W

5.9K 634 32
                                    

Baekhyun mendekat kearah Taehyung yang masih setia duduk disamping Jungkook, bermaksud menyuruh anaknya itu agar beristirahat sejenak karna Baekhyun tahu jika Taehyung pasti lelah setelah menjalani perjalanan jauh dari Gwangju ke Seoul.

"Tae.. kau lebih baik istirahat saja dulu, biar eomma yang menjaga Jungkook."

"Tidak. Aku tidak ingin beristirahat sebelum Jungkook sadar. Aku akan menemaninya disini."

Baekhyun menghela napas berat, jika Taehyung sudah mengatakan tidak maka akan sulit membujuk pria itu untuk menurutinya.

"Baiklah, eomma akan pulang dan mengambil beberapa pakaian untukmu. Jika terjadi sesuatu cepat hubungi eomma."

Taehyung mengangguk, "Hati-hati dijalan."

"Ya."

Taehyung tersenyum singkat kearah Baekhyun, hingga saat ibunya itu sudah pergi dari hadapannya helaan napas berat langsung Taehyung keluarkan dengan kasar.

Taehyung mengusap wajahnya, ia menoleh pada Jungkook yang masih belum sadarkan diri. Dan Taehyung tidak tahu harus mengatakan apa pada Jungkook nanti saat pria manis itu tersadar, Jungkook pasti akan sangat terpukul jika tahu kalau ia mengalami keguguran.

"Maafkan aku, seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian. Aku benar-benar minta maaf."

Taehyung mengusap punggung tangan Jungkook lalu mengecup nya sekali, yang ia harapkan sekarang adalah Jungkook segera sadarkan diri.

"Aku akan menunggumu, sayang."

...
...

Mingyu berjalan memasuki markasnya dengan angkuh, beberapa bodyguard yang ada disana langsung membungkuk saat pria itu melewati mereka. Seutas senyum miring Mingyu keluarkan ketika matanya melihat sosok wanita yang kini tengah meringis kesakitan karna beberapa luka lebam ditubuhnya, wanita itu- Nayoung melirik tajam kearah Mingyu yang kini duduk dihadapannya, tatapan tak kalah tajam pun Mingyu berikan pada wanita itu hingga membuat Nayoung memalingkan wajahnya.

Tatapan seakan ingin mengulitinya hidup-hidup membuat Nayoung tidak berani membalas tatapan dingin nan tajam itu lebih lama.

"Siapa kau, hah?! Berani sekali kau melakukan ini padaku. Lepaskan aku, sekarang."

Mingyu berdecak, lalu memutar matanya malas. Sebenarnya ia tidak suka berurusan dengan orang seperti Nayoung yang ujung-ujungnya pasti akan mati ditangannya, tapi setelah apa yang wanita itu perbuat pada keluarga kakaknya membuat Mingyu sedikit tertarik untuk menyiksa wanita didepannya ini.

"Aku Kim Mingyu, anak kedua dari Kim Chanyeol. Dan kau pasti mengenal nama itu kan?"

Nayoung berdecih, "Jadi kau juga anak dari keparat itu? Lalu apa maumu sekarang?!! Apa kau juga ingin menghancurkanku?"

Mingyu mendengus geli, "Apa mauku? Bukankah sedikit keterlaluan karna kau menanyakan hal itu padaku, nona. Dan seharusnya aku yang bertanya--" Mingyu mendekat kearah Nayoung dengan senyuman dibibirnya. "--sebenarnya apa maumu?" Bisik Mingyu tepat disamping telinga Nayoung.

"A-apa maksudmu?"

Mingyu mendesis, sejujurnya tangannya sudah gatal ingin menampar wajah Nayoung sejak tadi, hanya saja ia sengaja untuk menahannya saat ini, ia ingin lihat sampai mana Nayoung bisa beradu argumen dengannya.

"Jungkook- dia mengalami keguguran dan penyebabnya adalah kau, benarkan?"

Gelak tawa terdengar membuat Mingyu mengerutkan keningnya tak suka.

Wanita gila ini benar-benar..

"Si brengsek itu keguguran? Hahha.. syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya. Ternyata tak sia-sia aku mendorongnya saat dirumah sakit. Hahaha... aku bahagia ternyata renc---"

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang