Alena Wilbert

13.1K 929 63
                                    

"Kak, aku tidak ikut ya?" Ucap seorang gadis dengan wajah puppy eyesnya.

Sifatnya yang dingin akan hilang begitu saja saat ia bersama kakaknya.

"Tidak bisa Lena, kakak tidak ingin kamu sendirian disini, dengar Lena! Hanya kamu satu-satunya keluarga yang kakak miliki, kakak tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya, jadi kakak mohon ikut kakak ya?" Mohon seorang pria yang diketahui bernama Alano Wilbert.

"Tapi kak-" Ucapan Alena terpotong karena Alano langsung memotong perkataannya.

"Ku mohon, sweetheart." Ucap Alano sambil memegang kedua tangan Alena.

Karena tak tega melihat kakaknya memohon gadis bernama Alena Wilbert ini akhirnya mengikuti kemauan kakaknya.

"Baiklah kak, aku akan ikut ke Alaska." Ucap Alena dengan pasrah.

Alano hanya tersenyum lebar mendengar jawaban Alena, ia bahagia karena Alena mau mengikuti kemauannya.

Ia sangat mencintai gadis yang bersetatus adiknya itu entah kapan rasa itu tumbuh di dalam hatinya, tapi yang pasti ia mencintai Alena.

Alano tau bahwa semua ini salah tidak seharusnya ia mencintai adiknya sendiri, tapi rasa itu hadir dengan sendirinya tanpa diminta oleh Alano membuat Alano tidak bisa menyangkalnya lagi.

Alano lantas memeluk Alena dengan erat dan mengusap pelan rambut panjang Alena.

"Aku menyayangimu kak." Ucap Alena dalam pelukan Alano.

"Aku juga menyayangimu sweetheart." 'Dan tentunya sangat mencintaimu' Sambung Alano dalam hati diiringi dengan senyuman lembut yang menghiasi wajahnya.

ALENA :

Hari ini aku akan mempersiapkan barang-barang yang akan kubawa nanti.

Aku dan kakakku berencana pindah ke Alaska karena kak Lano dipindah tugaskan disana.

Sebenarnya aku berencana tidak ikut dan tetap berada di Dallas, tapi kakak tersayangku itu tak mengijinkanku tinggal sendirian tanpa pengawasannya.

Kalian pasti tau mengapa aku tidak ingin ikut, aku adalah orang yang tidak terlalu pandai bergaul dan cukup sulit beradaptasi, apalagi di tempat yang sama sekali tak kukenal.

Karena pasti disana aku harus mencari teman baru dan beradaptasi dengan keadaan sekitar.

Aku tak tega melihat wajah memohon kak Lano, karena bagaimanapun hanya dia yang kupunya, dan hanya dia menyayangiku dengan tulus sekarang.

Jadi kuputuskan untuk mengikuti kemauan kakak tersayangku itu dan pindah ke Alaska.

"Apa semua barangmu sudah dikemas sweetheart?" Aku mendengar suara kakak dari bawah.

"Sudah kak." Kujawab pertanyaan kak Lano dengan berteriak.

Terdengar suara derap langkah kaki menuju kamarku, aku yakin itu pasti kak Lano.

Kak Lano masuk ke kamarku dan merangkulku, tangan kanannya yang bebas mengambil koper yang ada di depanku.

"Ayo berangkat! Aku tak ingin kita ketinggalan pesawat nanti." Ucap kak Lano kepadaku.

LUNA QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang