Hari ini Dimitri berencana untuk menemui Alena di rumah gadis itu, rencananya Dimitri akan mengajak Alena untuk jalan-jalan seperti biasa.
Hubungan Dimitri dan Alena sudah membaik karena mereka sudah bersahabat sejak kecil, berbeda dengan hubungan Juan dan Alena yang masih renggang karena Alena masih marah dengan Juan.
Ting tong
Suara bel membuat Alena dan Alano yang memakan sarapan mereka menjadi terhenti, diliriknya pintu depan dengan bel yang masih berbunyi nyaring membuat Alano bangkit.
"Eh, biar aku saja kak." Tawar Alena.
"Tidak usah, kau duduk saja di sini! Aku yang akan membukakan pintunya." Tolak Alano halus dan segera berjalan menuju pintu.
Tak lama kemudian Alano membuka pintu dan terpampanglah Dimitri yang berdiri di depan pintu dengan pakaian serba hitamnya.
"Dimitri? Ayo masuklah!" Ajak Alano ramah.
Dimitri pun mengangguk sambil tersenyum manis berjalan mengikuti Alano yang kembali masuk ke dalam rumahnya.
"Siapa kak?" Tanya Alena yang masih fokus dengan sarapannya.
"Dimitri." Bukan suara Alano yang terdengar melainkan suara Dimitri membuat Alena terkejut.
"Ish! Kau mengagetkanku Dimi." Ucap Alena kesal sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hehehe, maafkan aku." Ucap Dimitri dengan cengiran lebarnya.
"Sudahlah, lebih baik kau ikut sarapan bersama kami Dimitri." Ucap Alano menengahi.
"Eh, tapi aku sudah sarapan tadi." 'Lebih tepatnya sarapan dengan darah.' Lanjut Dimitri dalam hati.
"Aku tidak menerima penolakan!" Ucap Alano langsung menarik Dimitri duduk di sampingnya.
Dimitri hanya bisa pasrah dengan kelakuan duo A bersaudara ini, sedangkan Alano dan Alena hanya terkekeh pelan melihat wajah pasrah milik Dimitri.
Mereka bertiga pun memakan sarapan mereka dengan tenang, sesekali tertawa pelan saat Dimitri melontarkan candaannya.
"Alano, bolehkah aku membawa adik tersayangmu ini jalan-jalan?" Tanya Dimitri.
"Tentu saja boleh, kurasa sudah lama adikku ini tidak pergi jalan-jalan. Kau tahu sendirikan kesibukanku seperti apa, tapi jangan pulang terlalu malam." Jawab Alano memperbolehkan.
Sedangkan Alena, mata gadis itu terlihat berbinar saat mendengar ucapan Dimitri.
Sarapan pun telah usai, terlihat Alano yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya dan Alena yang sedang bersiap untuk pergi dengan Dimitri.
Mereka bertiga keluar dari rumah bersama-sama, Alano sudah pergi ke garasi mobil, Dimitri yang memanaskan mobilnya sendiri dan Alena yang sibuk mengunci pintu rumah.
"Sweetheart aku berangkat dulu oke? Jangan nakal!" Pamit Alano dengan senyum lembutnya tak lupa sebuah usapan di rambut pirang milik Alena.
"Sure, bye kak! I love you." Ucap Alena dan langsung mengecup kedua pipi Alano.
"I love you too." Balas Alano tak lupa langsung mencium kening dan kedua pipi Alena setelah itu lelaki tampan itu masuk ke dalam mobilnya.
Dimitri hanya bisa tersenyum melihat kelakuan manis kakak beradik itu dalam diam.
"Sudah selesai?" Tanya Dimitri dengan wajah lucunya.
"Sudah, ayo berangkat!" Ajak Alena dan langsung masuk ke dalam mobil.
***
Mobil yang di tumpangi oleh Dimitri dan Alena berhenti, terlihat mata Alena yang berbinar cerah saat mengetahui tempat yang mereka kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNA QUEEN
WerewolfHis rank : #6 in real [ 28-03-2019 ] #1 in wolves [ 28-03-2019 ] #3 in juan [ 28-03-2019 ] #4 in immortal [ 28-03-2019 ] #6 in alena [ 28-03-2019 ] #6 in human [ 28-03-2019 ] DALAM PROSES REVISI Kepindahan Alena ke Alaska membawa dampak besar untuk...