Hari ini Alena kembali masuk kuliah, seperti biasa jika bukan Dimitri yang mengantarnya maka Alanolah yang akan mengantarkannya ke kampus.
Kelasnya masih akan dimulai dua jam lagi, tapi entah kenapa ia ingin berada di kampus sekarang.
Setelah Alena sampai di kampus ia tak langsung pergi ke kelas, Alena melangkahkan kedua kakinya ke arah taman belakang kampus.
Terlihat taman dengan pemandangan layaknya hutan asli di tambah adanya kolam ikan dan air mancur yang memperindah taman tersebut.
Alena memilih untuk duduk di bangku taman yang sudah disediakan, netra biru lautnya memandang sekitar dengan tatapan teduh.
Namun, tak lama setelah itu sebuah tepukan di pundaknya membuat Alena menoleh ke arah belakang.
Dilihatnya Alice menatapnya dengan tatapan ramah dan jangan lupa binar ceria yang selalu terlihat di kedua mata coklatnya.
"Hai Alena!" Sapa Alice riang.
"Hai Alice! Ada apa?" Tanya Alena dengan senyum tipisnya.
"Sebenarnya tidak ada, aku hanya bosan dan kebetulan melihatmu di sini." Jawab Alice dan langsung mendudukan dirinya di samping Alena.
"Sepertinya kau sangat menyukai suasana sepi ya?" Tanya Alice setelah terjadi keheningan selama beberapa menit.
"Ya." Jawab Alena singkat.
"Ish, kenapa kau selalu menjawab pertanyaanku dengan singkat?" Tanya Alice sambil mengerucutkan bibirnya.
"Maafkan aku, aku sudah terbiasa seperti ini." Jawab Alena sambil meringis pelan.
"It's okay Alena, apa kau pernah merasakan rasanya punya keluarga?" Tanya Alice sambil menatap calon Queennya.
"Pernah." Jawab Alena sambil menerawang.
"Kau tahu Alena? Aku tidak pernah merasakannya sejak kecil, keluargaku membuangku dan meninggalkanku sendirian di hutan,"
"Lalu ada seorang laki-laki yang mau menampungku, dan aku sudah menganggapnya kakakku sendiri." Sambung Alice dengan nada sedihnya, namun dibalik wajah dan nada sedih itu Alice menyembunyikan senyum seringaiannya.
'Kau akan jadi milik King, Queen.' Batin Alice.
"Ak-aku tidak tahu bahwa masa lalumu seperti itu Alice, kenapa kau mau bercerita padaku?" Tanya Alena sambil mengusap pelan bahu Alice.
"Aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri Lena, kau mau kan jadi kakakku?" Tanya Alice penuh harap membuat Alena tidak tega.
"Tentu saja." Jawab Alena dengan senyum manisnya.
Dengan cepat Alice memeluk Alena dengan erat, Alena pun membalas pelukan Alice sesekali mengusap punggung gadis itu pelan.
"Alena! Jauhi gadis sialan itu!" Pekik seorang lelaki membuat Alena dan Alice menoleh ke arah belakang.
Terlihat Juan bersama Dimitri berjalan ke arah Alena dengan wajah khawatir mereka.
"Apa maksudmu Juan?" Tanya Alena menatap Juan dengan tatapan tak percaya.
"Jauhi gadis licik yang ada di sampingmu Alena!" Peringat Juan membuat Alena terkejut.
"Apa maksudmu licik Juan, Alice bukan gadis seperti itu!" Sangkal Alena sambil menatap Alice yang kini tengah menangis.
'Drama queen sialan!' Maki Dimitri dalam hati.
"Alena ayo kita ke kelas saja!" Bujuk Dimitri mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA QUEEN
Loup-garouHis rank : #6 in real [ 28-03-2019 ] #1 in wolves [ 28-03-2019 ] #3 in juan [ 28-03-2019 ] #4 in immortal [ 28-03-2019 ] #6 in alena [ 28-03-2019 ] #6 in human [ 28-03-2019 ] DALAM PROSES REVISI Kepindahan Alena ke Alaska membawa dampak besar untuk...