Hyungwon mengerjap, dengan spontan tangan kirinya menepuk kepala Rin hingga sang empu nyaris tersungkur dibuatnya. Changkyun memekik, lelaki tersebut memukul punggung Hyungwon sebagai tanda kalau dia tak boleh melakukan itu pada perempuan. Terlebih Rin, seseorang yang sangat dia sukai.
"Hyung! Apa yang kau lakukan?!"
"Ngomong apa dia ini?" tanya Hyungwon kesal. Situasi tegang tadi seolah dibuat makin keruh saja oleh perempuan di depannya.
"Emang aku salah?" tanya Rin berbalik dengan ekspresi tak terima.
"Menurutmu?" bisik Wonho dengan mata yang membulat. Rin mendesah panjang dan berkacak pinggang, ia menarik tangan Shownu supaya menghadapnya sedikit kasar.
"Aku sangat mengerti karaktermu," ucapnya terlihat sebal, "bahkan semua temanmu juga begitu."
"Lalu?" tanya Shownu tak berselera.
"Datar, kaku, dan lain-lain," oceh Rin tanpa peduli seberapa serius situasi sebelumnya yang tengah mereka hadapi, "tapi kau tidak munafik."
"Kau mengajariku bela diri untuk mencoba menghindari serangan ayahku, bukan?"
"Tapi dibalik alasanmu menyuruhku untuk menghindar adalah untuk bertindak. Setidaknya aku tidak boleh diam dan menerima semua perlakuan buruknya."
"Kau tidak pernah mengajariku untuk melawan ayah."
"Lantas sekarang apa?"
"Pantaskah seorang guru memberikan contoh yang tidak baik pada muridnya?"
Soyou menatap mereka bergantian, kurang mengerti maksudnya. Sementara beberapa member Monsta X yang lain mengangguk paham, meski belum mengerti apa tujuan Rin mendadak bermonolog seperti ini.
"Lebih daripada apapun," ucap Rin mendekat selangkah dengan tatapan yang menajam, "kau tidak pernah mengajariku untuk berbohong pada perasaan sendiri."
"Kau selalu siap mendengarkan kejujuranku tentang semua perlakuan ayah. Kemudian kau akan mencari jalan keluar dan mengajari teknik untuk aku menghindari perlakuan kasarnya."
"Ini terdengar sombong dan tak tahu malu, tapi aku ingin kau juga melakukan hal yang sama."
"Aku ingin mendengarkan kejujuran perasaanmu sekarang."
"Terutama tentang Soyou-ssi."
"Bagaimana? Hah? Apa kau berani?"
Ayah Shownu yang merasa kalimat Rin sudah keterlaluan lantas mendorongnya untuk menjauh dari sang anak, ia bertanya dengan raut dongkol, "Kau ini tidak tahu malu, ya? Mencampuri urusan keluarga orang seenaknya."
"Iya! Terserah mau dianggap apa! Aku sudah terlalu kesal dengan siatuasi ini, lebih baik kita sama-sama mati saja di sini," jelas Rin menyenggol Wonho cukup kasar, "oi, coba bicara. Jangan aku saja, kalian 'kan temannya juga!"
Wonho tersentak dan menoleh dengan mata yang sedikit melotot, awalnya ia terlihat benar-benar ragu ketika ayah Shownu menatapnya juga. Tapi melihat Rin sudah sejauh ini, mau tak mau dengan gelagapan akhirnya ia berkata, "Emm ... yah, kau pengecut."
Shownu menoleh, ia mempertanyakan maksudnya dengan sorotan yang terusik.
"Aku bahkan tidak tahu kau menganggap kami teman atau tidak," sahut Kihyun mengedikkan bahunya tak acuh, mengabaikan kebingungan sang leader.
"Meskipun aku menyukaimu, perlu kuakui kalau Hyung sangat payah!" celetuk Jooheon menurunkan jempol terbaliknya di depan dada dengan bibir yang mengerucut, meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATTISERIE
Fanfiction[ON HOLD] Kebahagiaan tidak diukur dari seberapa banyak yang kau miliki. Tetapi dari perasaan mensyukuri apa yang kau miliki. Sesuatu yang kau lakukan tanpa syarat, dan tanpa mengharapkan apapun. Sepahit-pahitnya makanan berat yang kau telan, yakinl...