Seperti biasa, di saat jadwal makan siang, Rin akan datang ke basecamp Monsta X untuk mengantarkan makanan. Keceriaannya akan timbul secara spontan, membuat keadaan di sana makin menyenangkan. Entahlah, Monsta X bagaikan istirahat bagi Rin setiap harinya.
"Maaf, aku akan mengambil bagianku dan pergi," ujar Minhyuk sambil terkekeh pelan, "aku ada pekerjaan yang cukup banyak, pergi dulu!"
"Oh, semangat!" sahut Rin sambil hormat dan Minhyuk hanya tertawa. Rin tetap melakukan tugasnya dengan baik, tapi ia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Changkyun. Dia banyak diamnya sambil mengaduk-aduk makanan. "Hei."
Merasa diperhatikan, Changkyun mendongak dan membalas tatapannya. Ia bertanya, "Kenapa?"
Rin segera menggelengkan kepala dengan kaku. Terlihat Kihyun yang menanyakan kondisinya, tapi lelaki itu malah menghindar dengan cara pergi ke luar basecamp. Menyisakan tanda tanya besar di benak semua orang.
Lantas Rin segera menyusulnya. Ia menemukan Changkyun tengah duduk di kursi panjang yang tersedia sambil memandang langit. Tanpa meminta izin, ia segera duduk di sampingnya sambil bertanya, "Kau sedang apa di sini?"
Changkyun hanya memainkan jari-jarinya sambil menjawab, "Harusnya aku yang bertanya begitu."
"Ah ..."
Rin menggigit bibir bawahnya karena bingung. Sangat canggung saat dia dihadapkan dengan Changkyun yang mood-nya sedang tidak baik. Ia sungguh ingin tahu ada apa dengan Changkyun dan soal kejadian kemarin, tapi ia terlalu takut.
"Kalau kau ingin bertanya soal kejadian kemarin, aku takkan menjawabnya. Dan kuharap kau tidak mengatakannya pada yang lain," ujar Changkyun seakan tahu isi pikiran Rin. Gadis itu dengan cepat menggeleng dan menatapnya.
"Aku hanya ingin tahu pendapatmu, bagaimana kalau aku bekerja di kafe milik Wonho?" tanyanya asal dan Changkyun hanya mengangguk pelan.
"Bagus, kerja saja di sana," ucapnya sambil berdiri dan meninggalkan Rin sendiri, "aku ada mata kuliah."
Sesaat pandangan lelaki itu bertemu dengan Jooheon yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu yang cukup jauh dari tempat duduk. Changkyun segera menunduk dan pergi dengan langkah yang besar-besar. Jooheon menatap Rin dengan tatapan bingung, lantas ia mendudukkan dirinya.
Jooheon hanya bertanya lewat perubahan raut wajah, sedangkan Rin menggeleng sebagai jawaban.
"Aku tak melihatnya kemarin saat di atas panggung, biasanya dia menontonku." Rin mengangguk, mulutnya terbuka untuk mengatakan sesuatu, tapi segera mengatup mengingat ucapan Changkyun tadi. Jooheon jelas menangkap gelagat Rin yang tak biasa, ia menjentikkan jari secara tiba-tiba di depan wajahnya.
"Kenapa?" tanya Rin dengan raut kagetnya.
"Kau bisa bilang apapun padaku, sudah terlanjur bocor juga. Atau kau ingin aku mengatakannya sekalian pada yang lain?" tanya Jooheon membuat Rin menggeleng cepat. "Ya sudah, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PATTISERIE
Fiksi Penggemar[ON HOLD] Kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak yang kau miliki. Tetapi dari perasaan mensyukuri apa yang kau miliki. Sesuatu yang kau lakukan tanpa syarat, dan tanpa mengharapkan apapun. Sepahit-pahitnya makanan berat yang kau telan, yakinl...