14

62 13 9
                                    

Setelah Rin keluar dari rumah sakit, ia bekerja seperti biasa. Ia juga makin giat belajar membuat makanan agar cita-citanya segera tercapai. Namun ada yang aneh saat ia berurusan dengan para temannya, Monsta X.

Akhir-akhir ini, Jooheon dan Kihyun seakan enggan untuk makan bersama jika Rin membawakan kotak makanan. Kalau Jooheon tak beranjak, maka Kihyun yang pergi. Begitupun sebaliknya.

Itu membuahkan tanda tanya besar bagi semua orang, walau mereka sempat bertanya secara baik-baik, namun dengan kompak kedua orang yang dimaksud menjawab bahwa mereka baik-baik saja.

Baiklah, lupakan soal keanehan di atas. Hari ini, Rin ingin melupakannya karena ia sedang berhadapan dengan Momo. Tunangan Wonho yang sibuk berkacak pinggang di depannya dengan wajah yang geram.

"Sudah berapa kali aku bilang, jangan sekali-kali mencoba mencuri perhatian Wonho dariku!" ujarnya membuat beberapa teman kerja Rin bergosip dalam diam. Gadis itu hanya menunduk, ia selalu menyanggah tuduhan Momo, tapi untuk hari ini ia terlalu lelah.

"Ada apa ini?" tanya seseorang membuat perhatian kedua gadis itu beralih. Tampak Kihyun yang baru saja masuk ke dalam kafe dengan kerutan di keningnya. "Kalian ada masalah?"

"Tidak," jawab Momo singkat sambil berlalu. Rin tersenyum ke arah Kihyun dan mengangguk membenarkan. Kihyun jelas curiga, maka dari itu setelah ia memesan minuman, ia meminta Rin mengutarakan kebenarannya.

Kihyun bahkan dengan seenaknya menarik Rin agar mereka bisa mengobrol, dengan alasan sudah waktunya istirahat. Momo tidak bisa membantah, karena memang itu faktanya.

"Ayolah, kenapa jadi diam begini? Kau selalu membantu teman-temanku, jadi biarkan aku berguna untukmu," ujarnya sambil mendekatkan wajahnya ke arah Rin yang terus menunduk, "atau aku beritahu Wonho saja soal ini?"

"Eeee- jangan!" seru Rin. Takutnya, kalau Wonho memarahi Momo, masalah ini takkan ada ujungnya. Begitu pikir Rin. Alhasil, ia menceritakan semua tindakan Momo terhadapnya dengan takut-takut.

Kihyun sungguh tak percaya, Momo yang ia anggap baik itu ternyata punya sisi buruknya juga. Yah, namanya juga manusia. Tak ada yang sempurna.

"Kenapa cinta bisa membuat seseorang buta? Sampai menindas begitu? Hii~" komentarnya sebelum menyeruput minuman yang ia pesan tadi. "Keadaanmu tak jauh berbeda denganku."

"Memangnya kau kenapa?" tanya Rin heran.

"Jooheon juga menjauhiku gara-gara ada perempuan yang-"

Seakan sadar akan perkataannya, Kihyun buru-buru menutup mulut dengan tak lupa wajahnya yang menegang. Rin langsung membuka mulutnya spontan dan menggelengkan kepalanya.

"Keterlaluan, kenapa baru mengatakannya sekarang?" tanyanya sedikit tak percaya. "Jadi kalian terlibat cinta segitiga?"

"Bukan begitu!" seru Kihyun menyanggah. "Bisa tidak sih kau memelankan suaramu? Kalau nanti ada yang dengar bagaimana?"

Rin mengatupkan mulutnya dengan cepat. Ia lupa kalau orang di depannya adalah seorang penyanyi yang dikenal banyak orang. Tapi detik berikutnya, kini gantian dia yang mendekatkan wajahnya pada Kihyun.

"Cerita sekarang atau aku akan memberitahukannya pada yang lain?"

Kihyun menelan ludah, Rin sangat bisa membalikkan ucapannya tadi. Akhirnya, Kihyun pun menceritakan setiap detail kejadiannya.

Di dunia hiburan, ia kenal baik dengan salah satu artis yang bernama Son Seung-wan atau orang menyebut nama panggungnya Wendy. Dia sama-sama penyanyi yang tengah naik daun. Tak jarang mereka berduet di atas panggung, walau begitu, tak ada rumor kencan di antara mereka.

Di saat yang bersamaan, Kihyun baru tahu kalau Jooheon menyukai temannya itu. Ia pikir, pantas saja Jooheon selalu bertanya segala hal tentang Wendy padanya. Kihyun selalu berpesan pada Jooheon, untuk tidak menyukai perempuan secara berlebihan. Melihat sikap Jooheon yang terlalu menggembu-gembu itu membuat Kihyun khawatir. Pasalnya, Wendy tak menyukai seorang Rapper.

Sampai akhirnya, tanpa Kihyun duga selama beberapa tahun dekat dengan Wendy. Gadis itu menyatakan perasaannya pada Kihyun, di depan Jooheon setelah ketiganya selesai menghadiri sebuah acara penghargaan musik.

Jooheon marah pada Kihyun, dan itu yang membuat mereka saling menjauhi.

"... padahal sudah aku jelaskan secara rinci, aku tidak menyukainya." Begitu kalimat terakhir dari penjelasan sang penyanyi itu. Mengetahui kebenarannya, Rin langsung memegang tangan Kihyun dan tersenyum.

"Aku akan membantumu!" ujarnya membuat Kihyun menggeleng. "Ayolah, percaya padaku!"

"Jangan ikut campur atau urusannya makin panjang, Rin. Aku hanya tidak ingin masalah ini tercium media," sahut Kihyun khawatir. Tapi, Rin tetaplah Rin yang keras kepala. Dia akan membantu temannya jika ia mampu.

"Serahkan saja padaku!"
















***

Besoknya setelah bertemu dengan Kihyun, rasanya terlalu pagi saat ia mendapati tamu. Belum sempat ia mandi pun, tamu itu mengajaknya pergi dari rumah.

"Minhyuk, ada apa sih?" tanya Rin tak habis pikir. Minhyuk tak menjelaskan apa-apa sampai ia dibawa ke kediaman Shownu yang besar bukan main. "Ada apa?"

Ia mengedarkan pandangannya. Di rumah Shownu sudah ada Hyungwon, Changkyun dan satu gadis cantik yang tak dikenalnya. Minhyuk mendudukkan Rin dengan beringas, semangat yang berlebihan.

"Hey, awas pantatnya makin tepos," celetuk Hyungwon membuat Rin mencubitnya dengan keras.

"Bahaya ...," ujar Changkyun spontan duduk di samping Rin. Namun begitu, gadis yang tak dikenalnya segera menengahi mereka dengan cara duduk di tengah-tengah "... apa, sih?"

"Ngobrol saja, tak usah pedulikan aku," ujarnya sok angkuh. Rin menatapnya bingung dan gadis itu menjabat tangannya tanpa aba-aba, "Kim Dahyun, teman Changkyun."

	Tak lama, Shownu datang dengan membawa majalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama, Shownu datang dengan membawa majalah. Ia langsung menyimpannya di atas meja tepat di hadapan Rin. Saat gadis itu membacanya, matanya membulat tanpa ia minta.

"Kau dirumorkan kencan dengan Kihyun," ujarnya datar. Rin menggeleng sebagai kode bahwa itu tidaklah benar, "ada yang memergoki kalian berpegangan tangan."

"Tapi--"

"Kau sudah terjerumus. Kami percaya kalian tak ada apa-apa, tapi berbeda dengan media," sahut Minhyuk memotong.

Rin mendesah pelan, ia mengacak rambutnya. Benar kata Kihyun, seharusnya ia tak ikut campur karena berurusan dengan seorang artis adalah masalah yang sangat merepotkan sepanjang masa.


Itu menurut Changkyun yang baru saja menjadi Rapper.


Tapi ia setuju.


"Bagaimana ini ...?"

PATTISERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang