20

37 4 1
                                    

Shownu membawa Rin ke kantin kantor setelah pertemuan tadi, Eunseo dibiaran pulang dengan membawa amanat darinya bahwa ia akan sedikit terlambat kembali karena CEO perusahaan itu ingin bicara dengannya.

Mungkin bosnya takkan peduli, tapi ya sudahlah.

Awalnya hanya basa-basi ringan yang mereka lontarkan, namun lama-lama Shownu pikir takkan ada gunanya menyembunyikan sesuatu dari Rin yang kadar keingintahuannya tinggi ini. Dia tahu gadis tersebut hanya menahannya mati-matian saja.

Toh, Shownu juga tak punya teman yang bisa ia ajak cerita selain daripada anak-anak Monsta X. Tapi mereka sibuk sekarang, atau mungkin saja tak terlalu peka untuk mengerti situasi dan sikapnya yang jarang mendekatkan diri ini.

"Rin."

"Siap, aku akan mendengarkan!" sahut Rin sigap sampai Shownu terkesiap namun kemudian terkekeh juga sampai matanya menyipit menggemaskan. Setidaknya bagi Rin begitu.

"Soyou itu tunanganku," ucap Shownu berusaha santai meski keraguan begitu menjalar di pikirannya.

Rin berekspresi tak percaya dengan mata yang membulat, "Aku sudah menduganya tapi tetap kaget juga."

Berikutnya Shownu bercerita tentang masalah yang tengah menimpanya akhir-akhir ini. Sebenernya masalah lama, hanya saja Shownu tak pernah menindaklanjuti apa yang tengah mengusiknya.

Soal perjodohan, memang benar ia akan dijodohkan oleh temannya—Soyou. Shownu tak mengambil pusing hal itu, tapi ia sungguh tak suka cara sang ayah melakukan ini semua padanya. Perjodohan demi kelangsungan perusahaan adalah hal yang membuat Shownu tak terima dan membangkang.

Bagi ayah Shownu, perusahaan adalah hal yang paling penting sampai ia melupakan perasaan anaknya yang susah berekspresi ini. Seolah dia robot, seolah Shownu tak memiliki hak untuk menyuarakan keinginannya.

Shownu kesal, ia jengkel diperlakukan demikian. Mengurus setumpuk dokumen sejak ia lulus kuliah bukanlah persoalan yang mudah, apalagi ini berlanjut sampai ia menginjak usia yang tak lagi muda dan layak untuk menikah.

Tapi bahkan sekarang apa? Untuk pernikahannya saja sang ayah masih melibatkan bisnis di dalamnya.

Rin menyimak dengan kemirisan, bagaimana Shownu untuk pertama kalinya meledakkan semua isi hati dengan pemilihan kata yang terbata adalah hal baru baginya. Dibalik wibawa dan ekspresi datarnya, ternyata Shownu punya jeritan.

"Bagaimana dengan Soyou-ssi?" tanya Rin ragu.

"Itu juga hal yang membuat pikiranku kacau, Rin," kata Shownu menunduk, "dia bahkan tak berkata apa-apa setelah tahu kami akan dijodohkan untuk kelangsungan perusahaan."

Soyou adalah perempuan yang baik, Shownu mengenalnya sejak lama. Dia lebih kalem dari Shownu dalam mengambil keputusan, selalu menerima apa yang keluarganya putuskan tanpa melawan. Tapi bukan berarti dia ikhlas dengan semuanya, bukan?

Sejak kabar perjodohan, kedekatan mereka perlahan memudar. Shownu menjauhkan diri dan beradu mulut dengan ayahnya supaya mau membatalkan perjodohan. Untuk pertama kalinya ia meminta, tapi ternyata tak ada yang mau mendengarkan.

"Ini bukan hanya urusanmu dengan ayahmu, tapi dengan Soyou-ssi juga. Bukankah sebaiknya kalian bicara dulu?" tanya Rin memberi saran.

"Betul. Kurasa dia berbeda dengan Momo, mungkin masalahmu akan lebih mudah daripada aku," kata seseorang tiba-tiba duduk di samping Rin dengan senyuman yang manis—Wonho. Shownu mendecak, sudah bisa dipastikan Wonho mendengar obrolan mereka entah sejak kapan dan darimana. Mungkin terlalu serius mengobrol sampai keberadaannya tak diketahui oleh kedua orang tadi.

PATTISERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang