1.2 Berita Buruk

1K 69 78
                                    

Berita menghilangnya seorang mahasiswi fakultas Ekonomi menjadi buah bibir di Universitas Bhineka. Tak ada satupun orang yang mengetahui keberadaannya.

Mulai terdengar gosip-gosip yang berhubungan dengan hantu yang menculiknya. Hal itu bisa terjadi karena kampus ini memang terkenal dengan segudang banyak misteri.

Devin tak terlalu ikut campur masalah itu. Ia tak mau masa lalu kelamnya terulang kembali.

"Andai ajah... kamu masih ada. Aku pasti bakal selalu jagain kamu." ucap Devin lirih.

Ia jadi teringat kembali dengan seorang sahabatnya sejak kecil. Kemana-kemana mereka selalu bersama hingga sampai sekolah. Seakan hidup mereka hanya untuk berdua saja.

Namun, di saat malam yang mengerikan itu. Semua pun telah berubah.

"Fira, maafin aku," gumam Devin teramat sedih sampai ke lubuk hati terdalam.

"Loe harus bangkit Vin. Jangan jadi orang lemah kek gini!" batin Devin menyemangati diri.

Alif pun datang dengan membawa beberapa buku di tangannya. Saat ini mereka tengah berada di perpustakaan.

Mereka mendapat tugas kelompok yang akan di presentasikan esok hari. Memang menjadi seorang mahasiswa itu terasa berat dan melelahkan.

"Nih, buku yang gw temukan cuma segini." kata Alif menaruh tiga buku berukuran cukup tebal.

"Cuma segini loe bilang?" heran Devin melihat kelakuan sahabatnya yang memang sangat pintar.

"Udah nggak usah protes. Cepet baca dan selesaikan hari ini!" perintah Alif.

Ia mulai membuka halaman buku. Ia membaca dengan sangat serius.

"Mimpi apa gw punya temen yang lama-lama mirip kutu buku." batin Devin sweatdrop.

Setelah menghabiskan waktu hampir tiga jam lamanya. Tugas mereka sudah mulai selesai.

"Akhirnya... gw bebas juga," ungkap Devin lega.

Ia meregangkan otot-otot dibadannya. "Kenapa Lif?" tanyanya heran melihat kelakukan Alif yang aneh di matanya.

Alif termenung. Tiba-tiba ia melihat kejadian seseorang di masa lalu. Suara tangis begitu terdengar di telingannya. Hingga...

"Woii!" seru Devin memukul pundak Alif cukup keras.

Alif pun tersadar dari lamunannya. Ia menatap sebal Devin.

"Biasa ajah kali!" protes Alif.

"Lagian loe gw panggil-panggil daritadi malah begong bae!" sahut Devin kesal.

"Gw harus pergi! Tolong sisanya lu kerjain oke! Bye!" seru Alif beranjak pergi meninggalkan perpustakaan dengan tergesa-gesa.

Devin terkejut di buatnya. Ia pun menatap tumpukan buku dan tugas yang tinggal selesai sedikit lagi.

"Apes banget dah gw!" gerutunya.

Rasa penasaran menjalar di hati Devin. Tetapi ia tak mau ikut campur urusan sahabatnya yang suka bertingkah aneh itu.

👻👻👻👻👻

Di rumah Ruth...

Seorang wanita cantik berwajah mirip kucing sedang tertidur lelap. Ia terlihat damai.

Namun, raut wajahnya berubah cemas. Ia pun berteriak histeris.

"Ahhh!"

Ruth mengatur napasnya. Peluh keringat membasahi seluruh tubuhnya.

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang