#26 AUTHOR

2.2K 212 28
                                    

Kehidupan sebagai pasangan suami istri sekaligus orang tua bagi dua orang anak dijalani dengan suka cita oleh Mingyu dan juga Hyomin. Hari-hari mereka diisi dengan canda-tawa bahagia bersama-sama. Apalagi saat ini mereka sudah mempunyai rumah baru yang lebih luas dari sebelumnya. Belakangan ini Mingyu kebetulan tidak begitu sibuk. Biasanya, di hari sabtu atau minggu, Mingyu akan tetap bekerja. Namun saat ini, ia bisa bersantai dan bermain bersama anak-anaknya di kamarnya.

"Chagi-ya, tolong ambilkan susu untuk Sora" teriak Mingyu dari arah kamar Sora

"Tidak bisakah kau menolongku? Aku sedang menggoreng ayam" jawab Hyomin dari dapur

Mau tidak mau, Mingyu menghampiri Hyomin di dapur.

"Itu, susu-nya ada di atas meja" ucap Hyomin dengan menunjuk dengan dagunya

Bukannya mengambil, Mingyu justru mendekat ke Hyomin. Ia memeluk Hyomin dari belakang.

"Wae?" tanya Hyomin lembut

"Bukan hanya Sora yang ingin susu, aku juga. Sudah lama aku tidak minum susu segar darimu" bisiknya

Sontak Hyomin menyikut perut Mingyu dengan keras, hingga Mingyu mengaduh kesakitan. "Tidak usah macam-macam. Cepat berikan susunya"

"Memang apa yang ada di pikiranmu? Aku hanya ingin susu instant buatanmu. Apa tidak boleh?"

Hyomin terpatung. Ia salah sangka. Dan saat ini pipinya merona karena menahan malu.

"Ah, apa kau mengira aku meminta susu langsung dari sumbernya? Woah, Kim Hyomin kau sudah banyak berubah sekarang" ucap Mingyu.

"YA!" Hyomin teriak yang membuat Mingyu terkekeh

"Hati-hati, kau bisa kena minyak panas" katanya sembari mengacak rambut Hyomin kemudian beralih ke kamar Sora

Itulah Mingyu, selalu menggoda Hyomin dengan hal-hal yang berbau... Ah sudahlah.. Tapi itulah daya tarik Mingyu yang membuat Hyomin jatuh cinta padanya.

Ting tong

Hyomin mengernyitkan dahinya. Ia bingung siapa yang datang kerumahnya di waktu pagi seperti ini. Ia mematikan kompor dan segera membuka pintu.

"Permisi. Apa ada Mingyu?" terlihat seorang wanita dengan membawa anak kecil

"Nuguseyo?" tanya Hyomin

"Ah, aku istri Mingyu. Namaku Yura. Dan ini anaknya, Kim Sung jae" jawab perempuan itu

Lagi-lagi kejadian seperti ini harus di alami oleh Hyomin. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Hyomin benar-benar kaget setengah mati.

"Ada. Silahkan masuk" kata Hyomin menyilakan mereka masuk dengan mata yang berkaca-kaca

"Terimakasih" mereka berdua masuk dan duduk di ruang tamu

"Aku panggilkan Mingyu dulu" kata Hyomin yang diangguki oleh Yura.

Hyomin menghampiri Mingyu yang sedang bermain dengan Jisung dan juga Sora.

"Ada yang mencarimu di luar" kata Hyomin datar

"Mencariku? Siapa?" tanya Mingyu bingung

"Dia bilang..." Hyomin menatap sebentar anak-anaknya. "Dia istri dan anakmu" sambung Hyomin yang membuat Mingyu terkejut

Mingyu melirik anak-anaknya yang tengah bingung menatap Hyomin dan juga Mingyu secara bergantian itu. Mingyu bangkit kemudian beralih mendekat ke Hyomin.

"Aku akan jelaskan nanti. Kau tenanglah dulu" bisiknya pada Hyomin dan beralih menuju ruang tamu

"Kalian bermain berdua dulu disini ya. Eomma dan appa sedang ada tamu" kata Hyomin pada anak-anaknya.

"Baik eomma"

Hyomin menghampiri Mingyu yang saat ini sudah duduk berhadapan dengan wanita itu. Hyomin duduk di sebelah Mingyu dengan raut wajah yang tidak dapat di gambarkan.

"Ada apa kesini?" tanya Mingyu santai.

"Aku rindu padamu" jawab Yura.

Hyomin tercengang. Baru kali ini ada wanita yang berani bicara seperti ini di depan Hyomin.

"Benarkah? Aku juga rindu padamu. Terlebih dengan Sungjae" kata Mingyu dengan mengelus Sungjae yang sedang tertidur di kereta bayinya.

Hyomin bangkit. Ia tidak sanggup melihat pemandangan ini. Mingyu sekarang sudah berani terang-terangan di depan Hyomin.

Mingyu menahan tangan Hyomin. "Kau mau kemana?"

Hyomin menghempaskan tangan Mingyu dengan kasar. "Urus saja istri dan anakmu dulu. Aku ingin ke kamar"

Mingyu kembali menahannya. "Tidak boleh seperti itu. Duduklah dulu. Kau belum mengenalnya sayang"

"Aku bilang padamu, aku ingin ke kamar. Lepaskan aku" Hyomin menahan amarahnya. Ia tidak mau marah di depan Yura yang menurutnya hanya akan membuat Yura merasa bahwa dirinya menang.

"Baiklah kalau begitu aku pulang saja. Sepertinya aku datang di waktu yang tidak tepat" kata Yura santai. "Aku pergi dulu, Gyu. Sampai ketemu lagi" katanya yang mengecup pipi Mingyu sebelum ia pergi.

"Kenapa kau bersikap seperti itu padanya?" tanya Mingyu pada Hyomin yang membuat Hyomin mendelik kaget.

"Apa? Aku bersikap seperti apa? Apa maksudmu itu?"

"Tidak seharusnya kau pergi disaat aku ada tamu, Hyomin. Itu sangat tidak sopan"

"Tapi sayang sekali aku tidak menganggapnya tamu" jawab Hyomin.

"Sejak kapan kau sekasar ini, Kim Hyomin?"

"Sejak aku menikah padamu"

Mingyu mengusap wajahnya kasar. "Kau ini kenapa? Cemburu?"

"Cemburu? Kau masih bertanya? Kau gila jika masih bertanya itu padaku, Gyu" Hyomin tidak bisa lagi memendam amarahnya.

"Kenapa kau marah? Aku hanya bertanya padamu. Tidak perlu emosi seperti itu" kata Mingyu lembut.

"Terserah apa katamu. Aku tidak perduli"

Obrolan mereka hanya sampai disitu karena Jisung dan Sora merengek minta makan.

Sepanjang makan pagi mereka, tidak ada pembicaraan sedikitpun. Hanya saja sesekali Hyomin atau Mingyu membantu Jisung dan Sora memotong makanannya.

"Bolehkah appa bertanya sesuatu pada kalian berdua?" tanya Mingyu di sela makannya. "Bagaimana kalau kalian punya adik baru?"

"Adik? Apakah aku akan punya adik lagi?" tanya Jisung senang.

Mingyu mengangguk. "Adik kalian laki-laki. Namanya Sungjae. Tadi dia kesini, tapi langsung pulang"

"Kenapa? Padahal aku ingin bertemu dengan adikku" kata Sora.

"Besok, appa akan menyuruhnya untuk kesini lagi. Kalian mau?"

Mereka berdua mengangguk. "Aku akan mengajaknya bermain mobil-mobilan" sambung Jisung.

"Kalian harus menyanyanginya ya. Kalian adik kalian juga"

Tepat saat Mingyu berkata itu, Hyomin bangkit dan menggebrak meja di depannya.

Mingyu hanya bisa membuang nafasnya kasar melihat Hyomin seperti itu. Tidak biasanya Hyomin bersikap seperti itu. Mungkin kali ini amarahnya sudah tidak bisa terbendung lagi.



Tbc.

Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang