2.1 Ketakutan

915 73 22
                                    

Alif sedang berada di kamarnya. Ia tengah mengerjakan sebuah tugas di laptop.

Klik! Klik!

Terdengar ketikan di kamarnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun tugas Alif belum kelar juga.

"Ahh! Gila nih tugas berasa bikin buku!" gerutu Alif.

Ia meregangkan otot-otot badan dan jari-jari tangannya. Tak sengaja ia menatap sebuah bingkai foto.

Di sana terpampang jelas foto dua sepasang kekasih yang menikmati liburan. Kedua senyuman indah dan kebahagiaan terukir jelas.

"Andai waktu bisa terulang kembali." gumam Alif sendu.

Ting!

Sebuah suara notifikasi membuat Alif mengalihkan pandangannya. Ia mengambil ponsel warna merah miliknya.

Ada sebuah pesan dari nomor tak di kenal. Ia mengerutkan dahi bingung.

"Nomor siapa nih."

Saat Alif mau mengabaikan pesan itu, sebuah notifikasi pesan muncul kembali. Dan itu dari nomor yang sama.

"Gw buka dah," ucapnya.

Kedua mata terbelakak lebar setelah membaca pesan tersebut. Isi pesan itu berbunyi...

0899xxxxxxxx
Bergabunglah kembali!

0899xxxxxxxx
Kalau tidak nyawa teman dan sahabatmu akan terancam

Mr. X

"Apa-apaan ini?!"

Itulah kalimat pertama yang keluar dari mulut Alif. Ia mengertakan gigi dan mengeratkan gemgaman tangan kuat.

"Gw takkan membiarkan orang-orang di sekitar gw terancam begitu saja!" serunya.

Dan malam itu menjadi malam yang membuat seorang Alif Angkasa marah. Karena ini menyangkut akan keselamatan orang-orang terkasih.

😠😠😠😠😠

Marsha baru saja pulang dari mall bersama kedua sahabatnya. Ia meletakan tas di atas meja.

"Lelahnya hari ini." keluhnya.

Saat ia berniat ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia teringat akan ponselnya yang belum di sentuh sejak sore.

Beberapa pesan masuk dan salah satunya dari grup WA The Mistery. Marsha sebenarnya tak ingin membuka grup tersebut, tetapi rasa penasaran yang tinggi mengalahkan egonya.

"Teror baru? Alif keluar dari grup?"

Pertanyaan bertubi-tubi ia lontarkan. Ada rasa sedih saat melihat masa lalunya tak berada di grup lagi.

"Apa dia sudah tak mau lagi bertemu denganku?" tanyanya lirih.

Marsha langsung bergegas menuju ke kamar mandi. Ia ingin melepaskan semua penat di pikiran dan hati dengan berendam air hangat.

Sekitar 20 menit berendam, Marsha keluar dengan pakaian baju tidurnya. Ia terlihat sangat lucu, cantik serta menggemaskan.

"Andai waktu bisa terulang kembali. Mungkin aku akan mendengarkan penjelasannya." ucap Marsha lirih.

Ia pun memilih untuk tidur. Entah kejadian esok hari yang bakal menunggunya.

"Semoga mimpi indah."

Lalu Marsha mulai tertidur pulas. Namun, di sebelah sosok bayangan hitam menatap diri wanita itu dengan seringai lebar.

"Mimpi indahmu akan segera berakhir.... Marsha."

The Mistery [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang