Extra: Vkook

6.2K 544 56
                                    

Taehyung melirik jam dinding diruang kerjanya, sebentar lagi ia akan pulang kerja dan itu tandanya ia bisa bermanja-manjaan dengan Jungkook. Taehyung mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas meja, berpikir sekiranya apa yang harus ia lakukan untuk Jungkook yang akhir-akhir ini kelihatan bosan di rumah.

Suara ketukan pintu membuat Taehyung mengalihkan atensinya, ia menatap malas kearah daun pintu ruang kerjanya yang menampakkan sosok Park Jimin, sahabatnya.

"Tumben kau kesini, ada apa?" Ujar Taehyung setelah Jimin mendudukkan dirinya disofa. Sedangkan Jimin hanya melirik sekilas kearah Taehyung lalu sibuk dengan ponselnya membuat Taehyung menekuk wajahnya kesal. Sahabatnya itu apa datang hanya untuk menumpang duduk, pikirnya.

"Jim.. kalau kau tidak punya kepentingan datang kemari, lebih baik kau pulang sana. Urusi istri pucatmu itu."

Jimin mendesis, lalu menoleh kearah Taehyung. "Kau ini tidak sabaran sekali. Seharusnya kau menyapaku dengan baik karna kita jarang bertemu, kau ini sama sekali tidak berubah ya."

Taehyung menghembuskan napas beratnya, "Ya sudah.. sekarang katakan ada apa kau datang kemari? Aku sebentar lagi akan pulang."

"Aku hanya ingin mengunjungi sahabatku, lagi pula aku dengar adikmu sebentar lagi menikah ya. Apa itu benar?"

"Hng! Lalu?"

"Bagaimana keadaan Jungkook? Aku dengar beritanya kalau dia keguguran bulan lalu. Apa sekarang dia baik-baik saja?"

"Ya dia sudah baikkan. Tapi.. akhir-akhir ini dia kelihatan murung, aku jadi tidak tega melihatnya."

Jimin mengangguk, "Coba saja ajak dia jalan-jalan. Mungkin dia bosan dirumah. Terlebih aku tahu kau pasti melarangnya untuk bebas, iya kan?"

Taehyung terkekeh pelan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, melihat hal itu membuat Jimin berdecih, sahabatnya itu kenapa sifat posesifnya tidak pernah berubah sedikit pun pikirnya.

"Aku kasihan dengan Jungkook karna menikah denganmu, saat kuliah dulu dia senang bepergian dengan teman-temannya. Tapi setelah menikah, dia tidak sebebas dulu. Seharusnya kau jangan terlalu posesif, Tae. Biar Jungkook bertemu dengan teman lamanya, lagi pula dia bukan anak kecil lagi, dia pasti tahu jalan pulang kok. Jadi jangan berlebihan."

Taehyung terdiam mendengar perkataan Jimin, dirinya memang selalu melarang Jungkook untuk pergi keluar rumah seorang diri dengan alasan ia tidak ingin Jungkook kenapa-napa saat diluar rumah. Tapi Jungkook sama sekali tidak protes akan hal itu, dia selalu menerima apa yang Taehyung suruh padanya, tapi yang dikatakan Jimin juga benar. Dulu Jungkook lebih banyak tertawa karna banyak orang yang mengobrol dengannya tapi sekarang tawa itu jarang terlihat karna Jungkook tidak memiliki teman, dia hanya seorang diri di apartemen mereka. Apa Jungkook merasa bosan? Tapi kenapa dia tidak pernah bilang apapun pada Taehyung.

"Dia tidak bilang apapun padaku."

Jimin berdecih, "Kau bodoh ya? Dia itu bukan Yoongi yang selalu blak-blakkan berbicara. Kau seharusnya mengerti itu. Sekarang coba luangkan waktumu untuk Jungkook, ajak dia jalan-jalan atau kemana pun yang sekiranya membuat dia merasa senang. Ahh.. kalau begitu aku pulang dulu, aku harus menjemput Yoongi dikantor."

"Yoongi bukannya sedang hamil ya? Kenapa kau membiarkan nya bekerja?"

Jimin tersenyum, "Karna aku lebih senang melihatnya melakukan apa yang dia suka, daripada harus mengekangnya."

Setelah itu Jimin melangkah  keluar dari ruang kerja Taehyung, meninggalkan sahabatnya itu yang masih sibuk terdiam ditempatnya.

"Kalau begitu besok aku akan ambil cuti."

Kim FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang