Seperti inilah kehidupan pernikahan kami..
Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini.
Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...
Suasana di rumah Mingyu dan juga Hyomin pagi ini, sangat tegang. Tidak ada canda-tawa seperti biasanya. Hyomin benar-benar marah kali ini. Bagaimana tidak, Mingyu sampai-sampai berani mengenalkan Sungjae pada anak-anaknya di depan Hyomin dengan santai. Tentu saja itu membuat Hyomin geram.
"Hyomin -ah, kau masih marah padaku?" tanya Mingyu saat duduk di sebelah Hyomin yang tengah fokus pada drama Korea-nya itu.
"Haruskah aku menjawab pertanyaan bodohmu itu?" Hyomin balik bertanya.
"Ayolah. Tidak perlu seperti ini. Aku hanya ingin mengenalkanmu pada Sungjae dan Yura saja. Nantinya juga dia akan jadi keluarga kita juga"
"Aku tak sudi mempunyai keluarga seperti dia" Hyomin bangkit dan di ikuti oleh Mingyu.
"Hey, jangan seperti itu. Dia orang baik, Hyomin"
Hyomin mendecih. "Bahkan sekarang kau membelanya. Aku sudah bilang padamu, Mingyu -ssi-- terserah kau saja. Kau mau tinggal dengannya juga tidak apa-apa. Aku tidak perduli. Itu hidupmu. Kau yang menentukan pilihanmu sendiri"
"Siapa yang bilang aku akan tinggal dengannya? Mereka akan tinggal disini. Mereka tidak punya siapa-siapa disini"
Tak terasa Hyomin menjatuhkan air matanya saat mendengar perkataan Mingyu barusan. Hatinya terasa sesak saat kalimat itu keluar dari mulut Mingyu.
Hyomin segera menghapus air matanya dan mengangguk. "Baiklah jika itu maumu. Aku yang pergi. Toh ini rumahmu kan? Silahkan saja. Aku akan pergi"
Hyomin hendak beranjak dan buru-buru di tahan oleh Mingyu. "Tidak bisakah kau menerimanya? Aku sangat menyanyangi mereka"
"Menerimanya? Menerimanya katamu? Berhentilah memainkan perasaan wanita, Gyu. Sudah cukup aku menjadi orang yang selalu memaafkan. Kesabaran seseorang itu ada batasnya"
"Aku tidak memainkan perasaanmu, Hyomin. Aku hanya kasihan pada mereka. Itu saja"
"Terserah. Aku sudah bilang padamu kan? Terserah apa katamu!!!!!!" Hyomin meninggikan suaranya.
"Tidak perlu berteriak, Hyomin"
"Bagaimana aku teriak Mingyu??????? Aku benci kamu, aku benci!!!!!" Hyomin memukul-mukul dada Mingyu dengan keras.
Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Seungcheol, Vernon, Seokmin, Myungho dan juga Yura.
"Saengilchukkahamnida, saengilchukkahamnida........." mereka kompak bernyanyi yang membuat Hyomin menoleh.
Jisung dan Sora yang mendengarnya langsung berlarian keluar dari kamarnya.
Hyomin menoleh ke arah Mingyu yang tengah tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat ulang tahun sayang" ucapnya.
Hyomin masih terdiam.
"Make a wish dan tiup lilinnya" ucap Seungcheol yang tengah memegang kue itu.
