17

62 12 5
                                    

Kihyun sudah menduga dari awal, pemandangan di depannya akan terjadi juga. Jooheon baru saja menyatakan perasaannya dengan kalimat, "Aku ... menyukaimu. Tak ada alasan khusus kenapa rasa itu ada. Di awal bertemu, aku hanya senang dan suka berdebar kalau melihat senyummu. Aku selalu berharap kita akan berada di satu stage yang sama, walau Kihyun selalu mendahuluiku. Bahkan mungkin kita tidak akan pernah berada dalam satu stage karena genre musik yang kita ambil jauh berbeda. Tapi, terima kasih. Karena sudah membuatku selalu berharap dan menjadi lebih semangat untuk bekerja. Menjauhkanku dari kata mengeluh walau dalam diam."

Saat ini Wendy hanya bungkam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Wendy hanya bungkam. Dia sama sekali membiarkan Jooheon dan hanya memperhatikannya. Padahal sudah hampir lima menit mereka membisu.

Kihyun dan Minhyuk nyaris ke luar dari tempat persembunyian kalau saja Shownu, Rin dan Wonho tidak menghentikannya. Wendy tidak mungkin hanya diam, dia pasti sedang merangkai sebuah kalimat.

"Kalau begitu ...," Akhirnya Wendy membuka suara, membuat Rin tanpa sadar menggigit bibir bawahnya karena khawatir. Begitupun yang lain, " ... ayo kita pacaran."

Semua yang menyaksikan melongo, mereka sampai tak bisa mencegah Kihyun yang langsung ke luar begitu saja dengan raut geramnya. Dia menunjuk Wendy dan berdesis, "Keterlaluan."

"Maksudmu?" tanya Jooheon menatap Kihyun dengan bingung.

"Sudah aku bilang, 'kan? Wendy tidak menyukai seorang Rapper, itu bukan tipenya. Dan dia baru saja bilang, 'Ayo kita pacaran' ? Berpikir lagi Jooheon, kalau hubungan kalian tidak sebaik yang-"

"Kenapa kau yang sepertinya tak suka, Oppa?" tanya Wendy memotong dengan sinis. Jooheon mengangguk setuju, terpaksa membuat yang lain ikut ke luar untuk melerai. "Setelah kau menolak pernyataan cintaku, bukan berarti kau bisa seenaknya melarangku berhubungan dengan siapa saja, 'kan?"

Rin sungguh jengkel dengan Wendy, gadis itu sama sekali tak menjaga sikapnya walau banyak orang yang siap menghakimi. Jooheon juga, dia malah diam. Mungkin dia sedang bahagia di saat teman-temannya justru mengkhawatirkan dirinya. Pikir Rin.

Wendy dengan anggun berjalan menghampiri Jooheon dan menggenggam tangannya dengan mesra, demi apapun, Rin sudah ingin sekali mencakar wajah Wendy. Karena wanita itu seakan-akan ingin menghancurkan persahabatan Kihyun dan Jooheon.

"Kau berubah," bisik Kihyun kecewa. Karena jengah, akhirnya Rin meluapkan kedongkolannya. Dia berdiri berhadapan dengan Wendy dengan wajah super geram.

"Keterlaluan. Apa ini caramu untuk menghancurkan persahabatan temanku? Kau tidak seharusnya melakukan ini, Nona. Hatimu tersakiti, tapi bukan berarti kau menyakiti orang lain juga sebagai pelampiasanmu." Penjelasan Rin membuat Wendy menekuk wajah. Perkataan itu begitu mengenai perasaannya.

Tapi di sisi lain, Jooheon malah berkata dengan nada dinginnya, "Apa yang kau lakukan, Rin?"

"Dia peduli padamu!" seru Kihyun kesal. "Demi Neptunus, Jooheon! Kenapa kau bisa sebuta ini pada cinta?!"

"Kalau tidak mengerti apa yang aku rasakan, Hyung sebaiknya diam!" seru Jooheon balik dengan raut yang tak kalah emosi. Mereka nyaris bertengkar kalau saja Shownu tidak menghalanginya.

Setelah semuanya sedikit mereda karena Hyungwon mengingatkan soal karir mereka--tak baik bertengkar di tempat umum, akhirnya Rin menatap Jooheon dengan cukup tajam.

"Aku memang belum pernah jatuh cinta, tapi ... aku tahu ini salah. Tidak akan ada perasaan yang tulus lahir dari hubungan kalian berdua jika awalnya saja dipaksakan seperti ini. Aku tidak melarang kalian untuk pacaran, tapi, kuharap berpikirlah ulang untuk memulai," jelas Rin dengan beberapa penekanan.

Jooheon memasang senyum tipisnya, lalu mengangguk pelan namun terkesan enteng. Ia melepaskan genggaman dengan Wendy yang bertaut lagi dan menatapnya. "Well, cukup Wendy. Semuanya juga."

"Aku tidak pernah mengajaknya untuk berpacaran," ujarnya membuat Wendy tersentak, "aku hanya menyatakan perasaanku. Sudah."

"Maksudmu-"

"Maaf Wendy, kalau kau menyangka Kihyun Hyung berkencan dengan Rin. Kau salah besar, karena apa?" tanya Jooheon sambil merangkul Rin dengan mesra. "Dia berkencan denganku. Paham?"

Semua orang melongo, bahkan Kihyun nyaris protes kalau saja Minhyuk tak membekapnya. Ia lebih penasaran apa yang akan dilakukan Jooheon, tanpa ingin ada orang yang menyela.

"Apa?" tanya Wendy tak percaya. Sedangkan Rin malah sudah mematung di tempatnya.

"Aku bukan tipemu, 'kan? Untuk apa dipaksakan? Kau juga bukan tipeku, sih. Seenaknya, ketus, padahal kau seorang public figure. Seliar-liarnya seorang Rapper, mereka masih punya sopan santun, tidak sepertimu."

"Ya ampun, aku masih punya otak untuk mencari pasangan. Mana mungkin aku mau denganmu? Memangnya di dunia ini hanya kau yang nyaris sempurna? Lihat Rin! Dia sederhana tapi bisa melakukan banyak hal. Bekerja di 20 tempat dan seharinya paling tidak di 3 tempat, tidak makan selama 3 hari, punya tangan yang sangat lihai saat berada di dapur, dan dia bisa lebih cantik darimu kalau belajar memakai make-up! Hey, Dahyun! Kau mau mengajarinya, 'kan? Oke setuju!"

"Oh, iya! Aku hanya ingin memberitahumu sedikit soal ini. Kihyun Hyung menolak pernyataan cintamu bukan karena aku sahabatnya, tapi dia memang tak menyukaimu. Dia lebih menyukaiku, bukan begitu?" tanya Jooheon melirik Kihyun sekilas dan lelaki itu menampakkan raut jijik. "Tuh, tatapan penuh cinta."

Semua orang melongo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang melongo.

Wendy merasa sudah sangat dipermalukan di sana, ia buru-buru pergi tanpa mau mendengarkan ocehan Jooheon lagi yang dirasa tak masuk akal. Sedangkan lelaki itu hanya melambaikan tangannya sambil terkekeh.

Setelah drama yang dilakukan Jooheon selesai, ia melepaskan rangkulannya dengan kaku.

"Terima kasih," ujarnya pelan lalu ikut berlalu. Setelah sebelumnya menepuk pundak Kihyun sekilas dengan wajah yang sengaja ditundukkan.

Rin menatap teman-temannya dengan raut yang kebingungan, dan Shownu hanya terkekeh. Ia berkata, "Begitulah Jooheon ..."

PATTISERIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang