Part 35

540 63 1
                                    

"Hoooaaaammm ... Dimana gue??  "

Plaaak

Nayeon memukul jidatnya sendiri dengan cukup keras hingga menimbulkan bunyi.

"Ah gue lupa kan gue udah dirumahnya eonni."

Nayeon pov on

Gue ngantuk banget, jam 5 gue sampai di Jerman dan ini jam 7 otomatis gue cuma tidur 3 jam doang. Ngantuk gila woy!

Dreeet dreet

"Aelah sapa pagi pagi nelfon."

Hp gue geter dah tuh, ya dengan berat hati gue angkat deh.

"Selamat pagi nona Nayeon".

"Ya ampun lo Roy, ada apa sih?! pagi- pagi nelfon. Lo kan tau gue baru dateng gue masih ngantuk nih."

Ya, Roy itu nama aslinya Corstemburg Royalco Samuel Bonarco. Ya kali gue panggil panjang begitu. Panggilan dia sih sebenarnya bisa Samuel tapi, gue suka panggil dia Roy karna lebih enak aja. Roy ini tangan kanan gue, jadi dia orang kepercayaan gue.

"Maaf nona saya mengganggu nona tapi ada kabar gembira yang harus saya sampaikan."

"Buruan apa?"

"Tuan Jeon telah tiada karna jantungnya sudah mengalami infeksi tadi malam."

"WHAT! SERIUSAN LO ROY?!"

"tentu nona."

"Sip-sip kerja bagus, nanti malem gue bakal kirim uang, pakai uang itu buat pesta sama anak-anak, masalah gaji beda lagi."

"Terima kasih banyak nona"

Gue seneng banget kalo bokapnya Jungkook si tua bangka itu udah mati.

Nayeon pov off

Nayeon amat sangat senang, ia menari, loncat sana-sini karna kegembiraannya. Nayeon segera mandi dan berpenampilan rapi karna ia ingin merayakan keberhasilannya

"Mm ... btw, Apa gue ajak Baekhyun oppa aja ya? kasian gue kalo inget kejadian tadi malam."

Nayeon bersiap dengan penampilan yang cantik lalu turun kebawah saat sampai didepan kamar Baekhyun.

Tok tok tok..


"Oppa."

"Nayeon, masuklah."

Terlihat Baekhyun yang sedang memegang album foto yang slalu ia bawa. Nayeon tersenyum melihat itu karna Nayeon tau bagaimana rasanya kehilangan orang yang disayang.

"Oppa, ikut Nayeon yuk?"

"Kemana?"

"Oppa ikut aja, hari ini Nayeon pengen hapus semua kesedihan oppa."

"Baiklah, sebentar ya? Oppa ganti baju dulu."

"Iya oppa, Nayeon tunggu di luar kamar ya?"

Nayeon menunggu di luar kamar Baekhyun sambil memainkan ponselnya. Tak lama Baekhyun keluar dengan pakaian santai.

"Uwaaa ... Oppa Nayeon ganteng banget!"

"Muhun, anjeun."

"Yuk jalan."

Nayeon menggandeng tangan Baekhyun menuruni tangga. Sampai bawah terlihat eonninya bersama Chanyeol, dan Xiumin.

"Eonni, Nayeon pergi dulu ama Baekhyun oppa?"

"Mau kemana?"

"Kemana aja"

"Jangan malem-malem pulangnya."

Nayeon dan Baekhyun melangkah keluar.

"Mau kemana lo?"

"Pacaran lah sama Baekhyun oppa."

"Kagak ngajak lagi"

"Pengen ya? Pacaran sono! Jomblo mulu."

"Sama siapa?"

"Tiang listrik noh, jomblo."

"Ah lu ngeselin banget jadi adek."

"Bodo amat."

Sehun dengan wajah cemberut setelah adu mulut dengan Nayeon masuk ke kamarnya begitu saja.

***

Disini Nayeon dan Baekhyun sedang berada di pusat permainan. Mereka menaiki roller coaster, bianglala, dan masih banyak lagi.

"Oppa, beli ice cream yuk! kita beli di taman, terus kita ke dermaga."

"Ayo atuh "

Tampak kebahagiaan di mata Baekhyun, hal itu membuat Nayeon semakin bersemangat membuat oppanya ini bahagia.

***

Kini mereka duduk di dermaga. Menikmati indahnya laut. Sambil menceritakan diri masing-masing.

Tiba-tiba Baekhyun terdiam, Nayeon tau apa yang ada dipikiran oppanya itu.

"Oppa. Nayeon tau kok gimana rasanya kehilangan orang yang kita sayang."

"Kusabab kuring bapa kedah jalan anu goréng."

"Oppa nggak boleh nyalahin diri oppa. Oppa harusnya bersyukur."

"Bersyukur?"

"Iya, bersyukur karena oppa masih sempat mengukir kenangan manis sama appanya oppa. Sedangkan Nayeon, nggak sama sekali."

"Maksudnya maneh teh apa?"

"Apa yang oppa tau tentang masa lalu Nayeon?"

"Yang aing tau mommynya kamu teh ninggal karna kecelakaan, dan kamu depresi karna itu."

Nayeon menghadap ke Baekhyun dan tersenyum "Tapi kecelakaan itu bukan kenyataan oppaku sayang"

"Lalu?"

"Oppa-oppa adalah orang pertama yang Nayeon ceritain jadi tolong jaga rahasia ya?" Baekhyun ngangguk

"Gini oppa, waktu usia kecil Nayeon udah dipisahin dari mommy, Nayeon dibawa ke rumah nenek."

"Wae?"

"Nayeon nggak tau tapi yang Nayeon tau itu dilakukan untuk keselamatan Nayeon. Beberapa tahun kemudian Nayeon dipulangin. Nayeon ketemu sama mommy sehari Nayeon terus sama mommy  Dari renang bareng, masak, sampe tidur sama mommy. Besoknya Nayeon sama mommy mau pergi jemput eonni di bandara. Tapi, tiba tiba ...." Nayeon menghentikan ucapannya

"Kenapa Nay? cerita aja sama aing. Jangan di simpen sendiri."

Nayeon melihat langit agar air matanya tidak jatuh.

"Tiba-tiba ada seorang pria pakai topeng. Dia nusuk mommy dari belakang. Mommy sempet dibawa ke rumah sakit. Tapi, ada orang yang nyamar jadi perawat rumah sakit itu dan masukin racun ke infus mommy yang ngakibatin kerusakan diseluruh organ dalam mommy."

Air mata Nayeon lolos, Baekhyun langsung memeluk Nayeon. Nayeon menangis dipelukan Baekhyun.
Baekhyun terus mengusap punggung dan mencium kepala Nayeon.

"Kamu tenang, masih ada oppa, Tenang oke?"

"Setiap hari oppa, setiap malam Nayeon terus hiks ... hiks ... terus cari siapa pelakunya. Demi ketenangan mommy hiks ... hiks ...."

Nayeon melepas pelukan Baekhyun dan mengusap air matanya.

"Hari ini setidaknya Nayeon sedikit bahagia oppa, karna pelakunya sudah menerima balasan yang setimpal, jadi oppa nggak boleh sedih. Karna dibalik kesedihan oppa, masih ada yang lebih sakit daripada oppa. Oppa bisa ngukir kenangan bersama appanya oppa selama beberapa tahun. Tapi Nayeon. Cuma punya satu hari oppa, cuma satu hari, satu hari kebahagiaan."

Song : kei - love is like that

Loving mom's

4 sweet devils✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang