Jooheon berlari ke arah Kihyun yang kini sedang duduk di depan Rin sambil mengomelinya. Lelaki itu menarik Kihyun agar berdiri dengan raut yang kaget.
"Kenapa kau serakah sekali, Hyung?" tanyanya dengan penuh penekanan. Rin yang melihat itu segera saja menengahinya, begitupun dengan Changkyun dan Dahyun yang ikut membantu. Kebetulan di basecamp Monsta X hanya ada mereka berempat.
"Apa maksudmu, Jooheon?" tanya Kihyun sambil berusaha melepaskan pegangan Jooheon yang tidak santai itu. Semua orang yang ada sama-sama kebingungan.
"Kau berkencan dengan Rin tapi mengabaikan perasaan Wendy! Kau belum memberikannya jawaban!" seru Jooheon seakan emosi.
Rin yang mendengar itu langsung menggeleng keras, ia bahkan menjauhkan Jooheon dan Kihyun lalu berdiri di antaranya.
"Aku tidak berkencan dengan Kihyun!" serunya menyanggah.
"Tapi kau menyukainya, 'kan?" tuduh Jooheon pada Kihyun dan lelaki itu malah menampakkan raut kebingungan.
Changkyun yang sedaritadi diam pun menyahut, "Hampir semua orang menyukainya, Hyung."
Dahyun yang mendengar itu pun melotot dan berseru, "Maksudmu? Kau menyukainya?!"
"Tentu saja." Jawaban Changkyun membuat Dahyun melongo. Rin yang menyaksikkan perdebatan itu hanya menghela napas dengan pasrah. Ia mendudukkan semua orang ke tempatnya dan hanya berdiri sendirian.
Sambil berkacak pinggang ia berkata, "Suka dalam artian teman. Paham?"
Kihyun dan Changkyun mengangguk setuju, sedangkan Jooheon hanya mendengus. Yah ... Walaupun Changkyun sempat menyanggah kalau dia menyukai Rin karena perasaan, gadis itu langsung menjitaknya.
"Kau hanya kagum padaku!" ujar Rin sangat paham. Changkyun dekat dengannya karena lelaki itu begitu mengaguminya, tak ada yang lain. Perhatiannya langsung beralih pada Jooheon yang sibuk membuang muka. "Kau juga! Kenapa bisa egois seperti sekarang, ha? Kihyun sudah menjelaskannya padamu kalau dia dan Wendy tak ada apa-apa! Kihyun tak menyukainya!"
Dahyun yang sudah tahu masalahnya hanya mencibir, ia berkata, "Cinta memang membuat semua orang yang merasakannya buta."
Kini gantian Changkyun yang mencibir sambil melirik temannya itu. Ia menyahut, "Kau pernah jatuh cinta?"
Dahyun mengangguk dengan semangat, tak lupa rona merah di pipinya yang makin menjalar. Changkyun seakan tak peduli, ia menatap kedua lelaki di depannya dengan jengkel.
"Ayolah, kenapa kalian jadi tidak akur begini hanya karena cinta?" tanyanya membuat Dahyun merenggut. Padahal dia mau memberi kode pada Changkyun tentang orang yang disukainya. "Wah, aku tak mau seperti ini di masa depan nanti."
Jooheon segera bangkit dan meninggalkan tempat itu. Menghiraukan Rin yang sedaritadi berteriak memanggilnya.
"Kalian tak bisa seperti ini terus!"
***
Karena berita itu, Wonho sengaja memberikan waktu untuk Rin agar bekerja di bagian dapur saja. Ia tak mau gadis itu kenapa-kenapa karena ulah media atau bahkan penggemar Kihyun sendiri. Mengingat saat kabar itu tersebar, Rin sempat kesulitan dalam menghadapi mereka.
Di sela-sela pekerjaan Rin, ia sempat beberapa kali melamun karena masalah baru ini. Yang menyebabkannya dimarahi terus oleh Momo.
"Kalau kau bekerja, setidaknya harus profesional!" serunya untuk ke sekian kali. Rin akui, untuk kali ini memang kesalahannya. Maka dari itu ia tidak menyahut sama sekali. Sampai seseorang menegur Momo agar berhenti melakukannya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya orang itu yang ternyata adalah Jooheon. Momo salah tingkah dan pergi begitu saja, sedangkan Jooheon sendiri langsung menghampiri Rin dan mengajaknya mengobrol.
Sepertinya mood Jooheon sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Soalnya dia lebih memilih mengobrol di mobilnya daripada di dalam kafe.
"Jooheon?"
"Kenapa tadi tidak melawan?" tanya Jooheon membuat Rin menghela napas. Ia memainkan jari-jarinya dengan pelan karena bingung.
"Itu tak masalah. Ada apa mengajakku kemari?" tanya Rin menoleh ragu-ragu. Jooheon langsung menyandarkan tubuhnya ke kursi dan menatap langit-langit mobil beberapa saat, sampai akhirnya ia menoleh dengan yakin ke arah Rin.
Dia bilang, "Aku ingin menyatakan perasaanku pada Wendy."
'Eh? Sebentar! Tapi kalau dia melakukan itu ... jelas-jelas Wendy akan menolaknya, 'kan?' batin Rin khawatir. Walau begitu, tak sepatah kata pun yang ia keluarkan untuk mencegahnya.
"Aku tahu kau khawatir, tapi itu tak perlu. Cukup do'akan kalau pernyataanku akan lancar," ujarnya sambil tersenyum. Walau begitu, tangan Rin terulur untuk menggenggamnya dan mengangguk.
"Pasti!"
Setelah obrolan singkat itu berakhir, Rin bermaksud kembali ke kafe. Tapi langkahnya dihadang seseorang yang sangat ia ingat wajahnya.
"Halo!" sapanya ramah dan Rin hanya mengangguk sopan. "Kau Rin, 'kan?"
"Iya, dengan siapa?" tanya Rin sambil tersenyum. Lelaki itu menyondorkan tangannya guna berkenalan.
"Namaku Kim Taehyung. Orang yang ingin menjengukmu saat di rumah sakit kemarin, tapi sayangnya aku punya acara." Rin mengangguk, ia jelas ingat. Taehyung adalah lelaki yang dirasanya pernah ia lihat di suatu tempat.
Walau begitu, tatapannya langsung jatuh ke arah Hyungwon yang sudah menunggunya di samping Taehyung.
"Oh, kau ke sini juga?"
"Aku yang mengantarnya," jawab Hyungwon sambil menunjuk Taehyung. Walau Rin menemukan keanehan dalam gelagat Hyungwon yang sempat menatap curiga pada Taehyung, gadis itu mencoba mengabaikannya.
"Ada apa, ya?" tanya Rin sambil melirik-lirik ke dalam kafe. Takutnya Momo memergokinya malah mengobrol dengan orang lain dibanding bekerja.
Taehyung tersenyum dan menjawab, "Hanya ingin berkenalan."
Rin mengerutkan keningnya, ia tak habis pikir kenapa ada orang yang ingin mengajaknya berkenalan? Pikirnya. Setelah itu Rin pamit karena tak bisa berlama-lama mengobrol, beruntungnya Hyungwon membantu dan Taehyung pergi meninggalkan kafe.
"Sepertinya dia kenal baik denganmu," ujar Hyungwon sambil ikut masuk ke dalam kafe, "saat kami bertemu di jalan tadi, dia memintaku mengantarkannya padamu. Dan ... dia sedikit banyak membicarakanmu."
"Oh, iya?" tanya Rin bingung. Tapi seingatnya, memang baru pertama kalinya mereka bertemu secara langsung. Bahkan baru saja tadi berkenalan. "Ah, daripada itu ... kau mau membantuku?"
Hyungwon menaikkan alisnya sebagai bentuk tanya.
"Aku ingin menemui Wendy. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengannya," ujar Rin dan Hyungwon mengangguk setuju. Bertemu dengan penyanyi sepertinya bukan perkara yang sulit bagi Hyungwon yang seorang model itu. Ia juga pernah beberapa kali menjadi iklan di majalah bersama Wendy.
"Kenapa? Kau mau membantu agar hubungan Jooheon dan Kihyun membaik?" tanya Hyungwon dan Rin mengangguk semangat. "Aku juga berniat melakukannya."
"Bagus! Ayo kita bantu mereka!"
Hyungwon terkekeh, ia mengacak rambut Rin dan memesan minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATTISERIE
Fanfiction[ON HOLD] Kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak yang kau miliki. Tetapi dari perasaan mensyukuri apa yang kau miliki. Sesuatu yang kau lakukan tanpa syarat, dan tanpa mengharapkan apapun. Sepahit-pahitnya makanan berat yang kau telan, yakinl...