Hari ini Mingyu akan berangkat ke Kanada. Segala persiapan sudah disediakan. Beberapa koper dan juga barang sudah dikirim lebih dulu beberapa hari yang lalu. Jadi Mingyu hanya membawa satu koper dan juga tas jinjingnya.
Jangan dipikir Mingyu senang akan keluar negeri hari ini. Beberapa hari kebelakang, ia memilih untuk menghabiskan sisa waktunya sebelum berangkat dengan berkumpul bersama keluarganya dirumah. Entah mungkin karena mereka merasa Mingyu akan pergi, Jisung dan Sora sangat manja dengan Mingyu. Dimulai dari main, tidur, mandi hingga memasak, mereka ingin bersama dengan Mingyu. Awalnya Hyomin melarang tentunya, tapi Mingyu tidak keberatan karena beberapa bulan bahkan tahun ke depan, ia tidak akan bisa melakukan kegiatan ini lagi dengan mereka.
Bukan hanya anak-anaknya, tapi Hyomin pun bersikap manja dengan Mingyu. Saat anak-anak mereka pergi ke sekolah, Hyomin selalu bersikap manja dengan Mingyu. Seperti memegang tangan Mingyu, tiduran di paha Mingyu sembari menonton TV, memainkan jari Mingyu, dan lain sebagainya. Tentu saja Mingyu senang, karena Hyomin jarang bahkan hampir tidak pernah melakukan hal yang seperti ini.
Saat ini kebetulan sekali, semua teman-teman Mingyu dapat mengantar Mingyu ke bandara. Mingyu senang karena setidaknya, setelah dia pergi nanti, Hyomin tidak sendirian.
Suasana bandara saat ini sangat ramai. Banyak penumpang dan pengantar berlalu-lalang disini.
Suara panggilan untuk penumpang pesawat yang akan di naiki Mingyu sudah menggema di seluruh penjuru ruangan ini. Itu artinya Mingyu sudah harus bersiap untuk berangkat.
Mingyu membuang nafasnya kasar. Ia tidak menyangka bahwa saat ini ia harus tinggal jauh dari keluarganya.
"Aku sangat membenci suara itu" gumam Mingyu.
Mingyu menoleh kearah Hyomin dan yang lainnya. "Aku harus masuk. Kau hati-hati disini ya"
Hyomin memeluk Mingyu dengan erat. Ia berusaha untuk menahan air matanya. Karena ia yakin, jika Mingyu melihatnya menangis, ia akan berat untuk pergi.
"Kau juga hati-hati disana ya. Jangan berbuat macam-macam dengan wanita lain" kata Hyomin.
Mingyu terkekeh. "Pasti. Aku hanya macam-macam denganmu saja. Jangan khawatir" kata Mingyu yang berhasil mendapatkan pukulan di dadanya. "Yang terpenting adalah jaga dirimu dan jaga hatimu. Aku tidak mau kau goyah saat aku tidak ada" sambung Mingyu.
Hyomin melepas pelukannya. "Bukankah seharusnya aku yang bilang seperti itu padamu?"
Mingyu tertawa. "Aku titip anak-anak ya. Hubungi aku kapanpun kalian merindukanku"
Hyomin mengangguk. "Berpamitanlah dengan anak-anak" titah Hyomin.
Mingyu beralih kepada Jisung dan juga Sora. Ia berjongkok menyamakan tingginya dengan mereka.
"Appa pergi ya. Kalian disini tidak boleh nakal. Turuti apa kata eomma. Dan untuk Jisung, jaga eomma dan juga Sora ya. Kau harus bisa menggantikan posisi appa dirumah" nasihat Mingyu.
"Baiklah appa" sahut Jisung.
Mingyu tersenyum dan memeluk kedua anaknya itu. Sora tidak dapat menahan air matanya.
"Hey, tidak boleh menangis sayang" kata Mingyu menenangkan.
"Bagaimana nanti kalau aku rindu dengan appa?" tanya Sora sesenggukan.
"Kita bisa video call-an kan? Mudah sayang, tenang saja" Mingyu menghapus air mata Sora yang jatuh ke pipinya. "Sudah tidak usah menangis. Kan masih ada oppa, papi Vernon dan yang lain kan? Sora tidak boleh bersedih"
Sebenarnya Mingyu juga sedih sekali. Ia tidak ingin meninggalkan mereka seperti ini. Tapi apa boleh buat?!
Mingyu beralih pada teman-temannya. "Aku titip Hyomin dan kawan-kawan ya. Aku serahkan semuanya pada kalian" kata Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage Life (M.F.H season 2) → K.M.G
FanficSeperti inilah kehidupan pernikahan kami.. Layaknya sebuah kapal yang terus diterpa angin kencang, gelombang laut pasang dan ribuan Batu karang yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kapal ini. Namun kami tetap berusaha agar kapal ini dapat berlayar...