Sejujurnya aku kasihan melihat kondisi Yuzu saat ini, namun di sisi lain aku tidak mungkin mengikuti apa maunya. Bukan aku tak mau membantunya, tapi aku yakin membiarkan aku mengandung anak Seokmin itu bukan solusi untuk masalahnya. Aku yakin sekali masih ada solusi lain yang lebih masuk akal dibanding ini.
Pagi ini seperti biasa, aku melakukan kegiatan ibu rumah tangga pada umumnya, seperti menyiapkan baju anak-anak sekolah, memasak dan lain-lain. Sebenarnya semenjak Mingyu pergi ke Kanada, ia memaksaku untuk mempekerjakan seorang asisten rumah tangga untuk membantuku mengurus rumah. Memang biasanya, aku selalu dibantu oleh Mingyu dalam hal mengurus rumah. Aku bagian memasak, sedangkan Mingyu bagian bersih-bersih. Dan dengan senang hati, Mingyu membantuku. Tapi sebenarnya aku bisa saja mengurus sendiri, tapi ia berdalih ia tidak akan membiarkanku terlalu lelah.
Untuk hal memasak, aku selalu membiasakan diri untuk tidak minta bantuan siapapun. Aku hanya meminta tolong pada ahjumma itu untuk membersihkan peralatan memasakku setelah selesai nanti.
Saat tengah menyiapkan makanan di meja, ahjumma menghampiriku dengan membawa sebuah kotak.
"Ada kiriman untuk anda, nyonya" katanya memberikan kotak itu padaku.
Aku meraihnya. "Terimakasih ahjumma"
Aku segera membuka kotak itu.
Sontak aku menyunggingkan senyumku. Aku yakin sekali, Mingyu yang mengirimiku bunga ini.
Ada sebuah kertas kecil disana. Aku mengambilnya dan segera membacanya.
Hallo, Hyominku sayang. Aku yakin saat ini kau sedang tersenyum melihat kirimanku. Benar kan?
"Ya, kau benar Gyu" aku bergumam sendiri.
Aku sangat berharap, aku dapat melihat senyummu sekarang. Tapi keadaan tidak sedang memihak pada kita, sayang. Kita harus di pisahkan oleh jarak dan waktu. Ingin rasanya aku berlari... Hmm maksudku terbang kembali ke sana untuk memelukmu, menciummu dan mengatakan aku sangat merindukanmu. Bersabarlah sedikit lagi, sayang. Aku akan segera pulang dan melakukan itu semua padamu. Apapun yang terjadi, tetaplah bersamaku sampai kapanpun. Sampaikan salamku pada Jisung dan Sora ya. Aku sangat mencintaimu, Kim Hyomin. I miss you -love, Your Fake Husband-
Ya, dia lah 'mantan Fake husband'-ku yang sekarang sudah menjadi 'my real husband'. Mingyu memang merupakan suami yang sangat romantis. Mungkin sebagian dari wanita menginginkan seorang suami seperti Mingyu. Dan aku sangat beruntung, aku berhasil mendapatkan laki-laki seperti Mingyu.
Aku segera mengambil ponselku untuk mengiriminya pesan. Sebenarnya aku ingin meneleponnya, tapi disana sekarang sudah malam dan aku tidak mau Mingyu terganggu karena bunyi ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.G
FanfictionSeperti inilah kehidupan pernikahan kami.. Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini. Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...