⚫COLD LUNA (14)⚫

5.3K 350 11
                                    

MARTIN GARRIX, DAVID GUETTA - SO FAR AWAY🎶

Saat ini Alena sedang berbaring di ranjang sambil memandangi langit-langit kamarnya.

Pikirannya melayang pada kejadian beberapa jam yang lalu, dimana Juan menciumnya dan memberikan sensasi aneh yang masih ia rasakan sampai saat ini.

"Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku terus saja memikirkannya?" Gumam Alena gusar.

"Ah, lebih baik aku menghubungi Dimitri saja, aku khawatir padanya, kenapa ia tidak memberi kabar padaku?" Ucap Alena bicara sendiri.

Dengan cepat Alena mendudukan tubuhnya, diraihnya ponselnya yang ada di nakas.

Baru saja ia akan menekan tombol panggil, tiba-tiba ponselnya bergetar dan terpampang sebuah nomor tanpa nama di layar ponselnya.

"Hallo?" Ucap Alena dingin setelah menekan tombol hijau di layar ponselnya.

"Alena, aku merindukanmu." Ucap seorang lelaki dari sebrang.

"Siapa kau?" Tanya Alena heran.

"Kau melupakanku?" Tanya lelaki itu dengan nada sedih.

"Juan?" Ucap Alena ragu.

"Akhirnya kau mengenaliku." Ucap Juan penuh kelegaan.

"Mengapa kau menghubungiku?" Tanya Alena datar.

"Aku merindukanmu." Jawab Juan dengan nada manja.

Alena terdiam dengan wajah datarnya, 'Kenapa Juan jadi seperti ini?' Batin Alena bingung.

"Jadi kau menghubungiku hanya untuk mengucapkan itu?" Tanya Alena dingin.

"Sebenarnya tidak juga, aku menghubungimu untuk mengucapkan selamat malam." Ucap Juan sok romantis.

"Dari mana kau tahu nomor teleponku?" Tanya Alena bingung, pasalnya hanya Alano dan Dimitri yang memiliki nomor teleponnya.

Dan Alena yakin bahwa kedua lelaki itu tak akan memberikan nomornya pada Juan secara cuma-cuma, lagi pula Alano kan tidak mengenal Juan.

"Eum, sebenarnya...itu...itu tidak penting, yang harus kau tahu aku merindukanmu dan aku akan selalu mencintaimu." Ucap Juan mulai melantur.

"Kau mabuk Juan?" Tanya Alena jengah.

"Eh? Tidak, tentu saja aku tidak mabuk, maafkan aku karena ucapanku semakin melantur, kalau begitu good night Alena, jangan lupa mimpikan aku!" Ucap Juan kikuk dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Dasar aneh." Gumam Alena dingin.

"Lebih baik aku menghubungi Dimitri saja." Ucap Alena dan langsung menghubungi Dimitri.

Tut tut tut

"Ayo angkat Dimitri! Ayo jawab panggilan dariku!" Gumam Alena pelan penuh kecemasan.

"Akan kucoba lagi!"

Alena mencoba menghubungi Dimitri, namun tak ada satu pun panggilan yang di jawab oleh Dimitri.

"Ck! Kemana anak ini sebenarnya? Kau selalu membuatku khawatir Dimi." Ucap Alena gusar.

'Sebaiknya aku mengirimi dia pesan saja.' Batin Alena bersuara.

"Dimitri, apa kau baik-baik saja? Kau dimana Dimitri?"

"Jawab panggilanku Dimi! Kau membuatku khawatir."

"Dimi?"

"Balas pesanku Dimitri Helios Cromwell!"

Setidaknya itulah isi pesan singkat yang di kirim Alena pada Dimitri, walaupun tidak di balas sama sekali oleh lelaki ceria itu.

LUNA QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang