Hari ini adalah jadwal kepulangan Mingyu kembali ke Kanada. Kebetulan, Mingyu hanya di beri waktu cuti hanya beberapa hari saja.
"Haruskah appa kembali kesana?" tanya Sora merengek.
Mingyu berjongkok menyamai tingginya dengan Sora. "Tentu saja sayang. Appa sudah bilang kan kalau pekerjaan disana sangat banyak"
Sora memeluk leher Mingyu dengan erat. "Aku masih merindukan appa"
"Appa juga begitu sayang. Kalau appa tidak kembali, Sora tidak bisa membeli mainan. Bagaimana?" kata Mingyu mengelus punggung Sora. "Lagi pula ada papi Seokmin yang akan bersama kalian kan?" sambung Mingyu.
Sora melepas pelukannya dan menatap Mingyu. "Ada juga Seungcheol appa, dan papi Vernon" sahutnya.
Mingyu tersenyum dan mengangguk. "Benarkan? Sora tidak boleh bersedih"
Sesaat kemudian, Seokmin datang. Ia memang berniat untuk mengantar Mingyu ke bandara hari ini.
"Sudah siap semua?" tanya Seokmin.
Mingyu bangkit dan menghampiri Seokmin. "Terimakasih sudah mau mengantarku"
"Tidak usah berkata seperti itu. Kita ini sahabat, Gyu" kata Seokmin.
Setelah mereka berbincang sebentar, mereka segera pergi ke bandara. Beruntunglah karena jalanan ibu kota sedang tidak padat, jadi tidak butuh waktu yang lama untuk sampai disana.
Mingyu telah menyelesaikan proses keberangkatnya. Sudah saatnya ia berpamitan dan bertemu dengan keluarganya beberapa bulan kedepan lagi.
"Appa pergi ya. Kalian harus menuruti apa kata eomma ya" kata Mingyu pada Jisung dan Sora.
"Baiklah appa" ucap mereka berbarengan.
Mingyu beralih pada Hyomin. "Ah tidak. Kau yang terakhir kupamiti. Aku harus mendapatkan perilaku yang special" candanya yang membuat Hyomin memukul pelan dadanya.
Kemudian Mingyu beralih pada Seokmin. "Aku pergi. Aku titip Hyomin dan anak-anakku padamu"
Seokmin mengangguk. "Pasti. Baik-baiklah disana" katanya yang di angguki oleh Mingyu.
"Kemarilah. Aku ingin bicara sebentar padamu" kata Mingyu menarik tangan Hyomin.
Ia membawa Hyomin ke pojok ruangan. Ia menatap Hyomin dan tersenyum padanya.
"Kau cantik sekali" ucapnya.
Hyomin mendecak. "Jangan merayu"
"Aku tidak merayu. Kau benar-benar cantik"
"Sudahlah, nanti kau terlambat" sahut Hyomin.
Mingyu menarik tengkuk Hyomin dan mempelkan bibirnya. Ia melumatnya dan tentunya Hyomin membalasnya. Mingyu memeluk Hyomin dan memperdalam ciumannya. Mingyu melahap bibir Hyomin yang tidak akan ia rasakan beberapa bulan kedepan. Setelah merasa Hyomin kehabisan nafas, ia melepasnya. Hyomin menghapus bekas lipstick nya yang menempel di bibir Mingyu.
"Aku akan merindukan bibir itu nanti" ucap Mingyu.
Hyomin mendelik kesal. "Jadi kau hanya merindukan bibirku? Untuk apa aku mengantarmu hari ini" kata Hyomin kesal.
Mingyu terkekeh dan memeluk Hyomin. "Aku hanya bercanda. Aku merindukanmu. Aku merindukan seluruh inci dari tubuhmu. Apalagi bagian tubuhmu yang..... Aaahhh, sakit Hyomin"
Hyomin mencubit pinggang Mingyu sebelum Mingyu melanjutkan bicaranya.
"Dasar byuntae. Sudah sana, nanti kau terlambat" kata Hyomin yang langsung meninggalkannya dan menghampiri anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.G
Fiksi PenggemarSeperti inilah kehidupan pernikahan kami.. Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini. Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...