⚫COLD LUNA (16)⚫

5.2K 349 9
                                    

Suasana perpustakaan terasa sangat tenang dan damai, suasana inilah yang sangat disukai oleh Alena.

Jika kalian bertanya kenapa Alena hanya sendiri, jawabannya adalah Alena melarang Dimitri untuk masuk kuliah terlebih dahulu meski lelaki itu sudah mencoba meyakinkan Alena bahwa ia sudah sembuh.

Berbeda dengan Dimitri, Juan sedang memiliki kelas membuat ia tidak bisa menemani Alena.

Sebenarnya jika Juan mau, ia bisa saja tidak masuk kelas kuliahnya karena ia adalah pemilik Royale University, namun lelaki itu tahu Alena pasti tidak akan menyukai perilakunya.

Saat ini Alena sedang sibuk membaca sebuah novel romance sambil ditemani earphone yang terpasang indah di kedua telinganya.

Namun, di tengah rasa tenangnya tiba-tiba Alena dikejutkan dengan sebuah buku cukup tebal yang menimpa kepalanya.

"Akkhhh..." Pekik Alena tidak sadar saat buku itu menimpa kepalanya dengan keras.

Tampak seorang gadis yang seumuran dengan Alena berlari mendekati Alena yang masih meringis sambil mengelus kepalanya pelan.

"Kau tidak apa-apa? Maafkan aku, aku tak sengaja menjatuhkan buku yang akan ku ambil di kepalamu." Ucap gadis itu dengan nada khawatir.

"It's okay, I'm fine." Sahut Alena pelan.

Gadis itu memilih duduk di bangku yang ada di depan Alena, "So, my name is Alice, you can call me Al." Ucap gadis itu ramah sambil menjulurkan tangannya ke arah Alena.

"My name is Alena." Ucap Alena sambil menyambut uluran tangan Alice.

"Wah, kita memiliki nama dengan huruf depan yang sama." Celetuk Alice dengan mata yang berbinar-binar seperti anak kecil.

Sedangkan Alena hanya tersenyum kecil menanggapi ocehan Alice.

"Kau berada di fakultas mana?" Tanya Alice, gadis itu memang memiliki sifat yang cukup cerewet.

"Music, kau?" Jawab Alena pendek.

"Aku mengambil fakultas kedokteran." Nah kan, Alena hanya bertanya satu kata sedangkan Alice pasti menjawabnya dengan sangat panjang.

Alena menyalakan ponselnya, dilihatnya beberapa pesan masuk yang dikirim oleh Alano yang tertulis bahwa kakak tersayangnya itu sudah menunggunya.

"Aku harus pergi sekarang, kakakku sudah menjemputku." Ucap Alena dengan senyum tipisnya.

"See you again Alena! Be careful!" Ucap Alice dengan nada cerianya.

Alena hanya mengangguk dan berjalan ke arah pintu keluar perpustakaan meninggalkan Alice yang menatapnya dengan tatapan berbinar dan seringaian misterius.

"I found you, Queen." Gumam Alice dengan seringaian yang masih terpampang di wajah cantiknya.

***

Di sebuah istana yang di dominasi warna putih....

"Hormat saya King, saya sudah menemukan Queen." Ucap Alice sambil menundukkan kepalanya.

"Bagus, terus pantau dia! Aku tidak ingin kehilangan dia lagi, dekati dia! Buat dia menjadi temanmu! Dan sampai saatnya tiba aku sendiri yang akan menemui Queen." Ucap seorang lelaki dengan wajah tampan sambil tersenyum lebar.

"As you wish, my King." Ucap Alice dan segera menghilang dari hadapan lelaki tersebut.

"Finally, I found you, you're mine my Queen Alena." Ucapnya dengan wajah yang menunjukkan kebahagiaan.

LUNA QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang