#32 VERNON

2.4K 215 3
                                    

Aku hutang budi pada Mingyu hyung. Karena berkat jasanya, aku bisa mengenal Taeri nuna yang menurutku adalah wanita paling baik setelah Hyomin nuna yang pernah kutemui. Walaupun aku baru mengenalnya, aku merasa jika kami sudah kenal sejak lama. Awalnya, aku di kenalkan olehnya saat Mingyu hyung di rawat di rumah sakit. Waktu itu, aku bertemu dengannya saat melihat Mingyu hyung sedang minum di sebuah kedai. Awalnya aku hanya ingin sekedar menyapanya saja, tapi ternyata dia baik dan aku ingin lebih dari sekedar menyapa.

Kemarin, aku ingin sekali bertemu dengannya. Jadi aku 'menyogok' Mingyu hyung dengan membawakannya makanan. Hahaha tidak, aku hanya bercanda. Aku memang berniat memberinya makan karena kulihat belakangan ini dia jarang sekali makan siang. Dia adalah tipe atasan yang sangat baik dalam masalah pekerjaan. Dia sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan juga bawahannya. Mungkin itu alasan ayah Seungcheol hyung mengirimnya ke luar negeri. Bicara tentang itu, aku jadi memikirkan keluarganya. Pasti mereka sedih harus pisah darinya untuk waktu yang lama. Apalagi Jisung dan juga Sora sedang manja-manja-nya dengan Mingyu hyung. Tapi tenang saja, aku siap menemani mereka kapanpun selagi dia tidak ada disini. Hitung-hitung ucapan terima kasihku karena mengenalkanku pada Taeri nuna.

Sore ini, seperti yang tadi sudah dikatakan. Aku akan membawakan Taeri nuna beberapa potong heoteok. Sungguh kupikir, seorang dokter tidak menyukai makanan pinggir jalan karena masalah kebersihan. Tapi ternyata aku salah. Taeri nuna sangat menyukai makanan di pinggir jalan ketimbang restauran besar.

Aku sangat bersemangat saat menemuinya di rumah sakit. Saat kuhubungi tadi, kebetulan sekali ia tidak membawa mobil. Jadi aku akan mengantarnya pulang.

"Vernon -ah" aku menoleh ke sumber suara dan mendapati Taeri nuna tengah melambaikan tangannya kearahku dengan jas dokter yang masih menempel. Astaga, dia cantik sekali. Aku benar-benar berterima kasih pada Tuhan karena telah menciptakan wanita secantik Taeri nuna di dunia ini.

Aku menghampirinya dengan senyuman yang kubuat semanis mungkin.

"Sudah daritadi?" tanyanya.

Aku menggeleng cepat. "Baru saja sampai. Kau sudah selesai?"

Dia mengangguk seraya tersenyum. Astaga senyumnya, indah sekali ciptaanMu, Tuhan.

"Kita pulang sekarang?" tanyaku yang di angguki olehnya.

Belum sempat aku beranjak, tiba-tiba ada seorang dokter laki-laki yang menghampiri kami.

"Taeri -ya, sudah mau pulang?" tanyanya. Kubaca di name tag- nya, ia bernama Dima. Sepertinya dia bukan asli Korea. Terlihat dari wajahnya.

Taeri mengangguk mengiyakan. "Kau mau pulang?"

"Belum. Aku masih ada operasi setelah ini. Kau hati-hati ya. Aku kesana dulu" katanya dengan mengusap pipi Taeri nuna.

Aku mendelik kaget. Dia tidak menganggapku disini? Siapa dia sampai berani menyentuh calon pacarku?

"Ayo kita jalan sekarang" katanya padaku.

Aku tidak membalasnya dan memilih untuk langsung melangkah menuju mobil.

"Apa ini untukku?" tanyanya saat sampai di mobil.

Aku hanya mengangguk.

"Gomawo" ucapnya.

Aku hanya melirik sekilas kearahnya. Kulihat dia sangat menikmatinya. Aku senang. Tapi aku masih kesal dengan laki-laki tadi. Jadi aku urungkan keinginanku untuk tersenyum. Tapi jika dipikir lagi, aku sebenarnya tidak pantas untuk cemburu. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya.

Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang