3.12 Impian

847 78 136
                                    

"Aku adalah malaikat pencabut nyawamu." jawab sosok bertopeng. Ia menyeringai di balik topeng.

Pisau daging itu ia angkat ke atas. Dalam sekali tebasan bagian tubuh Ardi terpotong.

"Ahhh!" jerit Ardi histeris.
.
.
.
.
.

Sepotong tangan tergeletak di lantai. Cairan kental berwarna merah terciprat kemana-mana.

"Ta-tangan gw," ucap Ardi tak percaya. Ia juga merintih kesakitan.

Ia pegang sebelah tangan yang sudah terpotong. Darah bercucuran membasahi pakaian yang sebelumnya berwarna putih menjadi merah.

"Hahaha... loe nggak bisa memasak lagi." ucap sosok bertopeng menyeringai di balik topengnya.

"Impian gw! Semuanya sirna begitu saja!" seruan Ardi putus asa. Ia menangis meratapi tangan dan impiannya untuk menjadi seorang koki terkenal telah pupus.

Ardi terduduk lemas. Tak ada lagi harapan untuknya hidup. Ia menatap penuh benci ke arah sosok bertopeng.

"Siapa loe sebenarnya?" tanya Ardi.

"Gw? Loe nggak harus tahu siapa gw." jawab sosok bertopeng.

Ia melangkahkan kaki perlahan. Sesampainya di tempat sang korban. Ia mendekatkan pisau daging ke wajahnya.

"Ada ucapan perpisahan sebelum loe pergi ke neraka?" tanya sosok bertopeng.

"Cih! Gw akan balas perbuatan loe ini sampai ke ujung dunia sekalipun." jawab Ardi penuh ancaman.

"Hahaha... you wish."

Jleb!

Jleb!

Sosok bertopeng menusuk dada kiki, lalu perut secara berurutan. Ardi memuntahkan darah segar berwarna merah.

"Uhuk! Loe... pem-pembunuh bi-biadap." kata Ardi untuk terakhir kalinya.

Kedua matanya melotot lebar. Deru napas sudah tak terdengar lagi darinya. Ardi benar-benar sudah tewas terbunuh.

"Hahaha... selamat tinggal pemgkhianat," ucap sosok bertopeng.

Lalu ia pergi meninggalkan jasad Ardi yang tak bernyawa. Senyum kepuasan terukir jelas di balik topengnya.

🎥🎥🎥🎥🎥

Bastian terus merekam kejadian itu hingga sosok bertopeng menghilang. Ia tak percaya apa yang ia lihat sendiri.

"Gila! Ini benar-benar gila!" seru Bastian.

Ia mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. Baru kali ini ia melihat adegan pembunuhan walau hanya kejadian di masa lalu.

"Gw... harus beritahukan ini kepada yang lain. Ini bisa sebagai bukti untuk mengkap sang pelaku." kata Bastian mantap.

Ia pun mencari jalan keluar. Ia harus segera bertemu dengan teman-teman yang lain. Supaya kasus hantu koki dapat terselesaikan secepatnya.

"Ruth... KeyB... kalian dimana?" gumam Bastian terus berjalan.

🎥🎥🎥🎥🎥

Marsha serta Alif telah kembali dari bayangan masa lalu hantu koki. Keduanya kini berada di tempat semestinya yaitu ruang praktek masak.

"Kita sudah kembali." kata Alif.

"Syukurlah." sambung Marsha bernapas lega.

Ia teringat dengan yang lain. Namun, Marsha tak menemukan siapapun di sana selain hanya ada Alif.

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang