K

7.4K 719 15
                                    

Mingyu memasuki rumahnya dengan raut wajah datar, ia mendudukan dirinya diatas sofa ruang tamu lalu menengadahkan kepalanya menatap langit-langit rumahnya yang berwarna putih.

"Menyebalkan!" Desis Mingyu.

"Apa yang menyebalkan?" Mingyu menoleh kearah Taehyung sembari menautkan alisnya heran.

"Sedang apa hyung disini?" Mingyu menegakkan tubuhnya, menatap Taehyung yang kini mendudukan dirinya di sofa yang berseberangan dengan Mingyu.

"Memangnya kenapa jika aku disini?! Ini rumahku juga, dan lagi jika ada orang yang bertanya maka jawablah terlebih dulu." Mingyu menghela napasnya, apa ia hidup hanya untuk dimarahi? Ia lelah menjadi orang yang selalu disalahkan disini.

"Oke. Maafkan aku." Mingyu beranjak dari tempat duduknya hingga kini Taehyung yang memandangnya penuh keheranan, pasalnya baru kali ini ia melihat Mingyu mau mengalah.

"Mau kemana kau? Duduk di tempatmu! Kita belum selesai bicara."

"Hyung bukan appa, jadi untuk apa aku menurut?" Mingyu melangkahkan kakinya pergi menuju lantai atas- tempat dimana kamarnya berada. Mengabaikan tatapan datar yang kini dilayangkan Taehyung padanya.

"Dasar bocah!"

"Hyung kenapa?" Taehyung menoleh kearah Jungkook yang kini sedang berjalan kearah nya sembari membawa dua toples makanan kering dalam dekapannya.

"Ini untukku?" Tanya Taehyung saat Jungkook meletakkan toples-toples itu diatas meja, gelengan pelan Taehyung dapatkan sebagai jawabannya.

"Lalu?"

"Ini punya ku. Eomma membuatkan nya untuk ku, jadi ini punya Kookie dan baby.. kalau hyung mau buat saja sendiri. Dan ingat jangan dimakan, aku akan kembali kedapur untuk masak makan siang. Kalau isinya kurang sedikit saja, aku akan marah padamu." Jungkook berjalan kembali menuju dapur, meninggalkan Taehyung yang hanya menatap sedih kearah perutnya.

"Tapi Jungkook- aku juga lapar!! Aku belum makan dari tadi pagi!! Jadi aku minta sedikit saja ya?!!"

"Tidak boleh!!!!!"

"Tapi ak---"

"Hyungkan laki-laki!!! Tahan saja sebentar lagi!! Anggap saja sedang puasa setengah hari!!!"

Taehyung mencebikkan bibirnya kesal, dirinya memang belum makan apapun dari pagi karna Jungkook memaksanya agar cepat pergi menuju rumahnya, sedangkan pria manis itu sudah makan camilan beberapa kali apalagi saat mereka belanja di pasar, Jungkook banyak sekali mengambil makanan yang sekiranya enak dimatanya dan memakannya seorang diri tanpa memperdulikan Taehyung.

Hhhh.. untung saja Taehyung cinta, jadi dia tidak bisa marah pada Jungkook.

"Sabarlah perut.. kita akan makan sebentar lagi."

...
...

Jihoon berjalan menuju halte bus, matanya menelusuri setiap penjuru jalanan untuk mencari seseorang. Di liriknya arloji putih yang ada ditangan kanannya, sudah hampir siang tapi orang yang ia cari belum menampakkan batang hidungnya sama sekali.

Jihoon ada janji reuni dengan teman SMA nya, dan sekarang ia sedang menunggu salah satu sahabat dekat nya menjemputnya di halte bus itu.

"Ck! Woojin mana sih? Dia bilang sebentar lagi datang. Ini sudah hampir siang."

Jihoon merengutkan wajahnya, dan saat sebuah motor besar  berhenti tepat didepannya Jihoon langsung memberi tatapan datar pada si pengemudi yang hanya tersenyum lebar menampilkan gigi gingsulnya.

"Menungguku sayang? Maaf ya aku lama, istri pertama ku tadi minta diantar ke butik ibunya terlebih dulu." Jihoon memutar matanya malas saat mendengar ocehan Woojin, berdecak sebal saat tahu jika Woojin malah terkekeh geli melihat wajah kesalnya.

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang