chap-7

2.7K 197 14
                                    

Autor pov

Matahari pagi mulai menampakkan sinarnya keberbagai penjuru arah kota seoul. Begitu juga dengan krystal yg mulai terbangun karena sinar matahari yg masuk menembus jendela kamarnya. Krystal sempat mengerang sekejap dan sesekali meregangkan tubuhnya. Krystal lalu membalikan tubuhnya menghadap kearah amber yg tengah tertidur disofa yg tak jauh darinya. Krystal terus menatap amber dan kemudian tersenyum. Krystal lalu bangun dari tidurnya dan mulai mendekati amber yg masih tertidur itu secara perlahan. Krystal mengelus lembut pipi amber dan kembali tersenyum.

"Sebenarnya ada apa dengan perasaanku ini." Ucap krystal pelan seraya menatap amber yg masih memejamkan matanya itu.

"Hhmmmm..." erangan amber yg berhasil mengejutkan krystal. Krystal lalu bergegas kembali ke ranjangnya dan berpura-pura untuk tertidur kembali.

Amber mulai mengerjapkan matanya dan meregangkan tubuhnya. Amber lalu bangun dan menghampiri krystal yg berada di atas tempat tidur yg tak jauh darinya. Amber berjalan secara perlahan karena pergelangan kakinya yg masih terasa sakit akibat ia terjatuh kemarin. Amber menyentuh surai rambut yg menutupi wajah krystal dan kemudian mengaitkannya ditelinga krystal. Amber mengelus lembut pipi krystal dan kemudian tersenyum. Amber lalu berlalu menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Krystal mulai membuka matanya perlahan saat merasakan bahwa amber sudah tidak berada disisinya lagi. Krystal melihat amber yg berjalan sedikit tertatih kearah kamar mandi. Krystalpun mengerutkan dahinya dengan bingung.

"Ada apa dengannya, mengapa amber berjalan seperti itu." Gerutunya saat melihat amber.

"Soojungie ayo cepat bangun. Sarapan sudah siap!" Ucap sulli berteriak dari balik pintu.

"Ne..." ucap krystal berteriak lalu bangun dari tempat tidurnya dan segera menuju ruang makan.

Beberapa menit berlalu amberpun keluar dari kamar mandi dan bersiap-siap untuk menuju ruang makan. Amber berjalan menuju ruang makan dengan hati-hati karena pergelangan kakinya yg masih terasa sakit. Krystal yg melihat itu dari arah dapur langsung mengernyitkan dahinya bingung dan kemudian menghampiri amber.

"Ada apa dengan kakimu?" Ucap krystal menatap amber seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Ah...oh i-ini kemarin aku terjatuh saat bermain skateboard." Ucap amber sambil tertawa seraya menggaruk leher belakangnya yg tak gatal.

"Ikut aku!" Ucap krystal dengan tatapan dingin seraya menarik lengan amber. Amberpun hanya bisa mengikutinya karena takut akan tatapan yg diberikan oleh krystal. Krystal membawa amber menuju arah kamarnya dan menyuruhnya untuk duduk di atas kasur. Krystal kemudian kembali keluar dan amber hanya bisa menatap punggung krystal hingga tidak terlihat lagi dibalik pintu.

Tak butuh waktu lama krystal kembali dengan membawa sekantong es batu dan duduk di ujung tempat tidur. Krystal kemudian mulai mengobati pergelangan kaki amber yg terkilir dengan mengompresnya menggunakan es batu.

"Auchhh.." ringis amber saat krystal menyentuh pergelangan kakinya yg sakit.

"Mi-mianne apa ini sakit." Ucap krystal melirik kearah amber.

"Anniya." Ucap amber tersenyum dan krystapun melanjutkan aktivitasnya untuk mengobati pergelangan amber.

"Mengapa kau bisa sampai seperti ini?" Tanya krystal tanpa menatal amber dengan masih fokus pada aktivitasnya.

"Aku hanya sedikit melamun saat sedang bermain skateboard." Ucap amber seraya tertawa.

"Apa yg membuatmu sampai melamun seperti itu." Tanya krystal mulai menatap amber.

"I-itu itu karena..." ucap amber gugup dan mengalihkan pandangannya dari tatapan krystal.

"Baiklah jika kau tidak ingin memberitahukannya padaku tidak apa. Aku tidak memaksa." Ucap krystal dan kembali mengobati pergelangan kaki amber.

Life line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang