1.3 Hantu Cermin

962 66 50
                                    

Alif terus menghubungi Vanya namun tak tersambung. Saat ia diperlihatkan masa lalu di perpustakaan secara mendadak, Alif mempunyai firasat buruk.

"Nomor yang anda hubungi tidak menjawab, cobalah beberapa saat lagi."

Suara operator itu yang selalu menjawab panggilan telepon. Dan hal ini membuat ia semakin khawatir.

"Sial! Kenapa nggak di angkat-angkat?!" umpat Alif frustasi.

Ia mengacak-acak rambutnya kesal.

Hingga Alif memustuskan untuk mencari Vanya dan Marsha di sekitar fakultas mereka. Pertama-tama ia menuju ke fakultas Ekonomi yang tak jauh dari fakultasnya.

"Loe lihat Vanya nggak?" tanya Alif kepada seorang cewek berkacamata.

"Enggak!" jawab cewek itu menggelengkan kepala.

"Owh... makasih nya," balas Alif.

Ia pun berjalan dan bertemu dengan seorang cowok. Langsung saja ia bertanya kepadanya.

"Sorry, loe lihat Vanya nggak?" tanya Alif sopan.

Cowok itu berpikir sejenak hingga ia menjawab. "Terakhir gw ketemu katanya sih mau ke fakultas Sastra gitu."

Alif tersenyum tipis. "Thanks ya bro," balasnya.

Ia pun segera menuju ke fakultas Sastra. "Semoga ajah mereka ada di sana." batin Alif khawatir.

Beberapa menit berjalan, akhirnya dia sampai di fakultas Sastra dimana Marsha belajar. Ia menelusuri setiap area itu tetapi tak menemukan siapapun.

Seorang pria berkacamata sedang berjalan ke arah parkiran. Alif pun menghampirinya untuk bertanya.

Alif menepuk pundak pria itu pelan.

Drrtt!!

Kembali terasa sengatan listrik menjalar di tangannya. Ia segera menarik tangannya kembali.

"Apa dia juga salah satu- aah gw lagi pikiran tuh dua cewek juga." batin Alif berdebat.

Pria itu menolehkan kepalanya. Ia menatap Alif dengan tatapan bingung.

"Kenapa mas?" tanya pria itu.

"Sorry bro ngganggu waktu loe. Gw cuma mau tanya, loe lihat Marsha nggak anak fakultas Sastra juga?" tanya balik Alif.

"Owh Marsha, gw denger sih tadi dia mau ke mall dekat sini." jawab pria itu.

Alif menatap wajah pri itu. Dia tak menemukan kebohongan di balik matanya.

"Oke, thanks ya bro. Maaf sekali lagi ngganggu waktu loe." balas Alif.

Ia pun pergi balik ke arah fakultas Management untuk mengambil mobilnya yang terpakir di dekat sana.

Pria itu menatap kepergian Alif yang sudah menghilang dari pandangannya. "Semoga berhasil," ucapnya menyeringai.

😱😱😱😱😱

KeyB sedang berada di salah ruangan di rumahnya. Pertama kali yang dilihat adalah penerangan remang-remang.

Terlihat KeyB duduk sambil memainkan sebuah kartu bergambar aneh. Ia membuka satu persatu kartu itu.

Tampak sebuah gambar wanita bercermin. Tetapi gambar itu sedikit aneh, ada sosok misterius di balik cermin tersebut.

"Hmm... hantu ini semakin kuat." gumam KeyB datar.

KeyB langsung meraih ponselnya. Ia mencari sebuah nama, mengetiknya lalu mengirimkannya sebuah pesan.

"Hindari cermin atau kaca di toilet"
KeyB🙃

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang