3

434 63 1
                                    

"Kau sedang apa?" tanya seseorang dengan suara berat, membuyarkan konsentrasi Rin yang sibuk membaca buku resep makanan. Tempatnya bekerja kebetulan sedang sepi, makanya gadis itu mencuri kesempatan untuk membaca. Nyatanya, Wonho-lah yang datang.

	"Wonho? Sudah hampir malam, kenapa ke sini?" tanya Rin tampak menggemaskan di mata lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wonho? Sudah hampir malam, kenapa ke sini?" tanya Rin tampak menggemaskan di mata lelaki itu. "Ah, tentu saja makan."

"Aku pesan satu kotak makan untuk Hyungwon, dia memintaku membelikannya," ujar Wonho sambil mengambil buku resep milik Rin untuk dibaca. Sesekali dia melirik ke arah Rin yang sibuk mengomel pelan soal pola makan Hyungwon yang makin hari makin tak teratur. Wonho hanya terkekeh.

Setelah selesai, dia memberikan pesanannya pada Wonho. Lelaki itu melihat jam di pergelangan tangan dan mendesah pelan.

"Hari ini kau bekerja di minimarket, 'kan?" tanya Wonho memastikan dan Rin hanya tersenyum lebar sambil mengangguk semangat. "Tidak bisa keluar saja dan mencari pekerjaan lain?"

"Masih mending aku hanya punya dua pekerjaan, dulu aku bekerja hampir di lima tempat." Wonho menggelengkan kepala, sangat jarang ia temui gadis semacam Rin, yang rela kerja banting tulang untuk menghidupi keluarganya. Walau begitu, keadaan ekonominya tampak tak berubah dari sejak awal mereka bertemu.

Wonho memberikan buku resep kue baru pada Rin, kebiasaan barunya saat tahu bahwa gadis itu mempunyai impian menjadi seorang koki khusus pembuat dessert. Rin menghela napas, ia menggeleng pelan sambil menarik buku itu dari tangan Wonho.

"Aku sudah punya enam buku, sudah cukup," ujarnya mengeluh. Wonho hanya terkekeh sambil mengacak rambut Rin dengan gemas, "Wonho ..."

"Kalau dibaca saja, mana bisa impianmu terkabul," ucap Wonho, "berhenti bekerja di minimarket, lalu bekerja di salah satu kafe milikku. Kau bisa belajar membuat kue di sana."

Kurang baik apalagi Wonho pada Rin? Memang tak salah ia memilihnya sebagai salah satu lelaki yang disukainya. Wonho itu bak pangeran yang tak kesiangan yang datang dalam kehidupannya. Rin tersenyum mendapati tawaran Wonho untuk kesekian kalinya itu.

"Pokoknya aku tunggu, ya."





















***

Keesokkan harinya.

"Sekali lagi!"

Teriakkan demi teriakkan menggema di salah satu ruangan di dalam basecamp Monsta X. Sepulang kerja di rumah makan pesan antar, Rin langsung melesat pergi ke sana untuk belajar bela diri bersama Shownu. Beruntunglah malam ini dia libur kerja di minimarket.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PATTISERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang