☀️34

1.4K 109 20
                                    


Untukmu yang saat ini resmi menjadi pacarku, aku menulis ini, hanya untuk mengungkapan rasa terimakasih yang tak mampu aku ucapkan lewat kata-kata.

Nadyra...

Aku bersyukur Tuhan kirim hujan di hari pertama kamu sekolah di Laderick, aku juga bersyukur kamu bilang kalo kamu pacar aku di saat semua anak natap kamu dengan tatapan pemangsa.

Awalnya aku ragu untuk deketin kamu dan cuma bisa merhatiin kamu dari jauh, butuh waktu tiga hari buat aku akhirnya berani ngajak kamu pulang bareng.

Dalem surat ini aku mau bilang.

Terimakasih Nadyra karena masih bersedia berdiri dengan tegap di depan lelaki yang menyedihkan sepertiku.

Terimakasih Nadyra, karena kamu udah buat hati aku hidup dan berdetak tanpa henti.

***

Ada beberapa toko bunga yang Darel lihat di sepanjang jalan menuju rumah Dyra. Sesekali ia melirik toko bunga yang berjajar rapi di pinggir jalan itu.

"Dyra kamu tunggu di dalem bentar ya. Lima menit lagi aku bakal balik ke rumah kamu," ucap Darel begitu tiba di depan rumah Dyra.

"Mau ke mana emang?"

"Mau nyamperin mawar," ujar Darel membuat Dyra kebingungan tapi tetap tersenyum bahagia karena akhirnya hari ini ia dan Darel resmi berpacaran.

Darel menghidupkan mesin kendaraanya lalu melesat pergi dengan sepeda motornya.

Dyra cuma tersenyum lalu duduk di depan teras rumahnya menunggu Darel kembali.

Tepat lima menit, seperti janjinya, Darel kembali ia membawa rangkaian mawar di tangannya. Begitu sudah berdiri berhadapan, mata keduanya saling bertemu, mata Dyra tak berkedip melihat rangkaian yang ada digenggaman pacarnya itu.

"Deg-degan ya?" goda Darel.

"Banget," jawab Dyra polos.

"Aku mau kasih ini buat kamu," lanjut Darel dengan suara yang begitu lembut.

Dyra beralih menatap Darel masih tetap dengan mata tak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dyra beralih menatap Darel masih tetap dengan mata tak berkedip.

"Kenapa? Nggak suka ya sama bunganya? Atau mungkin kamu berpikir aku norak karena kasih bunga?" tanya Darel sungguh-sungguh.

Lamunan Dyra buyar ia mengambil rangkaian bunga dan sepucuk surat yang ada di dalamnya dari tangan Darel.

Lamunan Dyra buyar ia mengambil rangkaian bunga dan sepucuk surat yang ada di dalamnya dari tangan Darel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wachten / Menunggu [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang