Z+

6.5K 626 33
                                    

Jungkook menghembuskan napas beratnya, pria itu kini tengah menonton televisi seorang diri, dan Jungkook merasa bosan saat ini.

Jungkook berulang kali menggonta-ganti channel tv nya, mencoba untuk mengusir bosan yang sejak tadi mengekangnya. Jungkook butuh teman mengobrol atau apapun yang sekiranya bisa menghilangkan rasa bosannya.

Pria manis itu menaruh remot tv diatas meja, kini pandangannya terfokus pada layar tv yang menayangkan liburan musim dingin, disana terlihat banyak anak-anak yang tengah bermain seluncur dan saling melempar bola salju bersama keluarga mereka, melihat hal itu tanpa terasa Jungkook tersenyum tipis.

Jungkook ingin seperti mereka juga.

Pria manis itu menghela napas berat, ia memilih mematikan siaran televisinya dan terkejut saat melihat Taehyung sudah berdiri disampingnya entah sejak kapan. Jungkook tidak menyadari kehadiran pria itu sama sekali.

"Tae.. kapan kau pulang?"

Taehyung tidak menjawab, ia hanya memandang Jungkook sendu membuat pria manis itu langsung melebarkan senyumannya kearah Taehyung. Seolah dirinya baik-baik saja.

"Kau mau makan sesuatu? Aku akan buatkan se--" Jungkook mengerjap kaget saat tiba-tiba saja Taehyung menariknya kedalam pelukan pria itu, "Tae.. kau kenapa? Kau baik-baik saja kan?"

Lagi. Taehyung hanya terdiam, pria itu memejamkan matanya sejenak lalu mengusap surai Jungkook dengan lembut.

"Aku.. tidak baik, Jungkook." Lirih Taehyung.

"Apa kau sakit? Katakan padaku dimana yang sakit, aku akan mencari obat untukmu."

Jungkook mencoba melepaskan pelukan Taehyung, tapi pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya membuat Jungkook bingung, sebenarnya apa yang terjadi pada Taehyung?

"Tae--"

"Hatiku sakit, Jungkook. Melihatmu seperti ini membuat hatiku sakit."

Jungkook terdiam. Raut wajahnya berubah datar saat tahu kemana arah pembicaraan Taehyung, karna Jungkook tahu tidak ada yang bisa ia sembunyikan dari suaminya ini.

"Tae... aku baik-baik saja, kau tidak perlu cemas padaku."

Taehyung melepaskan pelukannya lalu menangkup kedua pipi Jungkook, membiarkan kedua netra milik mereka saling bertemu, beradu tatap untuk seperkian detik sebelum akhirnya Jungkook menunduk, ia kalah, dirinya tidak bisa menyembunyikan kebohongan dari Taehyung. Pria itu terlalu mengenal sifatnya.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu khawatir."

"Kau tahu Jungkook, aku benci saat melihat mu seperti ini. Aku benci senyum palsumu, aku benci jika kau memaksakan dirimu sendiri, jika kau sedih maka menangislah padaku, aku suamimu.. aku tempatmu berbagi suka dan duka. Jangan perlihatkan satu senyuman jika kau tidak bisa, jangan perlihatkan kebahagiaan jika kau sedang berduka. Aku benci hal seperti itu, kau mengerti kan?"

Jungkook mengangguk, ia dengan cepat memeluk Taehyung erat dan seketika isakan perlahan mulai terdengar, Jungkook menangis dalam pelukan Taehyung, meluapkan segala kesedihan, kekecewaan dan kekesalannya yang bercampur menjadi satu dalam tangisan itu. Sementara Taehyung, pria itu tersenyum tipis, ia tidak akan menenangkan Jungkook saat ini karna Taehyung tahu jika istrinya itu tengah meluapkan segala perasaan nya dan yang bisa Taehyung lakukan sekarang adalah memeluk Jungkook dengan erat, menyandarkan kepala pria manis itu pada dada bidangnya dan sesekali mengecupi pucuk kepala Jungkook.

Taehyung senang karna Jungkook akhirnya bisa terbuka pada dirinya.

...
...

Taehyung mengulurkan segelas air putih pada Jungkook yang langsung menerimanya dengan senyuman tipis lalu meminumnya. Mata pria manis itu masih terlihat memerah karna menangis begitu lama, tapi setidaknya kini perasaan Jungkook sudah terasa lega. Ia tidak lagi memiliki ganjalan dihatinya.

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang