Sequel**End

7.1K 552 10
                                    

Daniel berjalan mendekati Jihoon yang sedang menatapi langit malam di balkon kamar mereka,

Iya, mereka. Karna sekarang keduanya sudah sah.

Setelah pembicaraan waktu lalu dirumah sakit, lusanya orang tua Daniel dan Jihoon pun bertemu untuk membahas pernikahan mereka. Dan semuanya pun memutuskan untuk menikahkan Daniel dan Jihoon dua minggu setelahnya.

Daniel dan Jihoon tidak menolak keputusan orang tua mereka, malah senang karna akhirnya mereka dijadikan satu seperti yang lainnya.

Dan sekarang keduanya sedang ada dirumah baru mereka, hadiah dari kedua orang tua Daniel atas pernikahan putranya, sementara Sehun dan Luhan memberi hadiah dua mobil untuk mereka berdua. Daniel sebenarnya sempat menolak, karna dia pun sudah memiliki mobil sendiri, tapi karna ayah mertuanya memaksa, jadi ya terima saja meskipun nanti hanya menjadi pajangan di garasi karna Jihoon lebih senang di antar jemput olehnya.

Daniel memeluk Jihoon dari belakang membuat pria manis itu sedikit berjengit kaget, lalu tersenyum tipis saat Daniel mengecup pundaknya.

"Tumben pulang cepat? Apa dikantor tidak sedang sibuk?"

"Sebenarnya sibuk, tapi aku ingat perkataan paman Chanyeol waktu itu, yang mengatakan harus lebih meluangkan waktu untuk keluarga dari pada bekerja. Jadi.. aku mempercepat pekerjaanku agar aku bisa bertemu denganmu, maaf juga karna tidak bisa menjemputmu hari ini di cafe."

Jihoon mengangguk, "Tidak apa-apa. Aku tahu hyung sibuk. Jadi santai saja. Hyung sudah makan?"

"Sudah. Tadi beberapa karyawan mengajakku makan malam sebentar di restoran, karna tak enak hati untuk menolak jadi aku ikut mereka. Memangnya kenapa? Apa kau sudah masak untukku?"

"Untungnya belum."

"Kau sendiri sudah makan?"

"Sudah."

Jihoon mengeratkan pelukan Daniel padanya karna hawa diluar lumayan dingin hari ini, membuat Daniel semakin merengkuh tubuh Jihoon lalu mengusap lengan pria manis itu.

"Jihoon... aku ingin tanya satu hal, boleh?"

Jihoon menoleh kearah Daniel lalu membalik tubuhnya untuk menghadap Daniel, "Boleh. Hyung ingin tanya apa?"

"Apa aku pria yang romantis?"

Jihoon berpikir sejenak, dan anggukan Daniel dapatkan sebagai jawaban.

"Menurutku, hyung romantis dengan cara hyung sendiri. Hyung sabar menghadapiku, memberiku hadiah cafe, rela meninggalkan karir hyung demi aku, melamarku di depan banyak orang meskipun tidak mewah tapi tetap aku suka, tidak pernah memaksaku melakukan ini itu, dan lain sebagainya. Menurutku itu romantis, hyung pasangan yang terbaik."

Daniel tersenyum, "Benarkah?"

"Tentu. Suamiku yang terbaik!" Jihoon menangkup kedua pipi Daniel lalu mencubitinya, membuat Daniel mempoutkan bibirnya tapi kemudian terkekeh saat melihat Jihoon tersenyum padanya.

"Hyung menggemaskan!" Ujar Jihoon gemas lalu mengecup kedua pipi Daniel yang memerah karna dirinya.

"Kau lebih menggemaskan Ji." Daniel mengusak surai Jihoon yang kini empunya balas memeluk tubuh Daniel.

"Dingin. Ayo masuk hyung." Jihoon mendongak menatap Daniel yang tak bergeming, dan malah mencium bibirnya membuat Jihoon tersenyum lalu memejamkan matanya.

Kali ini ciuman pun tidak perlu izin lagi. :)

Tangan Jihoon beralih melingkar di leher Daniel, sementara Daniel semakin merengkuh tubuh Jihoon agar mendekat padanya, keduanya saling balas melumat, melenguh pelan saat lidah mereka saling membelit satu sama lain untuk bertukar saliva. Hawa dingin pun kini terabaikan karna hawa panas dalam tubuh keduanya lebih terasa.

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang