Part 36

509 60 2
                                    



"Suara maneh teh bagus pisan, aing pernah denger maneh nyanyi lagu ini."

"Nayeon nyanyi lagu ini kalo Nayeon kangen mommy. Lagu ini seakan jadi perwakilan akan rindu Nayeon sama mommy."

"Nay."

"Iya oppa?"

"Makasih kamu teh udah nenangin hati aing hari ini."

"Iya oppa sama-sama. Sekarang kita pulang yuk?"

"Iya ayok."

Nayeon pov on

Di sinilah gue sekarang, duduk sendiri dipinggir kolam renang, sambil denger musik, makan buah, dan sesekali mengikuti lagu yang ada.
Gue terus mikir kapan gue pulang? masa iya gue bolos sekolah mulu. Emang sih gue break sekolah 1 bulan tapi gue kangen ciwi-ciwi Twice gue.
Di sini tiap hari gue debat mulu. Kalau kagak sama teahyung ya sama Sehun.

Rumah lagi sepi, cuma ada gue sama asisten rumah tangga eonni doang. Karna hari ini yang kagak ada acara cuma gue. Biasanya kalo jam segini gue latihan sama anak-anak karna gue lagi nggak di Korea jadi ya, udahlah.

Oh ya kemaren gue dibeliin kelinci sama Lee oppa, kata oppa tuh kelinci mirip gue, jadi dia ambil. Emang sih muka gue ini cute banget ye kan?.

Semenjak gue punya oppa-oppa dan punya Om Chanyeol atau tunangan gue. Hidup gue jadi sedikit berwarna, meski kadang gue nggak berani ganggu timenya mami kalo udah sama oppa-oppa gue. Karna gimanapun gue masih ngerasa jadi orang asing kalo gue gabung. Kalo liat mami gue kangen sama mommy. Pengen deh peluk mami tapi gue canggung. Jadi, mumpung masih ketemu eonni gue pengen peluk dia. Tapi apa daya dia sibuk nya nggak ketulungan.

"KAMI PULANG!!"

kayaknya udah pada pulang.

Nayeon pov off

Nayeon keluar dan menyambut kedatangan mereka. Termasuk eonni juga. Nayeon turun menemui semuanya.

"Nayeon ...."

"Iya eonni."

"Kemarilah."

"Ada apa eonni?"

Shin hye memberikan sebuah kotak kecil pada Nayeon. Sebuah kotak berwarna merah muda dengan absen satu diamond.

"Apa ini eonni?"

"Bukalah."

Nayeon membuka kotak itu, terlihat sebuah gelang kaki berwarna merah dengan lonceng kecil sebagai hiasannya.

"Mm ... apa ini? Kau hamil eonni?"

Pleetaaak ...

"Aduh sakit eonni!"

"Kau ini kalau bicara. Jangan ngasal!"

"Habisnya, gelang bayi kau berikan padaku."

"Nayeon, ini gelang kakimu waktu kau kecil, mommy ingin memberikannya padamu tapi terlambat. Kau sudah dibawa pergi oleh kakek."

Nayeon terdiam, ia tak menyangka jika masih ada kenangan untuknya. Air mata Nayeon menetes satu demi satu. Menahan sesak di dadanya.

Nayeon memeluk eonninya, menangis dalam kebahagiaan.

"Gomawo eonni, gomawo hiks ... Hiks ...."

"Iya Nayeon, jadilah anak baik. Kau pasti sedang kangen mommy. Benarkan?"

"Darimana kau tau?"

"Karna hati kakak pada adik tidak pernah salah. Layaknya hati seorang ibu pada anaknya."

"Eonni ...."

"Beberapa kali aku melihat mu mengurungkan niat untuk bergabung saat aku, Baekhyun, Sehun, dan mami sedang bersama. Kenapa Nayeon?" Xiumin buka suara.

"Ya benar! kenapa Nayeon. Apa kau masih tak bisa menerima ku sebagai ibumu?" Mami menyahut.

"Aku-aku."

"Tak dapat mengganggu kalian karna bagaimana pun aku buka. Anak kandungmu."

"Eonni."

"Benarkan? Aku tau apa yang ada dalam hati dan pikiranmu Nayeon."

"Nayeon sayang, kau tidak boleh berpikir seperti itu. Kau anak mami. Kau adik dari Xumin, Baekhyun, dan Sehun, kau punya hak untuk itu."

"...."

"Ngomong-ngomong kapan pernikahan Nayeon dan Chanyeol?"

"Lee oppa?"

"Kapan? Jangan ditunda. Lagipula kalian harus punya waktu untuk berdua. Kulihat kalian jarang sekali keluar berdua."

Nayeon memasang flat face kepada Lee Min-ho, sedangkan Chanyeol? tersenyum senyum tidak jelas.

Happy reading

4 sweet devils✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang