22

25 3 1
                                    

"Kihyun!!"

Kihyun menoleh ketika mendengar panggilan Rin dari kejauhan, dia melambai dan pamit sebentar kepada manager-nya untuk segera menemui sang teman. Gadis yang pagi ini sudah bekerja mengantar makanan tampak tersenyum lebar sambil menyerahkan sebotol minuman.

"Ada shooting?" tanya Rin.

"Ya, untuk lagu baruku," jawab Kihyun membuahkan decakan kagum dari sang empu, "haha, kau sedang mengantar sarapan?"

"Begitulah."

"Omong-omong, Hyungwon muncul di video," ucap Kihyun menggerakkan tangannya untuk menunjuk salah satu tempat di mana si lelaki bertubuh kurus dan bermuka bantal itu tengah duduk sambil memejamkan mata, "dia tidak kenal tempat untuk tidur."

Rin tertawa, selalu begitu ketika mendapati Hyungwon tertidur.

"Oh, iya ... kemarin aku bertemu Wonho Hyung dan dia mengatakan sesuatu padaku. Tentang Shownu Hyung." Rin menggaruk rambutnya dan mengangguk, ia tak mengira bahwa Wonho akan mengatakan masalah sang leader kepada yang lain.

Tapi mungkin memang lebih baik begitu. Wonho pernah bilang bahwa kepekaan yang lain terhadap Shownu sangatlah tumpul akibat minimnya ekspresi dan suara yang dia tunjukkan. Sangat normal jika kali ini mereka ingin mengulurkan tangan untuk membantu.

"Adakah yang bisa aku bantu?" tanya Kihyun menyingkirkan helaian rambut yang jahil menghalangi pandangan Rin.

"Karena inilah kita digosipkan pernah memiliki hubungan," celetuknya menepis pelan tangan Kihyun yang sekarang sibuk terkekeh sambil mengedarkan pandangan, "nanti aku beritahu."

"Tapi kalau aku pikir-pikir ... sepertinya kenapa aku harus bertanya padamu, ya? Normalnya aku lebih lama berteman dengan Shownu Hyung," kata Kihyun membuahkan kekehan dari Rin yang langsung menyenggol lengan sang empu dengan tengil.

"Aku ini perempuan, perasaanku lebih tajam daripada kalian!"

Tak lama sejak itu, Kihyun dipanggil untuk kembali bekerja sementara Hyungwon tampak sudah bangun dari tidur tampannya. Ia terlonjak ketika melihat Rin, malahan dengan sedikit terhuyung langsung berlari kecil menghampirinya.

"Oi, sudah lama tak bertemu!" sapa Rin menepuk-nepuk pipi Hyungwon sebagai bentuk penyadaran agar sang empu segera membuka mata.

"Hmm, akh! Sakit!!" Rin melihat jam di pergelangan tangan Hyungwon dan menanyakan basa-basi seputar pekerjaannya. Lelaki yang masih setengah ngantuk itu menjelaskan kalau bagiannya sudah selesai sejak tadi, hanya saja ia terlalu mengantuk karena harus bangun di pagi hari. Itulah alasan mengapa ia sempat tertidur.

Lagi, dia juga menanyakan hal yang sama seperti Kihyun soal Shownu. Entahlah benar atau tidak, tapi sepertinya Wonho memberitahu anak-anak Monsta X sampai dua di antara mereka kompak mengkhawatirkan anggota paling tua tersebut.

"Tenang saja, aku memantaunya!" bisik Rin sambil tersenyum tipis. "Oh, iya. Omong-omong bolehkah aku meminjam ponselmu sebentar? Aku ingin menghubungi seseorang."

"Masih belum membelinya? Kau ini miskin sekali," gerutu Hyungwon membuahkan jitakan dari gadis pendek tersebut. Jarinya dengan kaku menghubungi Changkyun dan dengan sopan meminta nomor Dahyun, "untuk apa?"

Rin menoleh ketika Hyungwon mencuri lihat isi pesan yang ia kirimkan. "Ah, Minggu ini aku mau pergi. Bukankah ... akan aneh kalau pakai baju yang lusuh?"

"Maksudmu, kau mau mengajaknya beli baju?" tanya Hyungwon dijawab anggukan ragu oleh lawan bicaranya. "Sebentar ... kau pergi dengan baju baru? Dengan siapa?"

PATTISERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang