chap-12

2.2K 209 11
                                        

*Krystal pov

Apa yg aku lakukan. Mengapa aku menamparnya. Aku sungguh menyesal. Bodoh...bodoh....kenapa aku harus menamparnya. Aku saat ini tengah berada didalam mobil bersama dengan minhyuk oppa menuju dorm fx.

"Krys..sudah jangan menangis." Ucap minhyuk oppa yg berhasil membuyarkan lamunanku.

"Ahh...mianhe oppa." Ucapku mengusap air mataku. Kemudian memalingkan wajahku menatap keluar jendela.

Beberapa menit kemudian kamipun sampai didepan dorm fx. Akupun mengambil tasku dan bersiap untuk turun.
"Krystal." Ucap minhyuk seraya menahan lenganku.

"Nde. Ada apa oppa?" Ucapku seraya melirik kearahnya.

Minhyuk oppa kemudian mulai mendekatiku dan tangannya menarik daguku untuk lebih dekat lagi dengannya. Dia sedikit memiringkan wajahnya dan semakin mendekat. Aku yg merasakan ia akan menciumku segera aku memundurkan tubuhku dan mendorongnya agar menjauh dariku.

"Maaf oppa, sepertinya aku harus segera ma-masuk kedalam." Ucapku sedikit gugup. Aku kemudian segera membuka pintu mobil dan bergegas masuk kedalam dorm.

*Autor pov

Krystal yg baru saja datang dari syuting langsung memasuki dorm dan berjalan menuju kamarnya dengan langkah gontai. Krystal yg sudah sampai didepan pintu kamarnya segera membuka pintu dan bergegas masuk. Betapa terkejutnya krystal saat melihat kamarnya yg berantakan. Kaca yg pecah dengan adanya sedikit darah disana.

Tanpa berpikir lama krystalpun segera berteriak untuk memanggil victoria dan juga member yg lainnya.

"Omo, Vic eomma!" Teriak krystal dari dalam kamarnya.

Victoria yg mendengarnya dari arah dapurpun segera berlari menuju arah kamar krystal dan menghampirinya diikuti oleh luna dan juga sulli dari arah ruang tengah.

"Vic e-eomma a-ada apa ini." Ucap krystal dengan gugup. Victoria yg mendengar itupun segera menghampiri krystal dan mendekapnya kedalam pelukannya seraya mengelus lembut punggung krystal.

"Ayo kita bicara diruang tengah." Ucap victoria mengajak krystal menuju ruang tengah dengan masih memeluknya. Sulli dan luna pun hanya bisa mengangguk dan mengekor dari arah belakang.

"Apa yg terjadi vic eomma." Ucap krystal saat sudah duduk di sofa ruang tengah.

"Amber...." ucap victoria terpotong.

"Amber?" Ucap krystal bingung.

"Ya, setelah pulang dari latihan. Amber langsung masuk menuju kamar begitu saja. Aku mendengar amber beberapa kali berteriak dan melempar beberapa barang. Aku juga sempat mendengar suara kaca yg pecah. Aku ingin mencegahnya, tapi apadaya ku tak bisa. Amber mengunci pintu dari dalam. Kami hanya bisa diam menunggu hingga amber keluar." Ucap victoria panjang lebar menjelaskan. Saat itulah krystal mulai meneteskan air matanya.

"Dimana hiks... dimana amber?" Ucap krystal dengan terisak.

"Kami tidak tau. Saat kami melihatnya keluar dari kamar. Kami akan mencegahnya. Namun, amber berlari begitu saja tanpa mendengar perkataan kami." Ucap luna kemudian mengelus punggung krystak yg bergetar karena menangis.

"Sebenarnya apa yg terjadi." Ucap victoria menatap krystal serius.

"Ini salahku hikss... a-aku hiks.. " ucap krystal semakin terisak dan kemudian memeluk victoria yg berada disampingnya. Krystal tidak sanggup untuk menceritakan semuanya pada victoria.

"Soojung kajjima" ucap sulli menenangkan krystal. Krystal semakin terisak didalam pelukan victoria sementara luna dan sulli tidak bisa berbuat apa selain menenangkannya.

Life line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang