01 Bertemu Kembali

3.5K 201 134
                                    

Terik matahari telah memancarkan sinarnya. Sang surya telah muncul dengan indah. Hembusan angin yang lembut membelai wajah sang wanita.

Wanita itu menarik napas dalam, lalu membuangnya perlahan. Ia menikmati nuansa indah yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna.

"Akhirnya gw bisa ngerasain kaya gini lagi," ujar sang wanita.

Rambut hitam panjang ia biarkan tergurai bebas. Salah satu matanya pun tertutupi oleh poninya.

Ia melangkahkan kaki kecilnya menuju ke perkarangan sebuah kampus. Sudah hampir setahun ia telah belajar di sini.

Universitas Bhineka. Salah satu kampus swasta yang terkenal. Bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1970-an.

Nampak nuansa kuno terpampang jelas di sekitar area kampus. Hanya beberapa saja yang diperbarui dengan fasilitas yang lebih layak.

Pertama kali kakinya melangkah saja sudah membuat ia merinding. Dan ia tak suka akan hal itu.

Sang wanita mengabaikan perasaan itu. Ia tak mau kembali berurusan dengan hal yang berbau mistis.

Yap! Wanita itu merupakan salah satu anak terpilih yang memiliki kemampuan khusus yang tak dimiliki kebanyakan orang. Mungkin hanya tertentu saja yang memiliki kemampuan seperti dirinya.

Sejak berumur 6 tahun, ia dapat melihat makhluk gaib dari alam lain. Awalnya ia biasanya saja, malah menganggapnya sebagai teman.

Tapi, lama kelamaan sejak ia bertumbuh dewasa. Sudah banyak hal pengalaman mistis baik itu yang biasa saja sampai yang menyeramkan sekalipun ia terima.

Rata-rata makhluk gaib yang memunculkan dirinya ingin meminta pertolongan kepadanya yang belum diselesaikan saat masa kehidupannya sebelum mati.

"Pagi Marsha," sapa seorang wanita berambut pirang. Ia menepuk pundak sang wanita yang bernama Marsha pelan.

Marsha Apriliani. Itulah nama lengkapnya. Saat ini ia seorang mahasiswi yang tengah menginjak semester 3 di jurusan Sastra Bahasa.

Marsha pun menolehkan kepalanya. Ia tersenyum tipis kepada wanita yang telah menyapanya.

"Pagi juga, Vanya!" balasnya ceria.

Zhavanya Adelia. Biasa di panggil Vanya atau Cejo. Ia mahasiswi seperti Marsha yang juga berada di semester 3 namun berbeda jurusan. Vanya berada di jurusan Ekonomi. Ia merupakan sahabat Marsha sejak zaman SMP.

"Yuk, mampir ke kantin dulu." kata Vanya mengajak.

Marsha menganggukan kepalanya kecil. Keduanya pun menuju ke area kantin untuk menikmati sarapan di pagi hari.

😱😱😱😱😱

Di Kantin...

Marsha serta Vanya telah sampai di kantin. Sementara Marsha mencari tempak duduk, Vanya memesan makanan.

"Duduk di sini ajah deh," ucap Marsha.

Ia pun mendudukan diri di bangku kantin yang berada di pojokan. Selama menunggu Vanya datang membawa makanan, ia membaca sebuah novel karya Raditya Dika yang berjudul 'Marmut Merah Jambu'.

Lagi serunya membaca, kaki Marsha seperti ada yang memengangnya. Pertama ia mengabaikannya, namun lama-lama hal itu sangat mengganggu.

"Ish! Apaan sih ngganggu gw ajah lagi baca novel!" gerutunya kesal.

Marsha pun mengalihkan pandangannya ke bawah. Ia dibuat terkejut. Ternyata yang memegang kakinya daritadi adalah makhluk gaib atau biasanya di sebut hantu.

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang