Hari ini tepat lima hari sebelum aku berangkat ke Kanada. Aku belum juga ada nyali untuk bicara pada Hyomin tentang ini. Kesempatanmu untuk bicara juga padanya juga sulit sekali, mengingat pekerjaanku juga sangat banyak sekarang.
Siang ini saja, aku belum sempat makan siang karena pekerjaanku. Aku jadi jarang punya waktu makan belakangan ini. Paling-paling, aku makan di rumah saat malam. Itupun kalau aku tidak terlalu lelah.
Tok tok
"Hyung, aku bawakan kau makan siang" kata Vernon saat masuk keruanganku.
"Taruh saja disitu dulu. Nanti kumakan" kataku tanpa mengalihkan pandanganku dari layar komputer.
Dia mendekat ke arahku dan membereskan map yang tengah bertebaran di meja kerjaku.
"YA YA YA! Apa yang kau lakukan?"
"Cepat makan dulu. Atau kumatikan layar komputermu" ancamnya.
"Awas saja jika kau berani" ancamku balik.
Dia menaruh sebuah burger dan jus-nya di depanku. "Perlu kusuapi?"
Aku mendelik ke arahnya. "Apa kau sekarang sudah tidak menyukai wanita lagi?"
Dia memukul lenganku dengan keras. "Kau sudah gila? Cepat makan?"
Aku terkekeh. Dia sangat lucu jika kuperlakukan seperti ini. "Gomawo"
Dia mengangguk sekilas dan menarik kursi di depan mejaku. "Hyung"
"Hmm?" aku masih fokus dengan burger yang ada di tanganku ini.
"Taeri nuna menyukai apa?"
"Maksudmu?" tanyaku sembari meminum jus.
"Maksudku barang. Atau bunga?"
Aku tersedak. "Ya! Kau pikir dia itu anak remaja yang suka jika kau memberinya bunga?"
"Oleh karena itu aku bertanya padamu, hyung"
Aku mengambil ponselku.
"Taeri -ya" sapaku saat kulihat Taeri menjawab teleponku. Aku sengaja menyalakan loudspeaker agar Vernon bisa mendengarnya juga.
"Hmm?"
"Ya! Hyung, apa yang kau lakukan?" bisik Vernon panik.
"Ini, Vernon sedang ada di sampingku. Ia bertanya, kau suka apa? Dia akan membelikannya untukmu" kataku sembari mengunyah.
"Kenapa dia tidak bertanya langsung padaku?"
"Tidak tau. Dia sepertinya tidak punya nyali untuk itu" aku menahan tawaku karena melihat wajah Vernon merona karena malu.
"Apa dia mendengarku sekarang?" tanya Taeri.
"Tentu saja" jawabku. "Cepat bicara" titahku pada Vernon.
"Ann-yeong-haseyo nuna" sapa Vernon dengan gagap.
"Hmm Vernon-ah, kau ingin membawakanku makanan kesukaanku? Aku sedang ingin makan heoteok. Bisakah kau membawakannya untukku?"
Vernon menoleh ke arahku dan tersenyum. "Tentu saja, nuna. Nanti sepulang kerja, aku akan membawakannya untukmu"
"Baiklah. Kutunggu ya. Sudah dulu ya, aku sedang ada pasien"
"Baiklah nuna. Selamat bekerja"
"Hmm.. Kau juga" katanya mengakhiri.
Kalian bertanya aku sedang apa? Aku sedang memperhatikan tingkah Vernon yang seperti anak remaja itu. Mukanya sangat gembira saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.G
FanficSeperti inilah kehidupan pernikahan kami.. Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini. Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...