saya masih inget kebiasaan saya di sekolah lama, karena biasanya setiap hari Rabu saya pakai baju putih abu-abu, Pak."

Pak robi berdecak kesal, sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Konyol sekali alasan kamu. Memangnya kamu baru sehari di sini? Ayo, sekarang kamu ikut saya. Kita ke ruang BK."

Wachten / Menunggu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang