Sebelum mulai, aku minta maaf kalau tadi siang kalian dapet notif dari aku tapi worknya ngga bisa di buka..
Sejujurnya tadi kepencet guys HAHA! jadi langsung aku unpublish 😂😂 Mianhae 😝
Happy reading, jangan lupa vote and comment 😘
Saat aku tengah bersiap tidur, aku dikejutkan dengan suara deringan dari ponselku.
"Yoboseyo"
"Gyu, sudah tidur?"
"Yuzu? Ini kau?" tanyaku.
"Iya, ini aku"
"Tumben sekali. Ada apa?" aku membenarkan posisi tidurku.
"Tidak. Aku hanya menyapa saja. Kau belum tidur?"
"Tadi sudah mau tidur. Tapi kau menelepon" candaku.
"Benarkah? Apa aku mengganggumu?"
"Tidak. Aku hanya bercanda. Ada apa? Kau sedang bersama Seokmin?"
"Tidak. Seokmin sedang diluar. Bagaimana kabarmu?"
"Baik. Kalian bagaimana? Apa kalian merindukanku?" tanyaku percaya diri.
"Seokmin baik. Sedangkan aku tidak"
"Maksudmu? Kau sedang tidak enak badan?" tanyaku.
"Aku sedang sakit. Sakit keras"
Aku mendudukkan posisiku. "Maksudmu? Aku tidak mengerti"
Apa sekarang di Korea ada jenis penyakit baru bernama 'keras'? Kenapa tidak ada yang memberitahuku.
"Aku di vonis kanker rahim stadium 4 oleh dokter"
Aku mendelik kaget. "Kau bercanda kan? Aku tidak salah dengar kan?"
"Tidak, Gyu. Aku serius. Umurku sudah tidak lama lagi. Mungkin tidak sampai enam bulan"
Aku terdiam. Aku masih memikirkan kata-katanya tadi.
"Aku kasihan pada Seokmin. Aku sebentar lagi akan meninggalkannya, keinginannya untuk mempunyai anak tidak dapat aku kabulkan hingga akhir hayatku"
"Hey, kau tidak boleh berbicara seperti itu. Aku yakin kalian bisa memiliki anak. Masalah umur, hanya Tuhan yang tau umur kita, Yuzu"
Apa maksudnya sebentar lagi Seokmin akan jadi seorang duda muda? Aku akan mencarikan yang baru untuknya.
Astaga Mingyu, bicara apa kau ini.
"Aku ingin meminta bantuan padamu. Apa boleh?"
"Tentu. Apa itu? Aku akan mengabulkannya selama kau tidak memintaku untuk membuat Seokmin menjadi pendiam" candaku yang berhasil membuatnya tertawa ringan.
Aku tidak suka pembicaraan yang serius seperti tadi. Sungguh.
"Nanti saja jika mereka setuju. Aku akan segera memberitahumu"
"Mereka? Siapa maksudmu?"
"Nanti kau akan tau" jawabku. "Istirahatlah. Maaf karena telah menganggu waktumu"
"Ah, tidak apa-apa. Sampaikan salamku pada Seokmin ya" kataku mengakhiri.
Aku memutuskan untuk tidak memikirkan siapa 'mereka' yang Yuzu maksud tadi. Tubuhku terlalu lelah hari ini. Buktinya saat aku menutup panggilan teleponnya, aku langsung tertidur pulas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.G
FanfictionSeperti inilah kehidupan pernikahan kami.. Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini. Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...