Amber saat ini tengah berada dipinggir sungai han. Sesekali ia melempar batu kecil kesungai itu dan terdengar hela nafas berat darinya.
"Hahh......"
Amber kemudian berjalan menyusuri tepian sungai itu dan kemudian berlari. Berlari sekencang-kencangnya.
"Aaaaa........." amber berteriak mendongakkan kepalanya, jatuh bersujud seraya menjambak rambutnya dengan frustasi.
"Waeyo krystal? Wae? Aaaaa......." teriak amber. Tanpa ia sadari air mata mulai menetes membasahi pipinya. Amber yg tak kuasa menahan sakit pada hatinya hanya bisa memukul-mukul dadanya frustasi.
Amber kemudian kembali terbangun dan berjalan seraya memasukkan kedua tangannya disaku jacketnya. Amber melangkahkan kakinya dengan berat menuju mobilnya.
Amber kemudian mulai melajukan mobilnya pulang menuju dorm.*krystal pov.
Tutt....tutt...tutt....
"Angkat panggilanku amber. Aku mohon."
Namun, tidak ada jawaban sama sekali dari seberang sana. Aku terus mencoba untuk menelpon nomor amber namun tidak aktif.
"Ayo krystal-ssi syuting akan segera dimulai." Ucap seorang staff padaku.
"Hufhh...baiklah." ucapku menghela nafas berat dan mulai menaruh ponselku kedalam tas.
Aku tidak bisa fokus saat melakukan syuting karena terus memikirkan dimana amber. Sesekali aku meminta maaf pada seluruh staff karena aku tidak bisa fokus pada dramaku.
"Baiklah krystal-ssi. Hari ini syuting selesai, kita akan lanjutkan besok." Ucap sang sutradara padaku.
"Kamsamhamida." Ucapku seraya membungkukkan badanku 90° untuk memberi hormat.
Aku kemudian kembali ketempat dudukku dan mengambil ponselku didalam tas. Aku mengecek ponselku hanya untuk sekedar melihat notifikasi yg ada diponselku. Ternyata tidak ada notifikasi satupun dari amber.
"Sebenarnya amber kemana. Kenapa ia tidak menjawab panggilanku atau sekedar mengirimkan aku pesan." Ucapku seraya menatap wallpaper ponselku yg terdapat gambarku dengannya.
"Kau sudah selesai krystal?" Ucap kai yg membuyarkan lamunanku.
"Nde." Ucapku dengan malas dan mulai membereskan barang-barangku.
"Apa kau ingin makan?" Ucap kai.
"Ania. Aku ingin langsung pulang saja. " ucapku dingin dan mulai meninggalkannya menuju parkiran.
Saat aku berjalan menuju mobil kai. Tiba-tiba saja kai menggandeng tanganku. Sontak itu membuatku terkejut dan segera menepisnya.
"Jangan sentuh aku." Ucapku dengan kesal. Namun, ia kembali menggenggam tanganku kali ini cukul erat dan berhasil membuatku meringis kesakitan.
"Arghh...lepaskan." ucapku seraya mencoba melepaskan genggamannya.
"Sttt....diamlah. lihat banyak media yg sedang mengambil gambar kita." Ucap kai berbisik ditelingaku.
Aku yg baru menyadari bahwa sedang banyak kamera yg mengambil gambar kami berdua hanya bisa pasrah dan kembali berjalan menuju mobil kai seraya bergandengan tangan.
Saat didalam mobil, aku segera menepis tangannya dan mengalihkan pandanganku pada luar jendela. Aku bisa melihat seringainya dari pantulan jendela. Ingin rasanya aku menampar wajah penuh kemenangannya itu. Tapi, apa daya aku tidak bisa.
"Bersabarlah krystal, ini hanya untuk beberapa bulan saja." Batinku untuk meyakinkan diriku.
Akhirnya kamipun sampai didepan dorm. Aku segera mengambil barang-barangku dan keluar tanpa menghiraukannya.'Sepi' itu kesan pertama yg aku lihat saat masuk kedalam dorm.
"Apa amber sedang tidak ada didorm." Ucapku seraya melirik kearah penjuru dorm. Aku kemudian mulai berjalan kearah kamarku dan membuka pintu kamar itu secara perlahan.
Cklek...
Aku melihat amber yg tengah duduk diujung kasur seraya menatap kearah luar jendela. Aku melihat keadaan kamar yg berantakan. Kaca rias yg pecah dan terdapat sedikit bercak darah disana. Kemudian aku mulai mendekati amber secara perlahan. Dapat kudengar suara isakan saat aku mendekatinya.
"Amber." Ucapku dengan lirih seraya menepuk pundaknya pelan. Namun, amber masih tidak bergeming dan masih menatap kearah luar jendela.
"Amber....." Ucapku seraya mengalungkan kedua tanganku dari arah belakang dan tanpa terasa aku mulai meneteskan air mataku karena tak kuasa melihatnya seperti ini.
"Lepaskan krystal." Ucap amber seraya melepas kedua tanganku dengan lembut.
Tanpa berpikir lama aku kembali mengalungkan kedua tanganku dileher amber dari arah belakang dan kali ini lebih erat.
"Katakan padaku kau dari mana saja? Kenapa tidak menjawab panggilanku?"
Tidak ada jawaban amber hanya menatap kearah depan dengan tatapan kosong. Hening, tidak ada yg membuka suara salah satu dari kami. Sampai pada akhirnya amber membuka suara memecah keheningan.
"Apa benar kabar itu soojung?" Ucap amber yg membuatku mengerutkan kening bingung.
"Apa maksudmu amber? Kabar apa?"
"Kabar tentang hubunganmu dengan kai." Ucap amber dan berhasil membuatku terkejut. Amber ternyata mengetahui tentang berita itu. Aku hanya bisa diam dan mulai melepaskan pelukanku dan tertunduk lesu.
"Jawab aku soojung. Jangan hanya diam saja." Ucap amber berteriak.
Aku yg mendengar amber berteriak hanya bisa diam seraya tertunduk dan mulai terisak. Hening, tidak ada pembicaraan lagi diantara kami. Aku kemudian mulai membuka suara dan menatap punggung amber yg membelakangiku.
"A-aku hanya mencintaimu amber. Berita itu hiks... hanya sebuah settingan. Sajangnim yg menyuruhku untuk melakukan ini. Karena saham agensi saat ini tengah turun dan sajangnim memanfaatkan berita ini untuk menaikkan nilai saham kembali." Ucapku seraya terisak.
"Lalu kenapa kau menerimanya soojung?" Ucap amber yg masih memunggungiku.
"Aku tidak bisa berbuat apa amber. Sajangnim mengancam karirku dan fx."
Hening tidak ada jawaban dari amber. Aku hanya bisa terisak seraya menutup wajahku dengan kedua tanganku. Tak lama kemudian dapat kurasakan hangat tubuh amber yg tiba-tiba saja memelukku. Memelukku dengan sangat erat.
"Mianhae soojung. Kajimaa... kita akan melewati ini bersama-sama." Ucap amber seraya mengelus punggungku.
Aku kemudian mulai membalas pelukannya dengan erat. Aku tidak ingin kehilangannya.
"Saranghae amber." Ucapku dengan terisak.
"Nado." Ucapku kemudian dapat kurasakan amber mengecup puncak kepalaku cukup lama.
Aku menangis cukup lama dalam pelukan amber sehingga aku merasa lelah dan tertidur didalam pelukan amber.
Namun, masih bisa aku dengar samar-samar amber mengucapkan sesuatu ditelingaku.
"Bersabarlah soojungie, aku akan berusaha menyelesaikan masalah ini." Ucap amber seraya mengelus lembut puncak kepalaku. Akupun tersenyum dengan masih memejamkan mataku saat aku mendengar ucapannya.
BERSAMBUNG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life line✔
De Todokisah cinta seorang yeoja tampan amber j liu dengan yeoja dingin krystal jung soojung.