Extra: Possessive

4.5K 413 1
                                    

Jungkook memutar matanya malas melihat Taehyung, ia pun memilih duduk di sofa mencoba abai akan atensi Taehyung yang masih mengomelinya sejak tadi.

Padahal Jungkook tidak melakukan kesalahan apapun, tapi Taehyung selalu menilai hal yang dilakukan Jungkook adalah salah.

Membuat Jungkook kesal dan kini malas meladeni.

"Jungkook kau mendengarkanku  tidak?"

"Dengar kok, kan suaramu selalu lantang saat memarahiku. Jadi tak perlu ditanya pun aku pasti dengar."

Taehyung menghela napas beratnya, "Kau memang dengar, tapi tidak mematuhi apa yang aku katakan? Benarkan?"

Jungkook berdecak, lalu menatap nyalang kearah Taehyung.

"Tae, sikap posesifmu keterlaluan. Aku kan cuma mengepel lantai, masa tidak boleh?"

"Tentu saja tidak boleh. Nanti kalau kau terpeleset lalu jatuh bagaimana? Aku takut kau keguguran lagi, Jungkook. Aku tidak mau kehilangan anakku untuk yang kedua kalinya,  terlebih saat melihatmu sedih seperti waktu itu."

"Aku mengepel juga hati-hati, Tae. Jadi jangan berlebihan."

Taehyung menggeleng, lalu mendekat kearah Jungkook. Membuat pria manis itu menatap heran pada Taehyung yang kini memandanginya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Tidak kah kau mengerti perasaanku, Jungkook? Aku hanya khawatir, dan jujur saja kejadian waktu itu membuatku takut, terlebih aku hanya tidak ingin melihatmu murung dan sedih karna kehilangan anak kita. Lalu berpura-pura bahagia padahal nyatanya tidak, aku benci jika sudah begitu. Aku posesif juga demi keselamatanmu, bukan hanya keegoisanku. Aku mencintaimu, sangat. Maka dari itu, tolong pengertianlah sedikit." Taehyung menatap Jungkook sendu lalu berjongkok di hadapannya, memegang kedua tangan Jungkook dan menciuminya lama.

"Aku khawatir, khawatir sekali. Maaf karna selalu membuatmu tidak nyaman karna sikapku yang begini, padahal aku sudah janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku hanya terlalu mencintaimu, Jungkook. Maafkan aku. Jangan marah, oke."

Jungkook mengangguk, mana bisa ia memarahi Taehyung yang sedemikian bersikap manis padanya, selalu mencoba menenangkannya saat dirinya marah dan selalu menuruti apa permintaannya, membuat Jungkook tidak bisa marah pada Taehyung terlalu lama. Lantas Jungkook menangkup kedua pipi Taehyung, lalu mengecup bibir suaminya itu.

"Aku juga cinta, Tae. Cinta sekali padamu. Tapi tolong jangan terlalu posesif, aku tidak suka. Selagi aku bisa jaga diri, maka semuanya akan baik-baik saja. Jika sesuatu terjadi, maka aku janji setelah itu tidak akan melakukan apapun lagi. Bisa kan kurangi posesifmu padaku?"

"Tidak bisa." Jujur Taehyung, membuat Jungkook berdecak lalu menjauhkan wajahnya dari Taehyung yang langsung sigap balik menangkup wajah Jungkook. "Maksudku, aku tidak bisa menolak setiap permintaanmu, sayang. Kau duniaku, apapun yang kau minta pasti ku kabulkan."

Jungkook tersipu mendengar perkataan Taehyung, dengan cepat ia menepis tangan Taehyung. "Kau bukan Tuhan, Tae."

"Memang bukan."

"Lalu kenapa bilang begitu? Kalau aku minta planet Mars, bagaimana?"

"Akan ku beli jika kau mau. Membuang milyaran dollar hanya untukmu, tidak akan jadi masalah untukku."

Jungkook mendengus geli, "Lalu kalau aku minta matahari?"

Taehyung berpikir sejenak lalu menggeleng, "Jangan matahari, kalau aku coba membawanya kesini aku takut kau jadi janda, sayang. Nanti aku mati lebih dulu sebelum membawanya kehadapanmu. Yang lain saja, bisa?"

Jungkook tertawa, lalu mengusap pipi Taehyung yang kini tersenyum lebar padanya. "Makanya, jangan bicara begitu. Sudah tahu tidak bisa mengabulkan semuanya, dasar tukang gombal."

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang