Prolog

1K 72 41
                                    

Malvin yang terus berlari akhirnya berhenti. Ia mengatur napasnya yang terengah-engah.

"Gila! Gw di gangguin tuh hantu mulu dah!" umpat Malvin kesal.

Ia mengelus dadanya perlahan. Di lihat sekitar area kampus.

"Gw jauh juga larinya," gumamnya tanpa sadar.

Malvin saat ini berada di belakang area kampus. Di sana tak pernah ada mahasiswa/i yang melintasi area tersebut.

Konon katanya di belakang kampus tepatnya di salah satu toilet khususnya wanita. Di sana sering terdengar suara jeritan dan tangisan di saat menjelang maghrib.

"Hiks..."

Malvin mendegar suara tangisan perempuan. Bulu kuduknya langsung merinding disko.

"Apa lagi sekarang?" tanyanya sudah lelah.

Ia pun mundur beberapa langkah hingga menabrak seorang sesuatu.

"Aww! Hiks... sakit," suara itu kembali terdengar. Dan ini cukup jelas di indera pendengaran Malvin.

"Mampus dah gw!" batin Malvin meruntuki dirinya.

Malvin berani menolehkan kepalanya untuk melihat sosok hantu itu. Kosong. Itulah yang ia lihat.

"Kok nggak ada apa-apa?" tanyanya bingung.

Tiba-tiba kakinya terasa sakit. "Aww!"

"Gw ada di bawah bodoh!" teriak seorang perempuan.

Reflek Malvin melihat ke arah bawah. Di sana terlihat seorang cewek berambut pirang kehitaman.

"Hantu!!" jerit Malvin ketakutan.

Ia mengambil langkah seribu alias kabur. Tak sengaja Malvin menjatuhkan benda berharga miliknya.

Setelah sosok Malvin tak terlihat. Sang perempuan berusaha bangkit berdiri. Ia juga mengambil benda milik Malvin yang tertinggal.

"Aduh sial banget sih gw. Ketemu sama cowok yang anggap gw hantu lagi." gerutu wanita itu.

Ia memiliki wajah seperti kucing. Terlihat lucu dan menggemaskan.

Ruth. Itulah sosok wanita yang dianggap hantu oleh Malvin.

Kenapa ia bisa berada di sini???

Itu karena Ruth ingin menghindari orang-orang. Dia pusing mendengar suara hati milik orang-orang yang membuatnya frustasi.

"Huh! Awas ajah kalau ketemu sama tuh cowok lagi!" umpat Ruth kesal.

Ia membersihkan debu dan kotoran yang menempel di pakaiannya. Tiba-tiba ia merasa kebelet pipis.

"Aduh udah nggak tahan. Ah! Untung ada toilet di sekitar sini." kata Ruth langsung berlalu menuju ke arah toilet khusus wanita.

Kondisi toilet itu sudah tak terawat. Banyak kotoran dimana-mana.

"Leganya. Untung airnya masih lancar." ujar Ruth selesai dengan urusan toilet.

Ia sengaja bercermin di toilet yang telah di sediakan. Walau terlihat buram, ia masih bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Aaa... gw memang cantik hehe," kata Ruth percaya diri.

Saat ia akan melangkah pergi, dia mendengar suara tangisan perempuan.

"Hiks..."

"Su-suara apa itu?" tanya Ruth mulai ketakutan.

Ia segera pergi meninggalkan toilet. Tapi ia melirik ke arah cermin yang seakan tengah menatapnya.

Kedua mata Ruth melotot lebar. Ia melihat sosok hantu perempuan dengan wajah yang sudah tak dikenali. Banyak luka sayatan di area wajahnya.

 Banyak luka sayatan di area wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaaa!!!" jerit Ruth histeris.

Ruth berhasil lari dari toilet yang berubah menjadi horor. Sosok hantu perempuan itu masih terlihat.

"Tolong aku... hiks..."

👻👻👻👻👻👻


Hai...

Salam dari author tamvan.

Setelah membaca dari komentar kalian. Saya memutuskan untuk melanjutkan cerita ini. Horeee!!!

Saya kembali lagi dengan cerita lanjutan The Mistery hehe...

Kasus kedua telah muncul. Bagaimanakah mereka dapat mengatasi semuanya? Apakah dapat berhasil seperti kasus sebelumnya? Siapakah orang2 baru yang akan bergabung dengan mereka?

Penasaran???

Sama saya juga hehe...

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak vomment kalian di sini!!!

#Boomzz

(12/07/2018)

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang